Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perubahan dari Terpaksa Menjadi Terbiasa
4 Oktober 2021 14:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Dwi Fitriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kebiasaan memang sulit diubah, tapi dengan niat dan kemauan yang kuat dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Aku menyadari banyak kebiasaan buruk yang ku miliki, seperti malas belajar, belum taat beribadah, dan selalu ingin merasa santai. Kebiasaan buruk terus berulang hingga merasa pribadi ku kurang baik. Menyadari hal tersebut, aku bertekad untuk mulai melakukan perubahan dalam hidup ku. Tidak selalu dengan hal besar, aku memulainya dengan perubahan kecil, seperti quote yang sering ku baca "small progress is still progress".
ADVERTISEMENT
Perubahan yang ku alami dalam hidup ini aku mulai dengan bangun lebih pagi untuk beribadah dan melakukan kebersihan di dalam ruangan kamar dan tubuh ku. Setelah rutin dengan kebiasaan tersebut, menjalani hari-hari ku terasa lebih semangat dan nyaman dalam beraktivitas.
Perubahan-perubahan kecil terus ku jalani dengan konsisten walau terkadang ada saja rasa malas yang ku alami. Pada bulan Ramadhan 2021, ku jadikan momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sang maha pencipta. Saat itu aku men-challenge diri sendiri dengan melakukan ibadah-ibadah yang biasanya jarang ku jalani, seperti salat tahajud, salat dhuha, dan membaca Al-Qur'an.
Rasa malas selalu menghampiri, tapi selaku ku abaikan dan terus ku paksakan diri untuk bertekad melaksanakannya. Dengan mindset yang ku tanamkan, "Ayo lebih rajin beribadah selagi dikasih kesempatan merasakan bulan Ramadhan yang hanya satu tahun sekali". Dengan tekad dan mindset tersebut aku bersyukur dapat menjalankan Ramadhan 2021, aku merasa hal tersebut sebagai penyemangat yang lebih besar dalam proses perubahan kebiasaan ku.
ADVERTISEMENT
Setelah bulan Ramadhan berlalu, kebiasaan ku menjadi lebih baik. Aku lebih memahami pentingnya mengatur waktu, dengan bangun lebih awal, kemudian dilanjut beribadah, melakukan olahraga ringan, menyempatkan membaca buku atau berita-berita yang ada, dan melanjutkan aktivitas keseharian dengan semangat.
Hal yang tidak biasa ku jalani ini, ku paksakan selalu agar bisa terbiasa dan menjadi kebiasaan. Tentunya aku belum merasa menjadi pribadi yang baik, tapi aku selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama, dan semoga kebiasaan ini terus berlanjut dan menjadi terbiasa.