Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Buya Hamka : Rumah Tangga Berkualitas
24 November 2023 9:15 WIB
Tulisan dari ewia ejha putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era yang dipenuhi dengan berita perselingkuhan, kepercayaan dalam memilih pasangan menjadi hal krusial. Idealnya, pasangan hidup seharusnya tak hanya takut pada Tuhannya, melainkan juga berilmu, berakal cerdas, dan mengusung nilai-nilai baik. Sebuah pandangan yang terinspirasi oleh keteladanan Buya Hamka, seorang ulama besar yang menolak poligami.
ADVERTISEMENT
Buya Hamka, sebagai figur teladan, menunjukkan bahwa keimanan yang kuat dan kebijaksanaan dalam mengelola rumah tangga dapat menjadi landasan utama. Menolak poligami adalah bukti dari pemahaman mendalam Buya Hamka akan nilai-nilai keadilan dan tanggung jawab dalam pernikahan.
Dalam mengeksplorasi konsep ini, penting untuk memahami bahwa pasangan yang takut pada Tuhannya bukan hanya mengandalkan aspek keagamaan semata, tetapi juga memiliki kebijaksanaan untuk memahami konsekuensi tindakan mereka. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai baik dalam hidup, yang mencakup kesetiaan, kejujuran, dan tanggung jawab.
Pentingnya pendidikan dan kecerdasan dalam kriteria pasangan juga tercermin dari Buya Hamka, seorang intelektual ulama yang memiliki pemahaman mendalam terhadap agama dan ilmu pengetahuan. Dengan berilmu dan berakal cerdas, seseorang dapat menghindari godaan perselingkuhan dan menjaga stabilitas dalam pernikahan.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif perselingkuhan tidak hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga oleh anak-anak yang mungkin menjadi saksi atau bahkan korban. Trauma psikologis dan dampak lainnya dapat menghantui keluarga dalam jangka panjang. Oleh karena itu, memilih pasangan dengan cermat adalah investasi untuk membentuk lingkungan keluarga yang sehat.
Dengan mengikuti jejak Buya Hamka yang menolak poligami, kita dapat mengevaluasi bahwa pilihan-pilihan dalam rumah tangga haruslah dilandasi oleh pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Pemikiran ini menciptakan landasan yang kokoh untuk membentuk keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang, serta menghindari dampak negatif perselingkuhan.
Dalam menghadapi kompleksitas hubungan modern, mengambil inspirasi dari teladan seperti Buya Hamka dapat membimbing kita untuk membangun hubungan yang kuat, berdasarkan pada nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan kebijaksanaan.