Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menara Air Kayu di Bentang Langit New York Fashion Week
16 September 2022 17:44 WIB
Tulisan dari Eliza Bhakti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak mengenal New York. Bahkan baru-baru ini aktor Raffi Ahmad berlenggak-lenggok pada gelaran New York Fashion Week yang prestisius. Kota yang memiliki julukan ‘The Big Apple’ ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian terpenting di dunia.
ADVERTISEMENT
Kota ini dikenal sebagai kota dengan bentang langit terbaik di dunia. Tapi pernahkan menengadah ke atas, untuk menilik lebih dekat pemandangan bentang langitnya?
Diantara gedung – gedung yang menjulang tinggi, terdapat sekitar 17.000 menara air kayu yang tersebar di seluruh penjuru kota. Uniknya Menara air tersebut masih terbuat dari kayu dengan desain yang tidak berubah sejak tahun 1800-an.
Prinsip Kerja Menara Air Kayu
Awalnya menara air ini dibangun pada tahun 1880-an untuk menjadi solusi penyediaan air minum di gedung – gedung tinggi. Tekanan air perpipaan yang disalurkan Pemerintah Kota terlalu lemah untuk disalurkan ke lantai atas. Sehingga Pemerintah kota membuat kebijakan, yaitu gedung 6 lantai ke atas wajib menyediakan tandon air dengan dilengkapi dengan pompa.
Merujuk pada artikel Ariana Milasincic bertajuk “Why are there so may wooden water tanks in New York”, prinsip kerja menara air cukup sederhana. Prinsip dasarnya yaitu menggunakan gravitasi untuk mengalirkan air ke lantai di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Menara air kayu ini rata–rata memiliki usia 30–35 tahun. Perawatan tiap tahun berupa pembersihan sedimen dari dasar tangki. Pemeliharaan berkala diperlukan untuk mengurangi potensi kontaminasi dari daun atau kotoran burung yang masuk sehingga mencemari air.
Desain Menara Air Kayu
Meskipun telah melewati ratusan tahun, desain menara air tetap pada desain klasik nan sederhana. Berbentuk bulat silindris, diperkuat dengan ring baja dengan atap kerucut. Tampilannya sederhana dan tidak bercat.
Pada tahun 1930–1940-an menara air kayu ini pernah diganti dengan tangki baja modern, namun ternyata operasi dan pemeliharaannya lebih tinggi. Sehingga tak berapa lama kembali beralih ke menara kayu.
Keunikan menara air di New York adalah masih menggunakan bahan baku kayu. Alasan utamanya karena harganya lebih murah dibandingkan yang berbahan baja. Sebagai perbandingan, untuk menara air kayu kapasitas 10.000-gallon harganya $ 25.000 sedangkan tandon berbahan baja harganya $ 130.000. Selain itu kayu memiliki kelebihan sebagai bahan insulasi, sehingga air tidak membeku saat musim dingin dan tetap sejuk di musim panas.
ADVERTISEMENT
Bahan kayu yang dipakai yaitu papan kayu cedar kuning atau California redwood yang disusun melingkar. Bilah kayu disatukan dengan ring baja di bagian luarnya tanpa perekat, paku atau sekrup. Jenis kayu ini dipilih karena cenderung lebih ringan. Hanya saja di era ini tantangannya adalah bahan kayu ini makin sulit didapatkan.
Kapasitas tangki rata – rata sebesar 10.000-gallon air (37.854 liter). Kapasitas telah memperhitungkan kapasitas cadangan air di bagian bawah tangki untuk kondisi darurat, seperti pemadam kebakaran. Untuk mengisi menara air secara penuh membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 jam.
Hampir seluruh gedung pencakar langit New York menggunakan desain yang cukup seragam. Selama lebih dari 1 abad, tak banyak yang berubah dari tampilannya. Gedung ikonik seperti Empire State Building sekalipun memiliki desain yang sama untuk suplai air di gedungnya.
ADVERTISEMENT
Kini, gedung – gedung pencakar langit baru masih menggunakan sistem menara air kayu ini. Meskipun arsitek memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan ikon ini dari tampilan fasad.
Merubah Fungsi Menara Kayu Menjadi KaryaSeni
New York tak lepas dari seni. Beragam brand terkenal dan fashion week diadakan sebagai ajang tahunan kota ini. Menara air dengan desain sederhana dan cenderung polos bertransformasi menjadi suatu karya seni ikonik. Inisiasinya melalui Water Tank Project pada 2014. Menara air diubah menjadi suatu bentuk seni dengan melibatkan seniman dan mahasiswa seni.
Hal ini juga menjadi satu gerakan sosial untuk promosi kepedulian terhadap krisis air. Sebuah strategi untuk menyelipkan promosi dan gambar terkait krisis air. Menara air kayu yang memiliki fungsi penting sebagai utilitas perkotaan disulap menjadi ikon dan identitas kota.
ADVERTISEMENT
Salah satu karya yang ikonik didesain oleh seniman terkenal Tom Fruin. Karyanya adalah membuat menara air dari bahan kaca. Selain sebagai hiasan pada tampilan luar, saat terkena pantulan sinar matahari terlihat berkelap kelip.
Menara air yang sudah tua, terbengkalai dan tidak digunakan bahkan diubah menjadi taman rooftop dengan desain mewah, salah satunya berlokasi di Greenwich Village. Menara air bahkan bertransformasi menjadi kondominium 2 kamar dan terjual seharga $ 3,5 juta dollar!
Di tengah gemerlap kota yang tak pernah tidur, menara air kayu menjadi satu bangunan sederhana namun kaya fungsi. Tata perkotaan modern ternyata masih menyimpan kesederhanaan bangunan kayu di bentang langit perkotaan. Hal unik lain adalah menggunakan media menara air yang fungsional menjadi ajang promosi kepedulian terhadap krisis air.
ADVERTISEMENT