Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keefektifan Tes Minat Bakat Anak Melalui Metode Analisis Sidik Jari
21 Februari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Elmi Tri Yuliandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tes minat dan bakat melalui metode sidik jari masih perlu dibahas keefektifannya. Metode Analisis sidik jari dianggap efektif dalam menentukan bakat, minat dan kecerdasan genetik pada anak oleh sebagian orang tua.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali instansi yang menawarkan metode tersebut di sekolah-sekolah bahkan kepada orang tua langsung dengan memberikan beberapa harga yang menurut saya lumayan tergolong mahal yang dipatok dari harga 100.000 sampai 450.000. Lantas sebenarnya seperti apa sih metode sidik jari yang katanya dapat menentukan bakat, minat dan kecerdasan genetik pada anak itu, mari kita bahas bersama-sama.
Metode analysis sidik jari (Fingerprint analysis) ini merupakan suatu sistem analisa sidik jari yang bertujuan untuk mengungkapkan potensi genetik seseorang dalam kaitannya dengan bakat, kecerdasan, perilaku, karakter, dan motivasi. Beberapa sumber menyatakan bahwa hasil analysis berdasarkan sidik jari dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan bakat dominan seseorang bahkan juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam memilih jabatan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Nah mungkin juga ada pertanyaan mengenai metode analisis sidik jari ini, kira-kira perlu berapa kali kita melakukan analisis sidik jari?Secara ilmiah sidik jari seseorang tidak akan pernah berubah selama hidupnya sehingga tes tersebut hanya perlu dilakukan satu kali saja.
Dan tentunya hasil analisis yang dilakukan tidak akan bisa berubah juga. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa tes sidik jari bisa dilakukan berulang-ulang untuk mengukur perkembangan potensi dari diri seseorang.
Tetapi pada umumnya berdasarkan pada Ilmu Dermatoglyphic, sidik jari biasanya digunakan untuk 2 hal. Pertama, untuk sistem identifikasi identitas melalui sidik jari seseorang, seperti sidik jari pada KTP, paspor, login handphone/laptop, hingga identifikasi sidik jari untuk mengakses masuk suatu ruangan. Kedua, digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi keterbelakangan mental pada anak. Referensi mengenai metode sidik jari digunakan untuk mengetahui potensi, bakat dan minat secara genetik masih sangat minim sekali.
ADVERTISEMENT
Mungkin ketika kita melihat beberapa tes analisa yang ditawarkan ada yang tidak perlu dilakukan analisa menggunakan sidik jari salah satu contohnya adalah mengetahui gaya belajar anak. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan terhadap anak secara langsung oleh orang tua. Sebagai orang tua sudah pasti memahami bagaimana kondisi anak-anak mereka, bagaimana tingkah dan pola anak dalam belajar nah hal ini bisa saja akan lebih efektif tanpa menggunakan analisa sidik jari.
Contoh yang lain lagi adalah dalam hal mengetahui kecerdasan multiple intelegence di mana orang tua juga bisa melakukan pengamatan secara langsung kecerdasan yang mendominasi pada anak-anaknya apakah menurun dari ayah atau ibu tanpa perlu adanya melakukan tes analisa menggunakan sidik jari.
ADVERTISEMENT
Ayah ibu perlu diketahui juga bahwa apabila sudah melakukan tes analisa sidik jari yang mungkin hasilnya sudah diketahui, contohnya bahwa anak-anak berpotensi masuk pada salah satu fakultas ataupun jurusan tertentu bukan lantas menjadikan itu sebagai sebuah patokan dan keyakinan akan kebenaran analisa tersebut.
Ayah ibu juga perlu senantiasa memberikan pembelajaran efektif dan senantiasa membantu anak dalam mewujudkan cita-citanya. Sehingga hasil analisa tersebut bisa benar-benar menjadi acuan bagi ayah ibu serta terbukti keefektifannya. Sebaliknya apabila ayah ibu tidak mengusahakan dan hanya berkeyakinan saja tentu hasil tersebut tidak akan efektif bagi anak-anak.