Konten dari Pengguna

Calo Tiket Konser: Hubungan antara Ekonomi dan Peningkatan Praktik Ilegal

Eva Khuzaifah
Mahasiswi S1 Program Studi Manajemen Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Agustus 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eva Khuzaifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Calo Tiket Konser, Sumber: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Calo Tiket Konser, Sumber: Pexels
ADVERTISEMENT
Saat ini, tidak sulit menemukan calo tiket konser di berbagai platform jual beli online dan di luar tempat acara. Praktik ilegal ini semakin sering terjadi karena tingginya permintaan tiket konser yang tidak sesuai dengan persediaan yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja beberapa waktu lalu, tiket konser boyband asal Korea Selatan ludes terjual dalam hitungan menit. Hal ini mendorong banyak calo menawarkan tiket dengan harga yang jauh lebih tinggi di banyak situs jual beli yang berbeda. Tentu saja hal ini merugikan para penggemar yang rela membayar mahal demi menyaksikan idolanya tampil secara live.
Apa penyebab praktik calo tiket konser semakin marak? Salah satu faktornya adalah kondisi ekonomi yang kurang stabil. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau berkurangnya pendapatan akibat pandemi COVID-19. Di sisi lain, kebutuhan akan hiburan dan rekreasi tetap tinggi, termasuk keinginan untuk menghadiri konser idola.
Keadaan ini dimanfaatkan para calo untuk mengambil keuntungan dengan menjual tiket konser di harga yang jauh lebih tinggi dari harga normal. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
ADVERTISEMENT
Seorang calo menawarkan tiket pada Selasa (7/6). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Selain itu, terbatasnya jumlah tiket konser menjadi faktor lain yang mendorong adanya praktik calo. Seringkali promotor acara hanya menyediakan tiket dalam jumlah terbatas, padahal permintaan penggemar jauh lebih besar. Hal ini membuat tiket-tiket tersebut cepat habis terjual, baik secara resmi maupun melalui calo.
Dampak negatif dari praktik calo tiket konser ini sangat dirasakan oleh para penggemar. Mereka harus rela mengeluarkan biaya lebih untuk bisa menghadiri konser idolanya. Selain itu, praktik ini juga merugikan promotor acara yang kehilangan potensi pendapatan.
Pemerintah sebenarnya telah berupaya untuk mengatasi masalah ini, misalnya dengan mengeluarkan aturan yang melarang praktik calo tiket. Namun, upaya ini seringkali sulit dilaksanakan secara efektif. Para calo masih saja menemukan cara untuk terus beroperasi, baik secara online maupun offline.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, promotor acara dan masyarakat. Pemerintah harus memperkuat penegakan hukum dan memberikan sanksi yang tegas kepada para pelaku calo tiket. Promotor acara juga harus mempertimbangkan peningkatan kapasitas tempat atau mengadakan lebih banyak pertunjukan untuk memenuhi permintaan tiket yang tinggi.
Sementara itu, masyarakat juga harus turut berperan aktif dengan tidak membeli tiket dari calo dan melaporkan praktik ilegal tersebut kepada pihak berwajib. Hanya dengan upaya bersama, praktik calo tiket konser yang merugikan ini dapat diminimalisasi dan dihentikan.