Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cyber Security sebagai Pilar bagi Keamanan Perkembangan Digital yang Massif
11 November 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Masardy Chaviezal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi dunia kearah serba digital saat ini terbilang tumbuh sangat pesat. Kehadiran industri 5.0 yang semula diprediksi 20 tahun setelah era 4.0 ternyata akan lebih cepat, yakni hanya bertransisi sekitar kurang lebih 10 tahun. Indonesia masih menyesuaikan dengan era revolusi 4.0, belum selesai dengan segala perkembangannya lahirlah konsep baru yaitu society 5.0 yang digagas oleh negara jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman. Berbeda dengan revolusi industri 4.0 yang lebih menekankan pada bisnis saja, namun dengan teknologi era society 5.0 tercipta sebuah nilai baru yang akan menghilangkan kesenjangan sosial, usia, jenis kelamin, bahasa dan menyediakan produk serta layanan yang dirancang khusus untuk beragam kebutuhan individu dan kebutuhan banyak orang. Pada era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskandari perangkat yang serba elektronik.
ADVERTISEMENT
Perkembangan dari teknologi digital yang begitu massif mendorong Masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dengan mengikuti kehidupan yang berbasis pada teknologi yang maju sehingga manusia dapat hidup dengan efisien. Akan tetapi muncul sebuah pertimbangan yang menjadi sebuah momok bagi para pengguna dunia teknologi yang masih awam dengan perkembangan teknologi yaitu ketakutan akan kejahatan yang terjadi pada perkembangan dunia digital. Dalam hal ini kejahatan dapat berupa pencurian data, pembobolan data, manipulasi data, phising, cyber bullying, dan sebagainya. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi digital telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan menjalankan pemerintahan. Namun, bersama dengan manfaat besar yang ditawarkan, muncul pula ancaman baru yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan kepercayaan publik. Di sinilah peran penting keamanan siber menjadi nyata, terutama dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) No 16 yang berfokus pada perdamaian, keadilan, dan penguatan institusi.
ADVERTISEMENT
Pentingnya SDGs No 16 dalam Pembangunan Berkelanjutan
SDGs No 16, yang bertujuan menciptakan masyarakat damai, adil, dan memiliki institusi yang kuat, menjadi dasar untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Elemen kunci dalam mencapai tujuan ini adalah membangun sistem yang aman dan transparan, memastikan keadilan bagi semua, dan melindungi hak-hak individu, termasuk hak privasi di era digital. Seiring dengan digitalisasi layanan publik dan aktivitas ekonomi, keberadaan sistem keamanan siber yang efektif menjadi sangat penting.
Peran Keamanan Siber dalam Mencegah Kejahatan Digital
Kejahatan siber seperti phishing, ransomware, hacking, dan serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dapat menjadi pemicu yang merusak kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan dan organisasi lainnya. Ketika data sensitif dari pemerintah atau perusahaan swasta bocor, hal ini tidak hanya membahayakan individu yang datanya dicuri, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi dan sosial suatu negara.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi cyber security memungkinkan kita untuk dapat mendeteksi dan mencegah serangan siber ini. Misalnya, teknologi firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), dan enkripsi data membantu melindungi jaringan dan informasi dari akses yang tidak sah. Hal ini penting untuk memastikan keamanan digital, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian perdamaian dan stabilitas sosial.
Dalam hal ini transparansi menjadi salah satu pilar utama dari SDGs No 16. Namun, tanpa keamanan yang memadai, data yang disediakan secara publik dapat dimanipulasi, mengarah pada penyebaran informasi yang salah. Dengan sistem keamanan siber yang baik, data dapat dilindungi dari ancaman manipulasi, sehingga informasi yang disajikan kepada publik tetap akurat dan dapat dipercaya.
Selain itu, teknologi blockchain yang aman dan transparan juga telah mulai diadopsi oleh beberapa lembaga pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas, khususnya dalam pengelolaan data publik dan transaksi. Penggunaan sistem audit digital yang dilindungi oleh keamanan siber juga memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapannya untuk melindungi serta menjaga keamanan digital dari berbagai ancaman. berikut beberapa hal yang perlu diprioritaskan sebagai bentuk penguatan keamanan dalam dunia digital sehingga nilai-nilai dari SDGs No 16 dapat terealisasikan.
