Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bahasa Jaksel di Sosiolinguistik
6 Juni 2022 17:42 WIB
Tulisan dari Elisabet hana Kartika lana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siapa disini yang tidak mengenal bahasa Jaksel, bahasa yang dipakai anak gaul mempunyai kesan tersendiri di masyarakat. Umumnya tidak ada yang tahu bahwa bahasa gaul ini digunakan anak Jakarta khususnya bagian Jakarta selatan. Bahasa gaul ini hadir karena wilayah Jaksel dikelilingi Instansi Pendidikan yang memiliki guru native speakers.
ADVERTISEMENT
Ada yang menganggap bahasa Jaksel hanya untuk seru-seruan. Seperti mantul (mantap betul), normally (normalnya), jujurly (jujur), santuy (santai), kepo (ingin mengetahui). Namun ada yang menganggap bahwa bahasa Jaksel dapat merusak citra bahasa asli Indonesia. Motif bahasa Jaksel karena keinginan anak muda viral dengan menggunakan campuran bahasa Inggris dan Indonesia untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
ADVERTISEMENT
Bahasa ini boleh saja diikuti namun alangkah baiknya kita berinteraksi dengan bahasa asli Indonesia, karena dengan terus memakai bahasa Indonesia dapat menambah rasa peduli dan rasa cinta dengan negara Indonesia, sehingga terus melestarikan bahasa Indonesia. Bukan malah menenggelamkan Indonesia dengan bahasa gaul tersebut. Karena kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang memakai bahasa Indonesia.
Kajian bahasa Jaksel sangat menarik dalam sosiolinguistik. Kajian ini selalu berkembang karena dalam sosiolinguistik yang dijadikan subjek penelitian adalah masyarakat. Dalam bahasa Jaksel banyak sekali variasi bahasa yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. Kita harus mengetahui dampak negatif jika bahasa Indonesia tidak dipertahankan.