Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menit-Menit Setan (PILKADA)
14 April 2017 13:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Erick Yusuf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam istilah sepakbola ada yang disebut dengan 'menit-menit setan', yaitu menit-menit yang sangat krusial dalam pertandingan tersebut. Adapun menit-menit krusial tersebut terjadi pada menit-menit awal atau menit-menit akhir.
ADVERTISEMENT
Ya, di menit-menit tersebutlah seringkali fokus dan konsentrasi tidak maksimal. Jika di menit awal seringkali belum "tune in" atau masih adaptasi pertandingan, tapi kalau di menit akhir hilang konsentrasi karena fisik sudah lelah atau bahkan sudah merasa menang.
Ini juga yang terjadi ketika perang Uhud. Saat umat tidak mendengarkan perintah Rasul SAW, yang menganggap peperangan sudah dimenangkan padahal belumlah selesai, pasukan pemanah turun mengambil ghanimah, dan sesegera itupun kemangan yang didepan mata sirna.
Dalam konteks PILKADA DKI yang sekarang sedang sangat ramai, saya mengingatkan hati-hati di hari-hari akhir menjelang PILKADA ini bagaikan menit-menit setan.
Banyak provokasi, banyak fitnah yang bertebaran, banyak perseteruan, semakin meruncing semakin tinggi tensi politiknya. Belum lagi serangan fajar, intimidasi di TPS-TPS, hati-hati penyusup-penyusup dan sebagainya-sebagainya.
ADVERTISEMENT
Memang dalam kondisi "antara" ini atau "in between" ini kita mesti berhati-hati sebagaimana pemahaman surah Al Alaq: Qul A'udzu biRabbil falaq. "Katakanlah aku berlindung kepada Rabb yang menguasai 'Falaq' (subuh)."
Kata Falaq dapat diartikan membelah, atau jika subjek pembelah atau objek di belah. Secara luas dapat dipahami subuh itu sesuatu yang tadinya gelap gulita di belah menjadi terang.
Kondisi "in between" adalah kondisi perubahan. Ilustrasinya seperti maghrib adalah kondisi "in between" sebagaimana subuh. Terjadi perubahan drastis pada saat itu yang bisa membuat kita lemah bahkan jatuh sakit. Perubahan ekstrim dari panas ke dingin, perubahan dari gelap ke terang atau sebaliknya.
Perlulah berlindung pada Allah SWT yang menguasai Falaq. Karenanya mari perbanyak dzikir. Perkuat kondisi ruhiyah dan jasadiyah kita agar Insya Allah dalam kondisi perubahan ini kita tidak menjadi lemah, terprovokasi, masuk dalam lingkaran fitnah bahkan "jatuh sakit".
ADVERTISEMENT
Ayo Fastabiqul khairat, siapkan barisan, rapihkan lagi shaf dengan sempurna. Mari kita persiapkan diri untuk menyambut perubahan menuju yang lebih baik. Menuju Jakarta yang Baru, Indonesia yang baru. Indonesia yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Aamin.
Erickyusuf
Pimpinan lembaga dakwah iHAQi & pesantren kreatif iHAQi