Konten dari Pengguna

Kecelakaan Heli Presiden Iran, Ulah Manusia atau Murni Tragedi?

Eduardus A Kurniawan
Mahasiswa Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
30 Mei 2024 21:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eduardus A Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa pekan setelah saling serang rudal antara Iran dan Israel. Musibah terjadi di tanah Persia. Tepatnya pada 19 Mei 2024, Heli jenis Bell 212, milik AU Iran yang membawa presiden Iran, Ebrahim Raisi jatuh di Uzi, Azerbaijan Timur, Iran.
ADVERTISEMENT
Selain Raisi, heli ini juga membawa Gubernur Jenderal Azerbaijan Timur, Malek Rahmati dan Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian, serta representatif pimpinan tertinggi Iran, Mohammad Ali Ale Hashem, kepala pengamanan presiden dan 3 kru lainnya. Yakni pilot Kolonel Taher Mostafavi, Kolonel Mohsen Daryanush, dan teknisi penerbangan Mayor Behrouz Qadimi.
Lautan pelayat menghadiri upacara pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi di Mashhad, Iran, Kamis (23/5/2024). Foto : Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lautan pelayat menghadiri upacara pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi di Mashhad, Iran, Kamis (23/5/2024). Foto : Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Mereka semua dalam perjalanan pulang usai meresmikan Giz Galas, ke Tabriz.
Reisi dan rombongan yang terdiri dari 3 helikopter, Dua helikopter lain ditumpangi Gholam Hossein Esmaelli, Menteri Transportasi dan Perumahan Mehrdad Bazrpash, dan Menteri Energi Ali Akbar Mehraban.

Tudingan Pertama: Cuaca Buruk

Dikutip dari media Iran, IRNA, Kepala kantor presiden Gholam Hossein Esmaelli menyebut, heli lepas landas pukul 13.00. Saat itu, cuaca masih baik-baik saja. Normal.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, rombongan 3 heli petinggi Iran itu lepas landas. Heli Reisi berada di tengah konvoi, di antara Heli Gholam dan Heli Mehraban.
Tapi, setelah 45 menit penerbangan, pilot heli yang ditumpangi Reisi mengabarkan ia harus menambah ketinggian, untuk menghindari awan. Setelah 30 detik, pilot heli yang ditumpangi Esmaelli tak kunjung nampak.
Heli Esmaili terbang memutar lokasi, dan mencoba mengontak Mostafavi, tapi tak ada jawaban. Ia lantas mendarat di tambang tembaga Sungun. Ia kembali mengontak Mostafavi lewat telepon seluler nya. Dijawab oleh Ale Hashem -- salah satu penumpang di Heli Reisi, dia bilang "saya tidak baik-baik saja, saya tidak tahu apa yang terjadi, saya tak tahu d mana saya berada. Saat ini saya berada di bawah pohon, saya tak melihat siapapun, dan saya sendirian," kata Hashem seperti diberitakan IRNA.
ADVERTISEMENT

Upaya Penyelamatan, Uni Eropa Turun Tangan

Berita kecelakaan dikabarkan sekitar pukul 16.00 waktu setempat oleh Media Penyiaran Iran (IRIB), dan Mendagri Ahmad Vadidi menyebut ini adalah pendaratan darurat akibat cuaca buruk dan kabut.
Angkatan Bersenjata Iran segera menerjunkan personelnya untuk melakukan operasi evakuasi. Iran juga meminta bantuan Copernicus Emergency Management System milik Uni Eropa, untuk memetakan lokasi jatuhnya heli.
Tim penyelamat mengevakuasi korban jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi, di Varzaqan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Senin (20/5/2024). Foto: WANA/via REUTERS
Turki juga membantu menerbangkan pesawat tanpa awak (UAV) untuk mencari titik kecelakaan. Meski media Iran memprotes penggunaan UAV Turki, karena terbang di daerah sensitif Iran, dan melaksanakan pola penerbangan yang membentuk bulan sabit dan bintang -- simbol Turki.
Akhirya, IRIB memberitakan lokasi kecelakaan, yang berada di ketinggian 2200 meter. Hanya bagian ekor heli saja yang selamat, badan heli terbakar habis akibat kecelakaan.
ADVERTISEMENT

Investigasi Sementara, Tak Ada Unsur Kesengajaan

Pada 23 Mei, Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi tak ada unsur kesengajaan pada kecelakaan ini, seperti dikutip dari reuters.
Meskipun muncul pertanyaan, mengapa tak ada sinyal yang terpancar saat helikopter mengalami kecelakaan.

