Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antara Merk dan Status: Ketimpangan Sosial dalam Penggunaan iPhone vs Android
27 November 2024 6:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fadilla Novia Fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stratifikasi sosial dapat muncul karena adanya kedudukan yang memberi ketidaksamaan dalam mengakses atau memiliki sesuatu dalam masyarakat. Dimana stratifikasi sosial ini membagi suatu kelompok masyarakat ke dalam lapisan lapisan tertentu sesuai dengan tingkatannya. Hal ini di lihat dari beberapa faktor yakni faktor ekonomi, status sosial yang berbeda, pendidikan dan juga kekuasaan yang di miliki.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri ketimpangan ini dapat terlihat jelas, terutama pada perbedaan pengguna iphone dengan pengguna android. Dimana dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, pengguna iphone dianggap lebih kaya di banding dengan pengguna android. Pengguna iphone diibaratkan berada pada lapisan masyakarat tertinggi, sedangkan pengguna android dianggap sebagai lapisan masyarakat menengah atau kebawah.
Meskipun kedua kelompok ini sama-sama menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, perbedaan dalam gaya hidup dan nilai yang dipegang teguh menciptakan jurang yang terlihat. Pengguna iPhone sering kali merasa lebih unggul, menikmati akses cepat ke aplikasi dan pembaruan sistem terbaru. Di sisi lain, pengguna Android bangga dengan fleksibilitas dan kemandirian mereka, meskipun terkadang harus menghadapi stigma bahwa mereka tidak mampu membeli perangkat yang lebih mahal.
ADVERTISEMENT
Dalam interaksi sehari-hari, pengguna iPhone dan Android saling melirik. Pengguna iPhone melihat pengguna Android dengan sedikit rasa kasihan, sedangkan pengguna Android menganggap pengguna iPhone terlalu terikat pada merek. Meskipun keduanya hidup dalam dunia yang sama, stratifikasi sosial yang muncul dari pilihan smartphone mereka membentuk batasan dalam interaksi dan pengertian satu sama lain.
Cerita ini menggambarkan bagaimana teknologi tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menciptakan lapisan-lapisan sosial yang berpengaruh pada cara kita melihat diri sendiri dan orang lain. Seiring waktu, meskipun perbedaan ini ada, ada harapan bahwa kedua kelompok ini bisa menemukan titik temu, mengesampingkan label dan stigma, dan saling menghargai keberagaman yang ada.