Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Tradisional ke Digital: Perubahan Sosial dalam Dunia Permainan Anak
27 November 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fadilla Novia Fitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial adalah segala perubahan yang ada pada Lembaga permasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk nilai, sikap da pola perilaku pada kelompok masyarakat. Perubahan social ini menghadapkan manusia pada situasi baru yang mengarahkan pada bentuk kegiatan yang baru. Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pola interaksi dan cara hidup masyarakat. Salah satu fenomena yang menggambarkan perubahan sosial dalam kehidupan sekitar adalah perubahan dalam cara bermain. Dulu, anak-anak di Indonesia lebihsering bermain permainan tradisional yang mengandalkan interaksi fisik dan sosial langsung, seperti congklak, gasing, petak umpet, lompat tali, dan lain-lain. Namun, seiring berjalannya waktu, seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, banyak permainan tradisional mulai pudar dan digantikan oleh permainan digital atau berbasis teknologi, seperti video games, aplikasi mobile, dan media sosial.
Perubahan ini sangat menimbulkan perubahan yang sangat jelas, terutama dalam perubahan gaya hidup. Dimana dulu anak-anak cenderung lebih sering bermain di luar rumah, seperti bermain permainan tradisional, bermain masak-masakan, bermain bola dan permainan lainnya yang membuat mereka lebih aktif secara fisik dan lebih mudah terlibat dalam interaksi sosial secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sedangkan anak-anak zaman sekarang yang tumbuh di era digital, lebih cenderung menghabiskan waktu nya di dalam rumah, menggunakan gadget seperti smartphone, tablet, atau komputer untuk bermain permainan video, menonton TikTok, atau berinteraksi melalui media sosial. Aktivitas fisik berkurang, sementara waktu yang dihabiskan untuk aktivitas digital meningkat. Hal ini menyebabkan pergeseran dalam gaya hidup anak-anak yang lebih sedentary (kurang gerak), yang berdampak pada kesehatan fisik mereka.
Pergeseran dari permainan tradisional ke permainan digital adalah contoh nyata dari perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan sekitar. Faktor-faktor seperti urbanisasi, perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup, dan globalisasi budaya telah memengaruhi cara anak-anak Indonesia bermain. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat dalam hal hiburan dan pendidikan, penting untuk diingat bahwa permainan tradisional memiliki nilai yang sangat berharga dalam membentuk karakter, keterampilan sosial, dan kesehatan fisik anak. Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan permainan tradisional dan mengkombinasikannya dengan perkembangan teknologi bisa menjadi solusi untuk menciptakan keseimbangan yang sehat bagi anak-anak di era modern ini.
ADVERTISEMENT