Konten dari Pengguna

Gaya Hypebeast, Uang Habis

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
9 Februari 2023 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi uang habis karena boros saat berbelanja. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang habis karena boros saat berbelanja. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang banyak sekali para pemuda yang menghabiskan waktunya dengan foya-foya sampai tak sadar bahwa rekening hampir habis. Belum lagi orang yang foya-foya adalah seorang mahasiswa entah itu negeri ataupun swasta.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang narsis bergaya hypebeast yang selalu meminta uang hampir setengah gaji dari jerih payah kerja orang tua untuk mementingkan gaya saja. Itu sudah sangat salah dan terlalu mengikuti gaya ekonomi orang.
Uang mungkin gampang dicari jika kita hanya selalu meminta-minta kepada orang tua. Tetapi, apakah kamu memikirkan mereka yang selalu memilah uang untuk keperluan-keperluan seperti uang darurat, bulanan, uang jajan untuk anak-anaknya, dan sebagainya.
Cukup pusing pastinya. Apalagi, orang tersebut adalah anak kost yang selalu dikirim dengan orang tuanya. Entah itu per minggu ataupun per bulan.
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
Sedikit cerita teman saya yang selalu foya-foya setiap harinya. Uang pun selalu meminta-minta kepada orang tuanya secara paksa. Jika tidak dikasih, teman saya akan merengek seperti anak kecil.
ADVERTISEMENT
Padahal, uang yang diberi kepada orang tuanya sudah cukup banyak hanya saja dipakai untuk hal yang tidak jelas. Selalu belanja sesuai keinginan bukan kebutuhannya.
Kuliah pun tidak untuk menuntut ilmu tapi hanya adu outfit kepada teman-temannya supaya popularitas meningkat. Tetapi, dibalik itu teman saya banyak ditagih utang karena sering meminjam uang kepada teman-temannya untuk keperluan pribadi yang tidak penting.
Perlakuan ini bisa dikatakan juga fear of missing out (fomo) atau bisa dikatakan takut ketinggalan. Ketinggalan yang dimaksud adalah tertinggal tren orang yang gayanya lebih tinggi.
Ilustrasi pertemanan tidak sehat. Foto: Shutter Stock
Itu bisa menyebabkan mental kita lemah karena mudahnya tergoda dengan fashion orang sampai memaksakan untuk membeli ini dan itu dengan cara yang salah. Sampai uang habis kita pun bisa kewalahan juga kan?
ADVERTISEMENT
Kita boleh saja mengikuti gaya orang tetapi kita lihat isi dompet dan rekening kita apakah cukup untuk membelinya? Membeli barang juga harus sesuai dengan kebutuhan kita juga.
Seperti kita membutuhkan pengharum ruangan supaya ruangan kita tidak bau, kita membeli baju yang kita butuhkan bukanlah suatu keinginan.
Ilustrasi Tabungan atau Menabung. Foto: Shutterstock
Seperti contoh untuk acara formal yang kita butuhkan adalah baju putih dan dasi. Jas mungkin bisa sewa karena hanya sehari kecuali butuh dipakai secara terus menerus itu kalian bisa membelinya.
Kalau bisa, sisihkan uang kalian untuk menabung dan uang darurat sebesar 20% dari pendapatan kalian. Entah itu dari orang tua ataupun pekerjaan. Jangan sampai kita membeli semua barang yang tak berguna menggunakan semua uang yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Ingat ya guys, duit boleh banyak tetapi dipakai dengan cermat. Jangan ikuti ekonomi dan gaya orang sebab standar yang sangat berbeda.