Melindungi Hak Asasi Manusia di Era Digital
Yang pertama pentingnya perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak atas privasi. Di era digital saat ini, privasi pengguna sering terancam oleh pencurian data, pengawasan ilegal, dan penyalahgunaan informasi pribadi. Oleh karena itu, perkembangan sistem keamanan siber yang lebih canggih, seperti enkripsi end-to-end, pengelolaan identitas digital, dan proteksi data pribadi, sangat penting untuk melindungi privasi individu dan memastikan hak-hak mereka dihormati.
Kebijakan seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa menunjukkan bagaimana regulasi keamanan siber dapat membantu melindungi hak digital individu. Perlindungan data pribadi yang ketat juga mendorong organisasi untuk lebih bertanggung jawab dalam mengelola informasi pengguna.
ADVERTISEMENT
Menguatkan Infrastruktur Digital dan Institusi Publik
Di era digitalisasi, institusi publik harus memiliki sistem yang tangguh terhadap serangan siber untuk menjaga layanan publik tetap berjalan dengan aman. Infrastruktur digital yang kuat memungkinkan institusi untuk memberikan layanan secara efektif tanpa gangguan dari ancaman siber. Sistem cloud security, zero trust architecture, dan multi-factor authentication merupakan beberapa inovasi dalam keamanan siber yang mendukung penguatan lembaga.
Investasi dalam keamanan siber juga membantu pemerintah dalam menyediakan layanan e-government yang lebih aman, memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan publik secara online dengan rasa aman dan kepercayaan yang lebih tinggi.
Menangani Disinformasi dan Hoaks untuk Mendukung Stabilitas Sosial
Salah satu tantangan besar dalam mencapai perdamaian dan stabilitas sosial adalah penyebaran informasi palsu dan hoaks. Disinformasi dapat memicu kebencian, ketegangan sosial, dan bahkan konflik. Teknologi keamanan siber yang berkembang, seperti algoritma deteksi disinformasi dan sistem verifikasi fakta berbasis kecerdasan buatan, memainkan peran penting dalam meminimalkan dampak negatif dari informasi palsu.
ADVERTISEMENT
Upaya ini sejalan dengan target SDGs No 16 dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berbasis informasi yang benar. Dengan melawan disinformasi melalui teknologi keamanan siber, kita dapat membantu menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga dan memperkuat kohesi sosial.
Mendorong Kerjasama Internasional untuk Keamanan Digital
SDGs No 16 juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga perdamaian dan keamanan global. Dalam konteks keamanan siber, kolaborasi lintas negara sangat penting untuk melawan kejahatan siber yang sering bersifat lintas batas. Perjanjian internasional dan kerangka kerja seperti Budapest Convention on Cybercrime dan inisiatif keamanan siber dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menjadi bukti bagaimana negara-negara dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem digital yang aman.
ADVERTISEMENT
Melalui kerjasama internasional yang kuat, standar keamanan siber global dapat ditingkatkan, dan regulasi yang mengatur perlindungan data dapat diterapkan secara konsisten di seluruh dunia.
Kesimpulan
Perkembangan sistem keamanan siber memegang peran krusial dalam mendukung tercapainya SDGs No 16. Dengan melindungi informasi, meningkatkan transparansi, melindungi hak asasi manusia, serta memperkuat infrastruktur digital, keamanan siber menjadi fondasi yang diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang damai, adil, dan inklusif. Di era digital yang semakin kompleks, investasi dan inovasi dalam keamanan siber tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan terhadap ancaman, tetapi juga sebagai pendorong utama dalam menciptakan institusi yang kuat dan terpercaya.
Dengan demikian, pengembangan keamanan siber yang berkelanjutan akan membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa kita dapat mencapai masyarakat yang lebih aman dan stabil sesuai dengan visi dari SDGs No 16.
ADVERTISEMENT