Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tantangan dan Peluang: Menuju Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia
5 Mei 2024 13:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Erma Dhea Ristiyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era di mana teknologi digital merajai hampir setiap aspek kehidupan, transformasi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat digital berbudaya menjadi sebuah tujuan yang semakin penting. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, dan bahkan berbudaya.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah kemajuan tersebut, tantangan-tantangan yang perlu dihadapi tidaklah sedikit. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam ruang digital yang serba cepat dan serba canggih. Di samping itu, masih ada kesenjangan akses dan pemahaman teknologi yang perlu diatasi agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat pula peluang besar. Teknologi digital memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pengetahuan, memungkinkan pertukaran budaya yang lebih merata dan lebih cepat. Selain itu, melalui pemanfaatan teknologi digital, tradisi-tradisi budaya lokal dapat dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan secara lebih efektif.
Pentingnya membangun masyarakat digital berbudaya tidak hanya berkaitan dengan identitas budaya, tetapi juga dengan pembangunan sosial dan ekonomi. Dengan memadukan nilai-nilai budaya lokal dengan kemajuan teknologi digital, masyarakat Indonesia dapat memperkuat jati dirinya dalam kancah global, sambil tetap mempertahankan kekayaan budayanya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mendorong terwujudnya masyarakat digital berbudaya Indonesia. Ini termasuk peningkatan akses dan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat, pembangunan konten digital yang bernilai budaya, serta peneguhan regulasi yang mengakomodasi perkembangan teknologi tanpa mengorbankan kearifan lokal.
Dengan demikian, melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kita dapat bersama-sama menuju arah yang lebih baik: masyarakat digital yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga kaya secara budaya. Ini bukan hanya tentang menjadi bagian dari revolusi digital, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap langkah kita menuju masa depan didasarkan pada kearifan dan kekayaan budaya kita yang telah ada sejak dulu.