Ulah Israel?

Panasnya situasi di Timur Tengah membuat beberapa pihak berspekulasi, bahwa ini adalah sabotase dari intelijen Israel. Seperti yang diceritakan oleh eks duta besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit, pada tayangan kumparan d!ptalk.
Menurut Dian, intel-intel Israel sangat mungkin untuk melakukan operasi ini. Meski, itu hanya sebatas spekulasi saja. Tapi, operasi intelijen Israel memang beberapa kali melakukan operasi di Iran untuk membunuh beberapa ilmuwan nuklir mereka.
Seorang pria membaca surat kabar dengan laporan halaman depan tentang jatuhnya helikopter presiden Iran di luar kios di Teheran, Iran, Senin (20/5/2024). Foto: Atta Kenare/AFP
Intelijen Israel, Mossad, dituduh oleh pemerintah Iran jadi biang tewasnya 5 ilmuwan nuklir Iran sepanjang 2010 sampai 2020. Sementara 2 sisanya selamat dalam percobaan pembunuhan itu.
ADVERTISEMENT
Mereka mati dengan beragam sebab, mulai ditembak oleh pria bersenjata, hingga ledakan di mobil yang mereka tumpangi. Bahkan, otoritas Iran telah menangkap beberapa orang yang terbukti memiliki kaitan dengan mossad. Intelijen barat juga beberapa kali mengonfirmasi keterlibatan Israel ini.
Tapi apakah tangan Israel ada dalam kecelakaan di Uzi ini?
Jerusalem Post, media Israel memberitakan, mereka tidak ada dibalik kecelakaan helikopter Iran ini.
"Itu bukan kami," kata sumber anonim dari pemerintah Israel.

Efek tewasnya Reisi: Pergeseran Kandidat Ayatollah

Sejak terpilih, Reisi mengintensifkan pengembangan uranium untuk nuklir Iran. Ia juga merupakan salah satu dari pengaggas BRICS, blok ekonomi baru bersama Rusia, China dan Afrika Selatan yang menandingi kekuatan ekonomi blok barat.
Dalam masa pemerintahannya, ia mendukung gerakan proxy Houthi, Yaman dan terus mendukung Hisbullah di Lebanon. Ia juga mendukung pemerintahan Taliban di Afghanistan, yang ia dapat menstabilkan pemerintahan Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Reisi adalah sekutu dari pemimpin tertinggi Iran, Ali Khameini. Latar belakangnya sebagai ulama, membuatnya disebut beberapa kali sebagai penerus Khameini, sebagai pemimpin tertinggi Iran, atau Ayatullah. Tewasnya Reisi, membuat putra Khameini, Mojtaba Khameini jadi kandidat kuat.
Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber. Foto : ATTA KENARE / AFP
Untuk sementara Reisi digantikan oleh Mohammad Mokhber, wakil presiden Iran. Sementara menurut hukum Iran, pemilu presiden akan digelar setelah 6 bulan. Tapi, mengutip Al Arabiya, pemilu akan digelar pada 28 Juni nanti.

Tudingan Ketiga, Andil Embargo Amerika Serikat

ADVERTISEMENT
Reisi tewas usai helikopternya jatuh. Heli yang ditumpangi Reisi, berjenis Bell 212 buatan AS yang sudah beroperasi sejak tahun 1980. Embargo AS membuat Iran kesulitan mendapat suku cadang untuk heli ini.
Heli ini dibeli Iran tahun 2000an. Beberapa presiden Iran seperti Abolhassan Banisadr (1980-1981) dan Mahmoud Ahmadinejad (2005-2013) juga pernah mengalami kecelakaan helikopter, namun selamat.
ADVERTISEMENT
Eks Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif menyalahkan AS atas musibah ini. Ia menyalahkan embargo dan sanksi yang diberikan AS atas Iran.
Kepada media Associated Press, ia bahkan menyebut ini adalah daftar panjang ulah jahat AS kepada masyarakat Iran.