Konten dari Pengguna

Keragaman Siswa dan Pemenuhan Target Kurikulum dalam Pendidikan Indonesia

Ermy Dara Yuspa
Alumni S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang. Mahasiswa program studi Bahasa Indonesia, PPG Prajabatan Univeristas Sultan Agung Semarang.
30 Oktober 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ermy Dara Yuspa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva.com
zoom-in-whitePerbesar
canva.com
ADVERTISEMENT
Keragaman siswa merupakan realitas yang semakin jelas terlihat di lingkungan pendidikan modern. Setiap siswa memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga guru harus menghindari penyamarataan dalam mendidik dan mengajar. Pendapat ini didukung oleh Andini & Westri (2016), yang menyatakan bahwa proses pembelajaran sebaiknya mampu mengakomodasi perbedaan siswa, bersifat inklusif, dan memberikan apa yang sesuai dengan kebutuhan individu setiap siswa. Keberagaman siswa muncul dari perbedaan latar belakang, minat, kebutuhan, dan karakteristik individu. Menurut Yani & Susanti (2023), keragaman ini mencakup faktor sosial ekonomi, budaya, agama, etnis, serta pengalaman hidup yang bervariasi.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, keberagaman dalam sosial, ekonomi dan budaya menjadi tantangan nyata di banyak sekolah yang memiliki siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Keragaman siswa ini memerlukan kurikulum yang mampu mengakomodasi keberagaman tersebut, yang menuntut sistem pendidikan untuk semakin inklusif dan adaptif. Guru harus mampu merancang pembelajaran yang menghargai keberagaman ini tanpa mengabaikan capaian kurikulum yang telah ditentukan. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh para pendidik adalah bagaimana mencapai pemenuhan target kurikulum dengan tetap mempertimbangkan keberagaman dalam kelas.
Kurikulum pada hakikatnya adalah panduan untuk mencapai tujuan pembelajaran, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Namun, kurikulum umumnya dirancang secara seragam untuk memenuhi standar nasional atau regional, tanpa mempertimbangkan keragaman kebutuhan individu siswa. Pendekatan yang seragam ini dapat menjadi kendala dalam proses belajar-mengajar, khususnya bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Sebagai contoh, beberapa siswa mungkin memerlukan waktu dan pendekatan khusus untuk memahami suatu materi, sementara terdapat siswa lain yang sudah siap untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya. Hal ini akan menjadi tantangan besar bagi guru, dimana guru harus melanjutkan ke tingkatan berikutnya ataukah guru harus mengulang kembali materi yang belum dipahami beberapa siswanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, di Indonesia, Kurikulum Merdeka yang baru diperkenalkan memberikan fleksibilitas lebih bagi guru dan siswa. Namun, tantangan utamanya adalah bagaimana para pendidik dapat menyesuaikan metode pengajaran tanpa mengorbankan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, setiap anak belajar pada tingkat perkembangan yang berbeda-beda, dan hal ini berimplikasi pada bagaimana mereka merespons materi pembelajaran (Piaget, 1970). Dalam konteks ini, guru dituntut untuk mampu memahami kebutuhan individu siswa sekaligus memenuhi target kurikulum secara kolektif.
Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi solusi dalam menangani keragaman siswa dengan tetap memenuhi target kurikulum. Menurut Tomlinson (2001), Pembelajaran berdiferensiasi dalam pendidikan merupakan penyesuaian strategi pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan tingkat kemampuan siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa yang belajar dengan kecepatan berbeda untuk tetap mendapatkan perhatian yang sesuai dan mencapai hasil optimal.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu materi "Menyusun Iklan, Slogan, dan Poster", seorang guru dapat memberikan tugas proyek yang dapat dipilih berdasarkan minat dan kemampuan siswa. Bagi siswa yang memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum dan memiliki minat pada materi iklan diberi tugas oleh guru untuk membuat iklan. Lalu, bagi siswa yang memiliki kemampuan menulis, sulit untuk berbicara di depan umum, dan memiliki minat terhadap materi slogan maka diberi tugas untuk membuat slogan. Kemudian, bagi siswa yang memiliki kemampuan menggambar dan memiliki minat terhadap materi poster maka diberikan tugas untuk membuat poster.
Selain pembelajaran berdiferensiasi, pendekatan inklusif memiliki peran yang sangat penting dalam menangani keberagaman siswa, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau berasal dari latar belakang sosial, ekonomi, dan buadaya yang berbeda. Pendidikan inklusif berusaha membangun lingkungan yang membuat semua siswa merasa dihargai, diterima, dan didukung, tanpa memandang perbedaan yang ada. Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan pembelajaran ini, memungkinkan target kurikulum tetap dapat tercapai, namun disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
ADVERTISEMENT
Menghadapi keragaman siswa dan pemenuhan target kurikulum adalah tantangan utama dalam dunia pendidikan saat ini. Guru harus mampu menggunakan pendekatan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa tanpa mengabaikan tujuan kurikulum. Dengan mengadobsi strategi pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan inklusif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pada akhirnya, sosok guru masa depan adalah mereka yang tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga peka terhadap keragaman dan mampu berinovasi untuk mendukung setiap siswa mencapai potensi terbaiknya.
Daftar Pustaka
Nurfadilah, Trisna. (2023). Keragaman Siswa dan Pemenuhan Target Kurikulum di SD Negeri 4 Arcawinagun, Purwokwerto. Primary, 2(5), 296-304. https://primary.ump.ac.id/index.php/primary/article/view/74/78
Suwarni, Sri. (2024). Keragaman Siswa dan Pemenuhan Target Kurikulum Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan, 4(10). https://journal3.um.ac.id/index.php/fip/article/download/5795/3735/10823
ADVERTISEMENT
Biodata Singkat
Nama : Ermy Dara Yuspa
Media Sosial : @ermydarayuspa (Instagram)
Bidang Keahlian : Bahasa Indonesia