Konten dari Pengguna

Food Waste, Perilaku Membuang Makanan yang Merusak Bumi

Elvina Muliani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen di Universitas Catur Insan Cendekia
25 Maret 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elvina Muliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Food waste (Photo by Sarah Chai, Pexels: https://www.pexels.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Food waste (Photo by Sarah Chai, Pexels: https://www.pexels.com/)
ADVERTISEMENT
Makanan adalah suatu elemen yang krusial bagi kelangsungan hidup umat manusia. Makanan menjadi asupan energi dan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang generasi mendatang. Sangat disayangkan, makanan yang seharusnya menjadi sumber energi dan nutrisi justru terbuang dan berakhir menjadi limbah makanan. Menurut International Food Waste Coalition, satu per tiga dari makanan yang diproduksi secara global terbuang setiap tahunnya dan satu dari sembilan orang di dunia kekurangan gizi. Dua hal ini merupakan situasi yang bertentangan dan tidak seharusnya terjadi.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2021, jumlah makanan yang terbuang di Indonesia tiap tahunnya adalah 20,9 juta ton dan diestimasikan sekitar 77 kg makanan terbuang per kapita per tahunnya. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah makanan terbanyak di Asia Tenggara. Fenomena terbuangnya makanan ini lebih lanjut dikenal dengan istilah food waste.
Food waste dapat diartikan sebagai terbuangnya makanan yang seharusnya masih layak dikonsumsi yang terjadi di akhir rantai pasok disebabkan oleh perilaku konsumen atau bisnis ritel (Atikha et al., 2022). Food waste terjadi ketika makanan yang berkualitas baik dan layak konsumsi dibuang karena alasan tertentu (Linpinski et al., 2013). Makanan yang dibuang ini dapat dikarenakan oleh beberapa alasan seperti makanan sisa di piring, tidak dikonsumsi, atau sudah kadaluwarsa.
Ilustrasi: Sampah yang menumpuk. (Photo by Emmet, Pexels: https://www.pexels.com/)
Menurut hasil riset Badan Perencanaan Pembangunan Indonesia (Bappenas), Indonesia menghasilkan 23-48 juta sampah makanan mulai tahun 2000-2019. Dimana 44% nya adalah padi-padian diikuti buah-buahan sebesar 20% dan sayuran sebesar 16%. Perilaku membuang makanan atau food waste semacam ini dapat menimbulkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi. Menurut laporan yang dirilis United Nations bertajuk The Sustainable Development Goals Report 2022, food waste yang berada di tempat pembuangan sampah dapat menghasilkan 8-10% emisi gas rumah kaca secara global. Makanan yang terbuang akan berdampak pada ketahanan pangan. Jika makanan yang layak konsumsi terus terbuang dan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya maka dapat berdampak pada ketersediaan pangan yang akan mengakar pada krisis pangan.
ADVERTISEMENT
Food waste juga merupakan salah satu kekhawatiran global yang diangkat dalam pencapaian SDGs atau Sustainable Development Goals khususnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Meningkatnya angka food waste secara global menjadi alarm bagi masyarakat global. Kedaruratan food waste secara global mendorong International Food Waste Coalition (IFWC) untuk bergerak. International Food Waste Coalition adalah organisasi non-profit yang dibentuk untuk mengatasi food loss dan food waste yang terkonsentrasi di Eropa. Salah satu proyek yang dicanangkan adalah Do Good Save Food. Do Good Save Food adalah proyek kolaborasi antara IFWC dan United Nations Food and Agriculture Organisation. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi food loss dan food waste di sekolah. Proyek ini menyasar para murid melalui edukasi, mengubah kebiasaan, serta mengawasi dan mengurangi food waste di kantin sekolah.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari masyarakat global dan penghuni bumi ini, kelestarian bumi dan masa depan generasi yang akan datang adalah tanggung jawab bersama. Tidak terkecuali pada fenomena food waste ini. Food waste harus menjadi perhatian bersama dan diminimalisir terjadinya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir food waste. Berikut merupakan beberapa cara meminimalisir food waste yang dapat dilakukan.
1. Mengambil, Membeli, dan Mengolah Makanan Sesuai Kebutuhan
Makanan yang kerap kali terbuang bukan karena sudah rusak melainkan karena berlebih. Kebiasaan membeli atau mengolah makanan tanpa memperhatikan kebutuhan yang diperlukan menjadi salah satu penyebab food waste. Konsumen perlu bijak dalam membeli makanan sesuai dengan kebutuhan. Sebelum membeli, sebaiknya dipertimbangkan jumlah kebutuhan dan penggunaannya.
ADVERTISEMENT
2. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Sekitar
Food waste terjadi tidak berasal dari satu atau dua orang saja. Food waste pun dapat terjadi di lingkungan sekitar kita. Penting bagi kita untuk bersama-sama saling mengingatkan lingkungan sekitar atau terdekat kita akan fenomena food waste. Harapannya melalui tindakan tersebut dapat meningkatkan kesadaran diri masing-masing untuk tidak membuang-buang makanan.
Keberadaan planet yang kita huni telah memiliki sejarah panjang dan usia yang tidak sedikit. Kelestarian bumi ini adalah tanggung jawab bersama. Perilaku kita sehari-hari yang mungkin kita anggap biasa saja seperti membuang-buang makanan adalah tindakan yang dapat berdampak buruk bagi bumi. Oleh karena itu, mari biasakan bijak dalam mengambil, membeli, ataupun mengolah makanan agar tidak terbuang sia-sia dan jaga bumi ini untuk generasi yang akan datang.
ADVERTISEMENT