Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Representasi Gender Dalam Film Yowis Ben II
12 Januari 2021 19:51 WIB
Tulisan dari EGGIE ADHITYA FIRMANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah putus hubungan dari Susan, Bayu menghadapi banyak masalah, salah satunya mengalami kenaikan harga sewa rumah yang sangat membuat dirinya, ibunya, dan Cak Jon terancam akan segera diusir jika tidak dapat secepatnya membayar kontrakan. Untungnya grup Yowis Ben mengalami kepopulerannya di Malang dan menjadi satu-satunya harapan besar Bayu untuk dapat menyelesaikan masalah keuangannya. Namun sangat disayangkan, setiap personel mempunyai masalah pribadi. Yayan menikah dengan Mia; Nando sedang mengalami krisis keluarga dikarenakan ayahnya memutuskan untuk menikah lagi; dan Doni sangat berambisi untuk punya pacar setelah sekian lama tak kunjung mendapatkan pacar. Bayu dengan mudah memecat Cak Jon, lalu menitipkan Yowis Ben kepada Cak Jim, dengan siiming-imingi akan menjadi band kondang, cak Jim juga mengaku telah membesarkan banyak seniman nasional. Mereka pun pindah ke Bandung. Tapi, lama-lama kredibilitas Cak Jim sangat mencurigakan dan Bayu juga harus melunakkan hati seorang bapak yang super duper galak itu karena Bayu sangat jatuh hati pada Asih, putrinya.
ADVERTISEMENT
Sekilas tentang perjalanan cerita dari Film Yowis ben 2, namun tak luput juga dari Film Yowis Ben yang pertama. Dimana cerita atau alur yang dibuat tak jauh dari cerita diatas, dengan genre film drama komedi ini didalam film Yowis Ben dengan perpaduan pemain dari berbagai latar belakang menjadikan film ini sangat ikonik sekali di beberapa tahun silam. Film Yowis Ben dengan mengangkat culture atau budaya jawa, dengan salah satunya memakai bahasa daerah yaitu bahasa jawa timuran, demikian para pemainpun harus banyak berlatih menggunakan bahasa jawa setiap harinya supaya lancer diwaktu suting, dikarenakan tidak semua pemain berasal dari keturunan jawa.
Film Yowis Ben ini disutradarai langsung oleh Bayu Skak sebagai pemeran utama di film ini dan Fajar Nugros sutradara kondang Indonesia. Berbeda dengan Yowis Ben pertama, Yowis Ben kedua iini memakai banyak lokasi suting yang dimna lokasi tersebut bisa dibilang sangat jauh, salah satunya kota yang digunakan sebagai lokasi syuting ialah Bandung, Malang, Surabaya, Kediri. Film ini ditulis langsung oleh Bayu Skak karna dia yang mempunyai Sebagian besar cerita ini.
ADVERTISEMENT
Peran utama yang diperankan oleh Bayu diperankan oleh Bayu Skak memiliki sifat yang sangat optimis pada grupnya, Doni diperankan oleh Jhosua Suherman yang dimana si Doni ini sangat berambisi agar bisa mempunyai pacar, Nando diperankan oleh Brandon Salim bisa dibilang Nandi ini didalam film Yowis Ben menjadi primadona semua cewek yang ada disekolah dikarenakan memiliki wajah yang ganteng, Yayan diperankan oleh Tutus Thomson salah satu personil Yowis Ben ini adalah anak yang paling taat agama dan lugu seperti tidak tau apa apa.
Namun dengan adanya perbedaan pendapat dan masalah yang dialami mereka dari personil Yowis Ben, bahkan sampe mengundurkan dirinya satu persatu, yang di akibatkan Bayu terlalu focus mengejar Asih wanita bandung yang membuat dirinya terpukau. Ditambah Cak Jim yang semakin hari semakin mencurigakan.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang Menjadi Obyek si Bayu
Di Scene rumah Asih yang diperankan oleh Anya Geraldine, mempunyai ayah yang cukup galak dengan alasan ingin menjaga putri nya dari lelaki yang hanya ingin menyakiti Asih. Disini Bayu sangat berusaha keras agar dapat meluluhkan hati ayahnya Asih, apapun yang ayahnya asih katakan Bayu kerjakan. Disini memcerminkan jika ingin mendekati anaknya tak luput juga harus mendekatkan dirinya dengan orang tuanya.
Persahabatan adalah Segalanya
Di atas tadi saya sudah menjelaskan tentang alur cerita dari ke dua film tersebut di mana ada sebuah pelumas cerita di persahabatan mereka di ke dua film tersebut yaitu adanya cewek / wanita yang menjadi penyemangat mereka untuk membersarkan nama Yowis Ben supaya dikenal banyak orang, agar bisa mendapatkan wanita yang mereka sukai. Di Yowis ben 1 Bayu menyukai wanita yang bernama Susan yang di perankan oleh Cut Meyriska, cewek pindahan di sekolahnya. Di Yowis Ben 2 bayu menyukai Asih gadis bandung yang baru ia kenal.
