Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Belajar Dari Kerusuhan 1998, Pentingnya Keamanan Dalam Negeri Bagi Perekonomian
31 Juli 2024 5:51 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Erniwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belajar dari kerusuhan tahun 1998 lampau, saya jadi semakin paham betapa pentingnya keamanan dalam negeri bagi perekonomian bangsa.
Siang ini ketika sedang duduk di samping rak buku ruang JDIH, mata saya tertuju pada sebuah judul buku yang bertuliskan 'Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia'.
ADVERTISEMENT
Entah bagaimana juga tangan saya spontan meraih buku yang dituliskan oleh seorang wartawan senior bernama Ishak Rafick. Saya memang paling suka kalau sudah jurnalis yang menulis, bahasanya pasti mengalir meskipun topiknya tak terlalu saya sukai.
Membaca covernya saja saya langsung entah bagaimana, seakan terbang ke kejadian puluhan tahun silam. Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, tahun 1998.
Kerusuhan 1998, Krisis Moneter dan Tumbangnya Orde Baru
Kerusuhan 1998 memang tak akan pernah hilang dalam ingatan saya, membekas seperti baru kemarin. Meninggalkan trauma tersendiri bahkan ketika saya adalah seorang pribumi.
Umur saya baru masuk 11 tahun ketika itu, dan saya ingat betul Bapak saya yang cuma seorang PNS golongan I, mengepak baju-baju kami ke dalam karung plastik.
ADVERTISEMENT
"Kita harus kembali ke kampung, pulang saja ke Lombok Tengah", sambil menenangkan ibu yang sudah terisak ketakutan.
Siang hari, ketika teriakan di jalanan saya lihat dari balik tembok Sekolah Dasar, dekat rumah dinas tempat kami tinggal. Suara teriakan dan pecahan kaca serta asap yang mengepul tipis di sejumlah tempat.
Kami ketakutan, bahkan tak ada yang berani terlelap di malam harinya. Mendengar teriakan "hancurkan" dan "bakar" dari belakang rumah dinas yang notabene adalah sebuah perumahan baru.
Namun itu tak hanya terjadi di NTB, ternyata hampir di seluruh wilayah Indonesia. Khususnya di Ibukota Jakarta. Dalam buku yang saya baca siang ini baru jelas tergambar, tak hanya dari Televisi hitam putih saat itu.
ADVERTISEMENT
Dalam buku itu tertulis, ketika kesabaran itu sampai batasnya (rakyat), maka bentuk pembalasannya pun ternyata tak main-main. Kepercayaan masyarakat luluh lantak, dunia perbankan terpuruk, kebencian publik pada figur penguasa orde baru.
Segala yang terhubung dengan mereka (Penguasa Orba) di ganyang. Kriris moneter yang tadinya harusnya berdampak hanya sebatas ekonomi pun akhirnya merambah ke arah kerusuhan etnis.
Saya kutip saja langsung dari buku tersebut, karena bagi saya hal ini yang tak pernah akan hilang membekas dalam ingatan saya
'Di sejumlah daerah dia malah berganti rupa menjadi kerusuhan etnis dengan sasaran penduduk keturunan Tionghoa. Toko-toko, rumah, harta, mobil bahkan orangnya tak perduli laki, perempuan, tua muda, dewasa, anak asal bermata sipit dan berkulit kuning langsung diganyang.'
ADVERTISEMENT
Begitupun yang terjadi di daerah saya, bahkan tak hanya etnis Tinoghoa atau keturunan China, namun juga berkembang menjadi kerusuhan antar agama.
Entah isu darimana, beberapa tetangga saya bahkan memakaikan mukena pada yang beragama Kristen hanya untuk menyelamatkan mereka, agar tak jadi sasaran amuk masa.
Saya sendiri bingung mereka siapa, apakah penduduk kami setempat ataukah orang luar ataukah siapa. Ingatan saya dipenuhi ketakutan semata.
Kaburnya Para Ekspatriat dan Pebisnis Etnis Asing
Namun yang saya tak ketahui adalah, bahwa ganyang etnis ini tak hanya berdampak bagi mereka yang memang keturunan Tionghoa, namun bagi hampir seluruh ekspatriat saat itu.
Ternyata aksi ganyang dan penghancuran itu juga membuat banyak pebisnis asing di tanah air menggigil ketakutan. Mereka berduyun-duyun dengan cara apapun meninggalkan rumah mereka untk mencari tempat aman.
ADVERTISEMENT
Bahkan sekalian menuju bandara untuk meninggalkan Indonesia secepatnya. Begitulah setelah keturunan Tionghoa menjadi sasaran kebencian, para turis dan profesional asal Amerika, Eropa dan Australia pun ikut hengkang.
