Konten dari Pengguna

Filosofi Kereta (Nambo): Menghargai Waktu dan Bekerja Sama

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
15 Juni 2023 13:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edited by Canva
zoom-in-whitePerbesar
Edited by Canva
ADVERTISEMENT
Stasiun Nambo yang terletak cukup dekat dengan rumah saya yaitu di daerah Nambo, Klapanunggal. Meskipun stasiun Nambo hanya tempat biasa yang berfungsi sebagai mengangkut penumpang hingga Jakarta Kota. Akan tetapi, Kereta memiliki filosofi atau pelajaran hidup yang bisa kita amalkan di kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
Kereta merupakan simbol perjalanan panjang, perubahan, hubungan manusia, dan refleksi diri sendiri. Kita akan menjelajahi filosofi kereta dalam konteks perjalanan hidup yang melintasi gerbong-gerbong yang terhubung sekaligus menelusuri stasiun hingga tujuan akhir.

Waktu Terus Berputar Menempuh Perjalanan yang Panjang

Ilustrasi Waktu. Photo by Djim Loic on Unsplash.
Mari kita renungkan tentang perjalanan. Kereta tidak hanya mengantarkan kita dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga melambangkan perjalanan hidup kita yang panjang. Seperti kereta yang melewati stasiun-stasiun di sepanjang jalur yang telah ditentukan.
Kehidupan kita juga akan melalui fase-fase yang berbeda. Mulai dari kegembiraan dan harapan ketika naik kereta, hingga tantangan dan kejutan di sepanjang perjalanan. Kita harus siap dan sabar jika tertinggal dan menunggu jadwal kereta selanjutnya dan sabar menghadapi keramaian dalam gerbong kereta sampai berdempetan.
ADVERTISEMENT

Mengajarkan tentang Perubahan

Ilustrasi kata "Be The Change" Perubahan. Photo by Brett Jordan on Unsplash.
Kereta tidak akan diam di tempat dan selalu bergerak maju. Begitu juga dengan kehidupan kita yang tak akan mundur. Usia akan bertambah dan sifat kedewasaan akan berubah.
Kadang-kadang perubahan itu akan menantang, tapi kita harus bisa menerimanya. Kereta mengajarkan kita untuk beradaptasi dan melihat perubahan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Saya pun merasakan perubahan yang sangat menantang sehingga pertemanan telah usai. Memang, jika saya tidak memiliki perubahan dengan pertemanan yang toxic membuat saya tidak nyaman untuk beradaptasi dengan mereka.
Kesempatan saya untuk memulai perubahan yang baru dengan beradaptasi keluar daerah. Sampai saat ini, saya sudah merasa cukup memiliki perubahan walaupun harus ada yang di perbaiki untuk meningkatkan diri.
ADVERTISEMENT

Bekerja Sama

Ilustrasi Kerjasama. Photo by Hannah Busing on Unsplash.
Kereta juga mengajarkan kita tentang bekerja sama. Kereta yang memiliki banyak gerbong yang saling terhubung. Kereta hanya bisa berjalan dengan baik jika semua gerbong bekerja sama. Pemimpin bagaikan kereta yang melaju di depan dan para anggota akan mengikuti di belakangnya.
Hal ini juga terdapat di suatu organisasi yang memiliki anggota yang banyak. Jika organisasi bisa berjalan mulu, para anggota harus bisa bekerja sama dengan pemimpin. Bagi pemimpin juga harus bisa menghargai peran para anggotanya dan saling mendukung untuk tujuan bersama.

Jangan Terlalu Terpaku pada Tujuan Akhir

Ilustrasi Belajar di Kelas. Photo by Kenny Eliason on Unsplash
Kereta mengajarkan kita untuk menikmati perjalanan. Kita jangan terlalu terpaku pada tujuan akhir. Kadang-kadang kita terlalu fokus pada hal itu, lupa menikmati setiap momen dalam perjalanan. Perjalanan hidup bukan hanya tentang tujuan akhir, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani setiap momen di antara itu.
ADVERTISEMENT
Contohnya sebagai mahasiswa, tujuan utama kita mungkin untuk mendapatkan gelar atau meraih prestasi akademik tertentu. Namun, terkadang kita terlalu fokus pada tujuan akhir dan melupakan pentingnya menikmati perjalanan kuliah.
Saat menjalani perkuliahan, kita bisa saja terlalu sibuk dengan nilai-nilai yang harus dicapai, terutama dengan mata kuliah yang cukup susah atau menantang, atau hanya memikirkan hasil IPK. hal ini dapat membuat kita tertekan dan stres sehingga melewatkan momen-momen yang berharga di sepanjang perkuliahan.
Padahal, pengalaman belajar di kelas, berinteraksi dengan dosen dan teman sekelas, serta berkesempatan untuk memperluas pengetahuan kita adalah bagian yang tak ternilai dari perjalanan tersebut.
Jadi, jangan terlalu terpaku pada tujuan akhir, tetapi nikmati setiap momen dalam perjalanan. Hargai pengalaman belajar di kelas, jalin hubungan yang baik dengan dosen dan teman kampus, dan eksplorasi minat dan bakat penuh dengan semangat.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, kita akan dapat menghargai dan memanfaatkan setiap pengalaman dan pertemuan yang kita dapatkan masa-masa perkuliahan, sambil tetap bergerak maju menuju tujuan akademik dan personal kita.
Kesimpulannya, filosofi kereta memperlihatkan kepada kita bahwa kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan perubahan, tantangan, kerja sama, dan selalu fokus.
Seperti kereta yang terus bergerak maju, kita harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan, menghargai hubungan dengan orang lain, dan bekerja sama untuk tujuan kita.
Namun dalam perjalanan hidup, jangan lupa untuk merenung, menghargai kesendirian, dan menikmati setiap momen dalam perjalanan.
Kereta adalah lebih dari sekadar alat transportasi, ia adalah simbolik yang mengingatkan kita akan hikmah yang terkandung dalam perjalanan kehidupan ini. Semoga ini bisa menjadikan refleksi bagi kalian dan bagi diri saya sendiri juga.
ADVERTISEMENT