Konten dari Pengguna

Second Account: Presiden Tiga Periode

Eugenia Natalia Meo
Dosen STPM Santa Ursula Ende
2 Maret 2024 10:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eugenia Natalia Meo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilutrasi gambar Presiden Jokowi. Sumber : Kumparan.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi gambar Presiden Jokowi. Sumber : Kumparan.com
ADVERTISEMENT
Pasca pemilu presiden pada 14 februari lalu, akun instagram Presiden Jokowi dibanjiri banyak komentar negatif sebagai bentuk ungkapan kekesalan masyarakat terhadap proses pemilu yang dinilai curang. Data Real Count: KPU Indonesia per 29 Februari 2024 menunjukan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan persentase 58,83% disusul oleh pasang nomor urut 1 Anis Muhaimin dengan persentase 24,49% dan di urutan terakhir ada pasangan nomor urut 3 Ganjar Mahfud dengan persentase 16,68%. Dapat dilihat berdasarkan persentase di atas pasangan nomor urut 2 menang telak dan akan menjadi presiden dan wakil presiden selama 5 tahun kedepan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak polemik yang terjadi setelah masyarakat melihat hasil pasangan nomor urut 2 menduduki peringkat teratas dalam pemilu presiden. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat baik secara langsung maupun di sosial media.
Apakah kemenangan pasangan nomor urut 2 adalah murni karena perjuangan Prabowo Gibran beserta tim sukses dan para pendukung? Apakah pasangan nomor urut 2 dibantu oleh pihak-pihak tertentu? Ataukah pasangan nomor urut 2 diuntungkan karena Gibran merupakan putra presdien? Sehingga karena rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap Jokowi yang begitu besar akhirnya diteruskan kepada anaknya tanpa berpikir realistis bahwa Gibran telah melanggar konstitusi.
Berbicara di depan Menteri Pertahanan capres Prabowo Subianto, Joko Widodo dengan gamblang menyatakan presiden boleh berkampanye dan berpihak. Asalkan, kata Jokowi, tidak memakai fasilitas negara saat kampanye.
ADVERTISEMENT
“Kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masa gini (berpihak) enggak boleh, berpolitik enggak boleh. Boleh. Menteri juga boleh,” kata Jokowi usai serah terima pesawat Super Hercules C-130J-30 dari Kemenhan ke TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1). (Kumparan 29/01/2024).
Ucapan Jokowi seakan kian menegaskan dukungan politiknya terhadap Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024. Gibran bisa melenggang sebagai cawapres berkat putusan cacat etik Mahkamah Konstitusi yang saat itu dipimpin pamannya, Anwar Usman.
POLEMIK PASCA PILPRES
Ilustrasi gambar Prabowo-Gibran. Sumber: Kumparan.com
Tanggal 21 Februari 2024 Jokowi melantik Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Istana Negara Jakarta. AHY yang selama 9 tahun paling getol mengkritik Jokowi kini ada pada barisan bersama Jokowi. Kemudian pada tanggal yang sama Presiden Jokowi melantik 9 orang Anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia 2024-2028, di Istana Negara Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu 28 Februari 2024 Jokowi juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat istimewa kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai Jenderal TNI Kehormatan yang dilaksanakan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta. Jokowi mengungkapkan bahwa ini merupakan penghargaan juga peneguhan dedikasi kepada rakyat, bangsa, dan negara serta telah melalui verifikasi dari Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan serta sesuai UU Nomor 20 Tahun 2009.
Walaupun belum secara resmi diumumkan oleh KPU hasil pemilu presiden, pembahasan tentang makan siang gratis gagasan yang diusulkan oleh paslon nomor urut 2 sudah sampai pada tahap simulasi. Seperti yang sudah dilakukan oleh Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menghadiri simulasi program makan siang gratis di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
Sebagai followers instagram Presiden Jokowi yang sudah mengikuti sejak lama selama 10 tahun beliau menjabat sebagai Presiden, penulis membuat perbandingan bahwa sebelum adanya putusan MK yang dianggap menyelamatkan Gibran, Presiden Jokowi selalu dipuji dan dihormati karena kinerjanya, beliau dianggap sebagai Bapak pembangunan, presiden yang suka blusukan dan dekat dengan masyarakat, namun sejak putranya Gibran Rakabuming ditetapkan menjadi cawapres nomor urut 2 banyak kritik negatif atau miring membanjiri kolom komentar akun instagram Presiden Jokowi sebab Gibran dinilai tak pantas menjadi cawapres karena sudah merusak konstitusi via Pamannya.
Masyarakat mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Presiden Jokowi. Kritik masyarakat berseliweran di sosial media adapun yang berkomentar bahwa Jokowi menjabat tiga periode dengan menggunakan Second Account yang dalam pengertian netizen (warga internet) Jokowi ingin menjabat tiga periode namun karena aturan masa jabatan presiden dan wakil presiden maksimal hanya diperbolehkan dua periode sehingga Jokowi yang masih berstatus sebagai presiden bekerja membantu paslon nomor urut 2 untuk melanggengkan kekuasannya (dinasti politik).
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dinilai menghancurkan marwah Demokrasi, utak atik jabatan terus berlangsung, pembahasan tentang makan siang gratis sudah sampai pada tahap simulasi bahkan sebelum paslon nomor urut 2 secara resmi diumumkan menang oleh KPU.
Apakah Presiden Jokowi akan punya peran di Kabinet Prabowo-Gibran? Mari kita nantikan.