Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UMP Melakukan Pemberian Makanan Bergizi untuk mengurangi Stunting
15 September 2022 20:24 WIB
Tulisan dari KKN SIDOMULYO 004 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stunting adalah salah satu masalah besar yang saat ini sedang di hadapi oleh Indonesia, khususnya di Kabupaten Kebumen,Jawa Tengah, tepatnya di desa Sidomulyo. Angka stunting di desa ini hampir menyentuh angka 50. Di desa Sidomulyo terdapat 5 dusun, yaitu Dusun Pakeongan 1, Pakeongan 2, Rendeng, Pendil, dan Jalasida.
Dalam rangka menurunkan Stunting di Desa Sidomulyo, masih banyak masyarakat khususnya orang tua yang masih mempunyai balita dan kurang memahami pentingnya kebutuhan gizi bagi anak, sehingga akan berdampak pada penurunan imunitas anak, jadi mahasiswa KKN UMP 004 bekerja sama dengan pihak Puskesmas dan Bidan di Desa Sidomulyo untuk melaksanakan acara Posyandu bergilir tiap dusun yang dilaksanakan setiap minggu guna menurunkan angka stunting di Desa Sidomulyo yang masih tinggi.
ADVERTISEMENT
Eko Yuniati selaku bidan desa dan juga sebagai Pelaksana Posyandu di Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen mengatakan bahwa hasil data dari pemeriksaan sekitar 5-8 dari 35 balita mengalami penurunan berat badan, sehingga akan berdampak pada imunitas dan menghambat perkembangan serta pertumbuhan anak.
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan dimulai pada hari Sabtu 3 Agustus 2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Sehari sebelum dilaksanakan posyandu mahasiswa dan kader posyandu membuat makanan tambahan seperti pudding, salad buah , jus buah melon dan jus buah jambu. Mahasiswa KKN juga membantu pihak kader posyandu dalam pendataan pada ibu hamil dan balita serta pemeriksaan seperti mengukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Menurut hasil lapangan yang berhasil dikumpulkan banyak peningkatan seperti meningkatnya berat badan dan tinggi badan balita, namun ada beberapa balita yang tidak mengalami kenaikan maupun penurunan (stabil).
ADVERTISEMENT
Sosialisasi Stunting dan Penyuluhan mengenai makanan yang bergizi tinggi juga dilakukan mahasiswa dan kader posyandu kepada para orang tua agar mereka mengetahui mana makanan yang bergizi tinggi yang wajib dimakan oleh balita setiap harinya, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging, kacang-kacangan yang mampu menunjang pertumbuhan balita. Selain itu ada makanan jenis lain yang lebih ekonomis dan sehat bergizi tinggi, contohnya wortel, telur, susu, tahu, tempe, bayam, buah naga, pisang, pepaya, semangka, dan lainnya. Maka dari itu diharapkan setelah sosialisasi dan pemberian makanan tambahan, balita dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan dan para orang tua paham akan materi yang telah disampaikan sehingga orang tua bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
ADVERTISEMENT
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.