Dalam buku itu juga tertulis, bahwa biasanya gangguan terhadap orang asing yang tak terkait, akan masuk dalam tahap berikutnya setelah aksi ganyang etnis yang dibenci. Seperti yang terjadi di Jerman, Cekoslovakia, Polandia, Rusia dan banyak negara lainnya.
Yang tak kalah penting untuk diketahui, ternyata pada saat itu sejumlah negara, yang Warganya berada di Indonesia langsung ambil aksi. Kirim pesawat dan angkutan untuk membawa warganya keluar dari Indonesia, entah itu carter pesawat, Kapal laut bahkan tim rescue.
Tak hanya itu, roda perekonomian yang dilakoni pelaku usaha dalam negeri pun ikut terkena getahnya, mereka takut buka lapak, memilih mengamankan diri di rumah atau pulang kampung seperti pilihan Bapak saya.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Keamanan Dalam Negeri Bagi Perekonomian
Belajar dari peristiwa krisis moneter yang berujung kerusuhan di dalam negeri tahun 1998 tadi, kita bisa menarik kesimpulan bahwa keamanan dalam negeri ternyata sangat penting bagi perekonomian.
Pasalnya, faktor keamanan ini adalah penjamin terlaksananya perekonomian yang stabil baik bagi golongan rakyat menengah ke bawah, maupun pelaku bisnis kelas atas.
Bayangkan saja ketika kerusuhan 1998 terjadi, bahkan pengusaha dalam negeri pun harus tutup toko. Karena yang dipikirkan adalah keselamatan dulu sebelum kekayaan atau bisnisnya.
Oleh sebab itu, perlu saya tuliskan beberapa alasan pentingnya keamanan dalam negeri bagi perekonomian bangsa sebagai berikut :
1. Perlindungan Investasi dan Bisnis
Keamanan dalam negeri yang terjaga dan stabil akan dapat menarik investasi asing dan domestik. Investor Asing khususnya cenderung akan memilih negara yang stabil dan aman untuk menanamkan modalnya.
ADVERTISEMENT
Bisnis dan berbagai usaha dapat beroperasi tanpa gangguan, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam roda perekonomian di berbagai level.
2. Stabilitas Sosial
Keamanan dalam negeri yang baik membantu mencegah konflik sosial yang bisa mengganggu aktivitas ekonomi. Stabilitas sosial ini berperan besar dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
Baik itu dari sisi pelaku usaha atau pebisnis maupun dari segmen produk dan pasarannya.
3. Segi Pariwisata
Sektor pariwisata sangat bergantung pada keamanan. Destinasi wisata yang aman akan lebih menarik bagi wisatawan di samping faktor keindahan alam yang ditampilkan.
Hal ini akan mempengaruhi pendapatan dari sektor pariwisata, khususnya pelaku usaha jasa wisata maupun Pendapatan Asli Daerah.
4. Perlindungan Infrastruktur
Perlindungan Infrastruktur sangat penting dalam menunjang roda perekonomian. Sejumlah infrastruktur yang vital seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan jaringan listrik memerlukan perlindungan.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat Keamanan yang baik harusnya dapat memastikan infrastruktur ini dapat berfungsi optimal dalam mendukung aktivitas ekonomi.
5. Kepercayaan Konsumen
Keamanan dalam negeri yang baik pastinya meningkatkan kepercayaan konsumen.
Pelaku usaha maupun Masyarakat akan merasa aman untuk berbelanja dan berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan dan pertumbuhan ekonomi.
6. Pencegahan Kriminalitas
Tingkat kriminalitas yang rendah berarti biaya untuk pengamanan dan asuransi bisnis dapat ditekan, sehingga bisnis dapat mengalokasikan sumber daya tersebut untuk investasi dan pengembangan.
Minimnya angka kriminalitas juga akan sangat berpengaruh terhadap citra suatu negara atau daerah, sehingga turut menjadi faktor penentu berkembangnya perekonomian setempat.
7. Stabilitas Politik
Keamanan dalam negeri yang terjaga biasanya beriringan dengan stabilitas politik. Stabilitas politik ini sangat penting untuk kebijakan ekonomi yang konsisten dan kondisi yang mudah diprediksi pelaku usaha.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya stabilitas politik yang baik, pelaku usaha dan pebisnis akan mampu mengantisipasi dengan mudah terkait kebijakan maupun kondisi di pasaran.
8. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Lingkungan yang aman memungkinkan masyarakat untuk fokus pada pendidikan dan pelatihan, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas ekonomi.
Realitanya, Kekayaan alam atau sumber daya lainnya tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian setempat, jika tidak dikelola oleh SDM yang mumpuni.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Keamanan nasional merupakan pondasi yang fundamental bagi keberlangsungan pembangunan ekonomi, pun dengan perkembangan dan keberlangsungannya.