ADVERTISEMENT
Film yang saya ceritakan diatas lebih banyak mengkaitkan dengan persahatan ke empat anak tersebut, yang dimna tidak pernah dipisahkan dalam masalah apapun. Namun kali ini adalah masalah terbesar yang dialami di dalam persahabatan mereka ini, di karenakan banyak faktor yang mempengaruhi.
Pada dasarnya film Yowis Ben ini menceritakan kejadian kejadian yang sering dialami oleh anak muda di Indonesia, namun berbeda dengan film yang lainya dengan menampilkan alur drama komedi, film ini mempunyai ciri khas sendiri yaitu dengan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa jawa.
penulis : Eggie Adhitya Firmansyah, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
After breaking up with Susan, Bayu faced many problems, one of which was experiencing an increase in the rental price of the house which made him, his mother, and Cak Jon threatened that they would immediately be evicted if they could not immediately pay the rent. Fortunately, the Yowis Ben group is experiencing its popularity in Malang and is Bayu's only big hope to be able to solve his financial problems. But unfortunately, every personnel has personal problems. Yayan is married to Mia; Nando is going through a family crisis because his father decided to remarry; and Doni is very ambitious to have a boyfriend after a long period of not getting a boyfriend. Bayu easily fired Cak Jon, then entrusted Yowis Ben to Cak Jim, with the promise of becoming a famous band. Cak Jim also claimed to have raised many national artists. They also moved to Bandung. However, over time Cak Jim's credibility was very suspicious and Bayu also had to soften the heart of a super duper fierce father because Bayu fell in love with Asih, his daughter.
ADVERTISEMENT
A glimpse of the story journey from the Yowis ben 2 film, but also from the first Yowis Ben film. Where the story or plot is made not far from the story above, with this comedy drama genre in the Yowis Ben film with a combination of players from various backgrounds making this film very iconic in the past few years. Yowis Ben's film raises Javanese culture, with one of them using the local language, namely the East Javanese language, thus the players have to practice using Javanese every day so that they are fluent when shooting, because not all players come from Javanese descent.
The Yowis Ben film was directed by Bayu Skak as the main character in this film and Fajar Nugros, the famous Indonesian director. Unlike the first Yowis Ben, the second Yowis Ben uses many shooting locations where these locations can be said to be very far away, one of which is the city used as the shooting location is Bandung, Malang, Surabaya, Kediri. This film was written directly by Bayu Skak because he has most of the story.
ADVERTISEMENT
The main role played by Bayu played by Bayu Skak has a very optimistic character in the group, Doni is played by Jhosua Suherman, where Doni is very ambitious to have a girlfriend, Nando played by Brandon Salim can be said that this Nandi in the Yowis Ben film is the prima donna All the girls in school are due to their handsome faces. Yayan, played by Tutus Thomson, a member of Yowis Ben, is the most religiously devout and innocent child like he doesn't know anything.
However, due to the differences in opinion and problems they experienced from Yowis Ben's personnel, even when he resigned one by one, which resulted in Bayu being too focused on pursuing Asih, the bandung woman who made him amazed. Plus Cak Jim, who is increasingly suspicious.
ADVERTISEMENT
The Woman Who Becomes the Object of the Bayu
In the scene of Asih's house, played by Anya Geraldine, has a father who is quite fierce on the grounds that he wants to keep his daughter from a man who only wants to hurt Asih. Here Bayu really tries hard to melt his father Asih's heart, whatever his loving father says Bayu does. This reflects that if you want to approach your child, you must also get closer to his parents.
Friendship is everything
Above, I have explained about the storyline of the two films where there is a story lubricant in their friendship in the two films, namely the existence of a girl / woman who encourages them to raise the name Yowis Ben so that many people are known, so they can get the woman they like. In Yowis ben 1 Bayu likes a woman named Susan who is played by Cut Meyriska, a transfer girl at her school. At Yowis Ben 2, bayu likes Asih, the bandung girl he just met.
ADVERTISEMENT
The film that I described above relates more to the cultivation of the four children, who are never separated in any way. But this time it is the biggest problem they have in their friendship, because many factors influence it.
Basically, Yowis Ben's film tells of events that are often experienced by young people in Indonesia, but different from other films by presenting a comedy drama plot, this film has its own characteristics, namely by using the local language, namely Javanese.
Author: Eggie Adhitya Firmansyah, Ahmad Dahlan University Communication Science student