Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tentang Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
29 Maret 2021 19:23 WIB
Tulisan dari edoazhara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap Senin, saya usahakan menulis tentang dunia pasar modal dan keuangan. Hari ini, setelah bersepeda pagi selama satu jam, saya sedikit mendapat inspirasi: Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset.
ADVERTISEMENT
Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK-EBA) atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Asset Backed Securities mungkin salah satu alternatif investasi yang belum banyak dikenal orang. Tidak terlalu rumit, tapi memberikan imbal hasil alias cuan dalam bentuk arus kas yang positif.
Sebetulnya jika Anda adalah pencinta film, saya sarankan untuk menonton film The Big Short yang dibintangi oleh Christian Bale dan Ryan Gosling. Namun jika Anda masih agak bingung sesudah menonton film tersebut, silakan melanjutkan membaca tulisan ini.
Pada dasarnya, KIK-EBA adalah melakukan sekuritisasi atas potensi aset/pendapatan yang menghasilkan arus kas. Sebagai contoh, kumpulan tagihan listrik bulanan, kumpulan tarif jalan tol, kumpulan potensi pendapatan tiket pesawat, ataupun kumpulan tagihan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
ADVERTISEMENT
Bayangkan apabila Anda adalah pemilik Bank yang memberikan kredit kepada seorang nasabahnya selama 20 tahun. Selama 20 tahun itu, selama tiap bulan menunggu nasabah melakukan pembayaran angsuran atas utang KPR tersebut. Sebuah proses yang sangat lama, menjemukan, dan yang paling utama adalah modal kredit yang tertahan selama bertahun-tahun.
Proses tersebut dapat disingkat sebetulnya, apabila kumpulan tagihan piutang tersebut dapat dialihkan dan dikumpulkan (tentu setelah melalui penyaringan dan seleksi yang ketat) sehingga bank sudah mendapatkan kembali modalnya.
Atau contoh lain dari pendapatan jalan tol. Apabila pemilik jalan tol ingin mendapatkan uang tunai dalam jumlah cukup besar, agar bisa kembali membangun jalan tol di tempat lain, pengelola jalan tol tersebut dapat menjual POTENSI PENDAPATAN dalam bentuk surat berharga daripada harus menunggu konsumen membayar tarif jalan tol yang jumlahnya belasan ribu selama berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Lalu apa untungnya kita sebagai investor yang membeli produk tersebut? Tentu anda akan mendapatkan kupon atas risiko yang Anda tanam dengan membeli surat berharga tersebut. Untuk memudahkan Anda memilih mana produk yang sesuai dengan profil risiko, biasanya penerbit akan meminta lembaga rating untuk memberikan peringkatnya sehingga memudahkan investor dalam memilih dan menyusun portofolio produk.
Apakah investasi ini bebas risiko? Tentu saja tidak. Semua kegiatan investasi pasti mengandung risiko. Sebagai contoh, misalnya jalan tol yang diagunkan sebagai underlying asset/revenue tersebut ternyata sepi, sehingga proyeksi keuangan dan pendapatannya menjadi tidak tercapai. Namun demikian, tentu saja selalu ada cara untuk melakukan lindung nilai atas potensi risiko tersebut. Keterangan lebih rinci dapat dilihat di prospektus yang dalam tanda kutip seperti brosur sebelum anda membeli mobil.
ADVERTISEMENT
Akhir kata, sebagai penutup tulisan ini, ternyata di Bursa Efek Indonesia terdapat produk yang bukan hanya saham dan obligasi saja, tetapi ada juga produk seperti KIK-EBA ini yang sangat menarik untuk dilewatkan.
Edo Azhara- Penulis adalah seorang penggiat investasi, memiliki hobi bermain sepeda dan sehari-hari bekerja di salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal