Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Museum Zoologicum Bogoriense
30 Mei 2022 13:25 WIB
Diperbarui 9 Juni 2022 15:21 WIB
Tulisan dari Esti Wisnawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak museum yang usianya di atas puluhan tahun. Tercatat ada 10 museum, salah satunya Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) telah berusia 127 tahun. Indonesia harus berbangga memiliki MZB, walapun bukan museum tertua di dunia tetapi merupakan museum zoologi yang memiliki koleksi terbaik di kawasan Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Bahkan, menjadi negara terbesar kedua setelah Brazil dan berada di urutan pertama jika digabung dengan keanekaragaman hayati laut. Berbagai kekayaan hayati nusantara tersebut dapat kita lihat lebih dekat di museum. Pengkoleksian fauna Indonesia sangat penting dilakukan untuk menjadi sumber penyangga kehidupan di masa depan.
Sejarah Museum Zoologicum Bogoriense
Sejarah MZB dimulai pada tahun 1894. Di awali dengan berdirinya laboratorium untuk meneliti dan mengoleksi serangga tanaman pertanian oleh seorang ahli zoologi pertanian berkebangsaan Jerman Dr. J.C Koningsberger dengan nama lengkap Landbouw Zoologish Laboratorium.
Seiring dengan perkembangan zaman, MZB mengubah namanya sesuai dengan fungsinya: Landbouw Zoologisch Laboratorium (1894), Landbouw Zoologisch Museum (1896), Zoologisch Museum and Werkplaats (1906-1909), Zoologisch Museum and Laboratoriun (1910-1942), Dobutsu Hakubutsukan (1942-1945).
ADVERTISEMENT
Zoologisch Museum and Laboratorium (1946-1947), Museum Zoologicum Bogoriense (1947-1954), Lembaga Museum Zoologicum Bogoriense (1955-1962), Museum Zoologicum Bogoriense (1962-1986), Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi (1987-2000), (2000 -2021) berada di bawah kewenangan Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, dan sejak 2021 di bawah Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Logo MZB diciptakan oleh Dr. A. Diakonoff dan Dr. M.A. Lieftinck, menggambarkan sosok Komodo (Varanus komodoensis Ouwen). Pada bagian bawah komodo terdapat sebuah inskripsi latin yang berbunyi “ IN SOLITUDINE FORS” yang berarti “Kuat dalam Kesendirian”.
Pelayanan Jasa Museum Zoologicum Bogoriense
MZB terletak di Kompleks Cibinong Science Center – Botanical Garden (CSC-BG) di Cibinong, Kabupaten Bogor, merupakan pusat depositori nasional kekayaan fauna. Di sini tersimpan beragam koleksi spesimen fauna dari seluruh Indonesia. Walapun tidak dipamerkan MZB di CSC-BG terbuka untuk umum, koleksi ilmiah dapat dikunjungi oleh siswa sekolah, mahasiswa dan para peneliti dari dalam maupun luar negeri yang berminat melakukan penelitian.
ADVERTISEMENT
Sedangkan koleksi yang dipamerkan untuk umum berada di Museum Pameran di dalam area Kebun Raya Bogor, di Jl. Ir. Haji Djuanda No. 9 Bogor. Museum Zoologi Bogor merupakan penjabaran tugas untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan zoologi kepada masyarakat luas. Unit ini bertugas memperkenalkan keanekaragaman fauna nusantara dalam bentuk awetan binatang dan replika, dengan harapan pengunjung dapat lebih mengenal kekayaan fauna nusantara, dan untuk meningkatkan kepedulian dan kecintaan generasi muda akan fauna nusantara, serta menunjang usaha pelestariannya.
Koleksi Spesimen
Koleksi spesimen yang disimpan di MZB adalah koleksi rujukan berstandar internasional dan merupakan salah satu aset yang sangat penting dan berharga bagi negara Indonesia. Tugas utama periset di BRIN menambah jumlah dan merawat koleksi rujukan fauna tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana koleksi rujukan, aset yang sangat berharga tersebut menjadi sarana yang dapat diakses oleh para peneliti dari dalam dan luar BRIN. Peningkatan layanan untuk kebutuhan riset nasional berupa spesimen ini tidak saja dapat diakses secara fisik tetapi telah terdigitalisasi sehingga lebih mudah bagi pengguna. Oleh sebab itu pengelolaan yang bertanggung jawab akan terus dilakukan.
Dikutip dari www.brin.go.id (2022), saat ini MZB telah memiliki 2.853.473 spesimen, jumlah ini akan terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan penambahan koleksi yang berasal dari aktivitas riset dan ini menjadikan MZB sebagai museum fauna dengan koleksi ilmiah yang terbesar di Asia Tenggara.
Tercatat per 5 Oktober 2021, MZB telah mengoleksi beberapa kelompok spesimen yaitu 42.617 mamalia, 37.429 burung (aves), 26.268 ikan, 32.648 amfibi, 22.441 reptilia, 24.819 moluska, 5.617 krustasea, 2.644.839 serangga, 1319 endoparasit acari, 12.001 ektoparasit, 2.673 collembola 144 chilopoda, dan 658 diplopoda.
ADVERTISEMENT
Spesimen yang disimpan sebagai referensi fauna Indonesia terdiri dari dua macam spesimen, yaitu spesimen tipe dan spesimen umum. Spesimen tipe adalah spesimen yang dipakai sebagai acuan dalam mendeskripsikan suatu jenis satwa. Spesimen tipe juga terbagi menjadi berbagai kategori, yaitu holotipe, paratipe, sintipe, dan neotipe.(ew)