Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Danau Kaolin, Wisata Galian Tambang yang Mempesona
24 November 2023 16:01 WIB
Tulisan dari Ebtasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Danau Kaolin atau Danau Kulong Biru menyuguhkan perpaduan warna yang memanjakan mata. Hamparan air berwarna biru membentang luas. Dikelilingi bebatuan berwarna putih, dipadukan dengan langit cerah dengan awan putih bergumpal-gumpal.
ADVERTISEMENT
Begitulah gambaran suasana di tempat wisata Danau Kaolin yang terletak di Jl. Raya Gadung, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari Kota Pangkal Pinang kita sudah dapat menikmati indahnya Danau Kaolin.
Siapa sangka danau ini merupakan bekas galian tambang timah dari PT. Koba Tin beberapa tahun silam. Melihat potensi alamnya yang sangat menarik untuk dikunjungi, tempat ini kemudian disulap oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu destinasi tujuan wisata.
Pesonanya menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi para pelancong domestik. Bahkan beberapa pasangan muda juga memanfaat lokasi ini untuk pengambilan foto pre-wedding.
Sebelum adanya pandemi COVID 19 pengunjung tempat wisata ini cukup ramai, hingga mampu menghasilkan jutaan rupiah per harinya. Namun, adanya musibah COVID 19 berdampak pula pada wisata yang mempesona ini.
ADVERTISEMENT
Sempat dilakukan penutupan lokasi ini karena adanya larangan pemerintah untuk tidak berwisata kala itu. Pendapatan menurun drastis sehingga pemeliharaan tempat wisata ini terbengkelai.
Danau Kaolin sendiri terbentuk dari adanya reaksi antara air hujan dan tanah bekas galian tambang. Diyakini tempat ini mengandung unsur hara yang menyebabkan airnya berwarna biru. Di sebelahnya, danau serupa juga terbentuk tetapi airnya berwarna hijau. Keunikkan alam yang indah untuk dinikmati.
Keasaman kedua danau tersebut berbeda, danau biru berPH 3, sedangkan danau berwarna hijau PHnya mendekati 7. Demi keamanan pengunjung, pengelola melarang para wisatawan bermain air di danau biru. Namun, di danau hijau pengelola menyiapkan wahana perahu kayuh.
Fasilitas seperti gazebo,tempat makan, mushola dan toilet juga tersedia. Mungkin akibat berkurangnya biaya pemeliharaan sehingga kebersihannya kurang terjaga. Beberapa spot foto juga dibangun dengan gaya kekinian yang cukup instragamable. Hanya dengan membeli tiket 2 ribu rupiah, kita sudah dapat berjalan-jalan sepuasnya di lokasi ini.
ADVERTISEMENT
Teriknya matahari tak menyurutkan semangat para wisatawan untuk menikmati indahnya Danau Kaolin. Jika tak ingin tersengat sinar matahari secara langsung sangat disarankan untuk memakai topi atau payung saat berkunjung kesini.
Potensi Wisata di Bekas Galian Tambang Perlu Dikembangkan
Berswafoto di Danau Kaolin membuat kita seolah berada di salah satu belahan Eropa. Batu putih yang mengelilingi sekilas seperti gundukan es yang dingin. Pohon-pohon akasia tumbuh di sekitaran lokasi wisata, memberikan kesan asri dan sejuk tentunya.
Wisata seperti ini perlu didukung oleh Pemerintah setempat. Dengan pengelolaan yang baik tentu akan menyempurnakan fasilitas yang ada. Dibangunnya fasilitas pendukung yang memadai seperti toilet, mushola, café akan menambah kenyamanan dan daya tarik pengunjung. Tak cukup itu, adanya kuliner khas seperti Mie Koba juga dapat menjadi pemicu untuk kembali berkunjung kesana.
ADVERTISEMENT
Geliat ekonomi masyarakat sekitar akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan ramainya pengunjung yang datang. Baik dari sektor kuliner, pengrajin handicraft,maupun sektor penginapan. Semoga segala upaya pemerintah setempat membuahkan hasil. Keinginan merubah dampak negatif dari sektor pertambangan menjadi hal yang positif dan bermanfaat bagi penduduk sekitar segera terwujud.
Wisata bekas tambang tak hanya di Bangka Belitung. Masih banyak objek wisata bekas tambang lainnya di Indonesia. Seperti Tebing Breksi di Yogyakarta, Danau Blingoh di Jepara, Danau Quarry di Jawa Barat dan masih banyak lagi. Belum semuanya populer di kalangan wisatawan.
Kita sebagai turis lokal dapat berkontribusi meramaikan wisata-wisata yang ada di Indonesia, terutama yang belum dikenal masyarakat luas. Dengan menjadi duta wisata melalui akun media sosial yang kita miliki,
menjadi ajang promosi untuk mendukung berkembangnya pariwisata Indonesia. Kepedulian kita terhadap berkembangnya pariwisata Indonesia tentu akan mendongkrak pesona Indonesia di kancah Dunia.
ADVERTISEMENT