Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gunung Papandayan
9 Desember 2023 13:01 WIB
Tulisan dari Elisabet hana Kartika lana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Papandayan adalah salah satu gunung yang populer di Jawa Barat. Berada di ketinggian 2665 mdpl, Gunung Papandayan merupakan salah satu gunung api yang cukup aktif. Dari catatat sejarah, gunung Papandayan pernah meletus tahun 1772, 1923, 1942 dan terakhir 2002.
ADVERTISEMENT
Gunung Papandayan menjadi destinasi wisata alam dengan nama Taman Wisata Alam Gunung Papandayan (TWA Gunung Papandayan). Terletak di Desa Simajaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, serta Desa Neglawangi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Menariknya, kawasan Gunung Papandayan memiliki flora yang sangat indah seperti pohon suagi, edelweis, puspa, saninten, pasang, kihujan, jamuju, dan Manglid. Sementara untuk faunanya terdapat babi hutan, trenggiling, kijang, lutung, serta beberapa jenis burung antara lain walik dan kutilang. Gunung Papandayan juga mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous.
Secara keseluruhan, kawasan Gunung Papandayang masih sangat alami serta memiliki panorama yang indah dan udara sejuk. Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan dan keunikan alam, lintas alam, berkemah, memotret, mandi air yang mengandung belerang untuk pengobatan penyakit kulit.
Pengunjung yang menggunakan transportasi umum baik dari Jakarta, Bogor, maupun Bandung dan sekitarnya, Anda terlebih dahulu berangkat menuju Terminal Guntur Garut dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung. Jika Anda tiba di Terminal Guntur Garut pada dini hari, gunakan angkot minibus menuju pertigaan Pasar Cisurupan.
ADVERTISEMENT
Lanjutkan dengan menumpangi mobil pickup yang mengetem menunggu pendaki hingga penuh, barulah angkutan pikap tersebut berangkat. Apabila pengunjung menumpang kendaraan pribadi, langsung saja menuju kaki gunung karena tempat parkirnya cukup luas.