Konten dari Pengguna

Suku Baduy: Sejarah, Kebudayaan, dan Tradisi Unik

Muhammad Dzakir Mulya Al-Baihaqi
Mahasiswa Universitas Pamulang
23 Desember 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Dzakir Mulya Al-Baihaqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kediaman suku baduy (sumber: https://pixabay.com/photos/culture-bogor-sunda-indonesia-3618131/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kediaman suku baduy (sumber: https://pixabay.com/photos/culture-bogor-sunda-indonesia-3618131/)
ADVERTISEMENT
Tangerang Selatan (11/11/2024) - Suku Baduy adalah salah satu suku yang mendiami wilayah Banten dengan populasi yang cukup tinggi di Indonesia. Suku ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu suku Baduy Dalam dan suku Baduy luar yang keduanya memiliki keunikan tersendiri. Kehidupan suku ini bisa dibilang sederhana dan menyatu dengan alam, mereka menjaga keseimbangan alam dan manusia di daerah mereka.
ADVERTISEMENT
Suku Baduy, merupakan salah satu komunitas adat yang dikenal karena upaya mereka untuk mempertahankan tradisi dan cara hidup yang sederhana. Meskipun terdapat pengaruh modernisasi dan globalisasi, proses dinamika kebudayaan di kalangan suku Baduy, terutama di kelompok Baduy dalam, relatif minim.
Suku ini mampu bertahan hanya dengan memanfaatkan sumber alam. Namun kesederhanaan ini juga memiliki efek samping seperti adanya isolasi diri dan tidak mampu membaur bagi suku Baduy dalam. Kehidupan suku Baduy dalam dan luar sama dengan suku lain yaitu hidup secara komunal atau berkelompok. Dalam satu kelompok mereka memiliki ketua yang biasa ditentukan atau dianggap suci.
Sebagai suku asli dari tanah Banten, mereka sering menjadi sorotan media, keunikan suku ini tidak bisa terlepas dari cerita masa lalu kekuasaan Banten dan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
• SEJARAH SUKU BADUY
Sejarah mengatakan, suku ini memang sudah lama mendiami daerah Banten dan masih ada beberapa para peneliti yang hidup bersama mereka. Hal ini dilakukan agar penulisan sejarah bisa lebih mendalam dan sesuai. Nama Baduy diambil dari kata Baduwi, diberikan oleh peneliti Belanda yang menganggap suku ini mirip dengan masyarakat nomaden di Arab.
Ada beberapa versi tentang asal-usul suku ini di kalangan para peneliti, yang sampai saat ini masih diperdebatkan keabsahannya. Ada sejarah yang mengatakan Banten merupakan daerah penting bagi Kerajaan Sunda yang berpusat di sekitar Bogor pada abad ke-16. Namun upaya Kesultanan Banten untuk merebut tanah Banten dari Kerajaan Sunda mengalami berbagai rintangan. Salah satunya pada saat perintah Raja Kesultanan Banten yang memerintahkan bala tentara menyelamatkan sungai penting di daerah Banten.
ADVERTISEMENT
Sungai yang dulunya dikuasai oleh Kerajaan Sunda ini harus diambil alih dan menuntut tentara berlindung di dalam Gunung Kendeng. Selanjutnya banyak sejarah yang meyakini jika Suku Badui merupakan bala tentara yang dulu diperintahkan oleh Raja Kesultanan Banten.
Sejarah lain ada juga yang mengatakan bahwa suku ini merupakan orang-orang pelarian atau yang diasingkan dari Kerajaan Sunda. Mereka lebih senang dipanggil dengan orang kanekes atau dibandingkan dengan nama Baduy.
Suku Badui juga diperintahkan oleh Raja untuk melestarikan budaya nenek moyang, oleh sebab itu mereka masih menyembah arwah nenek moyang. Keyakinan ini disebut dengan Sunda Wiwitan atau menyembah nenek moyang yang dianggap suci atau telah disucikan. Banyak yang masih menganggap suku ini beragama Hindu atau Budha, namun kepercayaan yang mereka anut berbeda dari kedua agama tersebut.
ADVERTISEMENT
• TRADISI DAN NORMA ADAT
Baduy Dalam secara tradisi dan norma masih berpegang teguh terhadap adat istiadat nenek moyangnya. Sedangkan, Baduy Luar secara tradisi dan norma telah dipengaruhi oleh budaya modern.
• BADUY LUAR DAN BADUY DALAM
Baduy Luar merupakan orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Baduy Dalam. Baduy Dalam adalah bagian dari keseluruhan Suku Baduy. Tidak seperti Baduy Luar, warga Baduy Dalam masih memegang teguh pada adat istiadat nenek moyang. Mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar.
Namun, pada era ini kemurnian masyarakat Baduy sudah mulai luntur karena beberapa faktor, salah satu faktor yang paling memberikan dampak adalah faktor interaksi yaitu karena interaksi dengan masyarakat luar Baduy.
ADVERTISEMENT
Interaksi masyarakat Baduy dengan masyarakat luar atau para travel (wisata) memberikan suatu dampak perubahan sosial bagi masyarakat Baduy sendiri. Sehingga telah terjadi islamisasi dan modernisasi yang masuk dalam Suku Baduy membuat sedikit perubahan dalam kehidupan masyarakat Suku Baduy terutama Baduy Luar.
Baduy telah terkenal sebagai destinasi wisata budaya di Indonesia, sehingga membuat interaksi antara orang-orang Baduy berubah menjadi dinamis. Akibat dari interaksi ini akan ada dampak yang cukup signifkan terhadap masyarakat Baduy, salah satunya adalah tata cara berpakaian.
Masyarakat Baduy Luar adalah salah satu yang mengalami perubahan social yang cukup cepat karena pada dasarnya di wilayah ini mempunyai aturan adat yang cukup longgar dibandingkan Baduy Dalam. Orang Baduy Luar memakai pakaian khas, yaitu dengan pakaian serba hitam dan ikat kepala berwarna biru.
ADVERTISEMENT
Muhammad Dzakir Mulya Al-Baihaqi, mahasiswa Ilmu Komunikasi niversitas Pamulang.