Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
1 Maret 2023 8:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rindu dengan keluarga nan jauh di sana begitupun sebaliknya memang berat. Tangisan orang tua yang berharapnya anaknya akan sukses melebihi kedua orang tuanya. Jika benar-benar tercapai pasti sangat bahagia.
Menjadi mahasiswa perantau pasti mengalami pernah homesick atau ingin sekali pulang ke tempat asalnya karena rindu dengan keluarga. Akan tetapi, beberapa faktor yang bisa menghalangi pulang kampung seperti biaya pulang yang mahal bahkan banyak kegiatan di kampus hingga tidak bisa pulang kampung.
Pada zaman pandemi, banyak orang yang tidak bisa pulang kampung karena karantina ketat. Sungguh kasihan kepada orang yang rindu dengan tempat asal tetapi tidak bisa datang dikarenakan banyak halangan.
Walaupun saya menjadi anak kos dengan asal di daerah yang sama yaitu JABODETABEK. Saya tetap merasa rindu dan kehangatan bersama keluarga. Saya juga sudah banyak sekali mengikuti kegiatan di kampus membuat saya jarang untuk pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Terlalu banyak mengikuti kegiatan di kampus maupun di luar sudah sangat sulit untuk pulang ke tempat asal karena banyak sekali kegiatan di hari weekend. Kerinduan saya sudah semakin tinggi kepada keluarga saya dengan hangatnya pelukan seorang orang tua. Terkadang, saya gelisah dengan kesendirian tanpa pelukan orang tua yang ada di tempat saya tinggal.
Maafkan saya ayah dan mamah, sebulan ini mungkin saya tidak bisa pulang dan bertemu kepadamu, tetapi jika ada keluangan waktu yang banyak saya usahakan pulang sebelum ramadhan tiba dan usai.
Semangat juga bagi mahasiswa yang rindu kepada orang tua apalagi sudah berbeda pulau bahkan negara. Sulit untuk pulang walaupun sebulan sekali. Hanya bertemu dunia maya pun sudah cukup senang apalagi bertemu langsung di hadapan kita. Semangat untuk para perantau bermental baja.
ADVERTISEMENT