Konten dari Pengguna

Mengemis pun Kini Online

Faisal Ramzy
Mahasiswa Universitas YARSI - Fakultas Teknologi Informasi Progam Studi Perpustakaan dan Sains Informasi
12 Januari 2023 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faisal Ramzy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengemis. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Di era saat ini, pengemis enggak hanya dijumpai di lampu merah jalanan, di bus-bus antar-kota, di emperan gerai Indomaret-Alfamart, ataupun tempat-tempat lainnya. Mengemis kini, enggak perlu lagi menengadahkan tangan, berpanas-panasan terkena debu jalanan, mengharap belas kasihan sepeser atau selembar uang dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Pengemis enggak mau ketinggalan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi seperti media sosial, mereka bisa mengemis kapanpun. Modalnya, smartphone dan kuota. Enggak perlu terlihat lusuh ataupun hal-hal berbau menyedihkan untuk menarik belas kasihan. Enggak perlu khawatir juga kena razia satpol PP. Ngemis online aman.
Ya, media sosial memang sudah luas pada zaman sekarang. Enggak cuma sebatas untuk berinteraksi seperti mengirim pesan atau panggilan video, apa-apa sekarang bisa dilakukan secara online di media sosial. Kalau yang positifnya ya salah satunya berjualan online. Sementara kalau yang negatifnya, penipuan online. Mungkin mengemis online juga termasuk.
Belakangan fenomena mengemis online menjadi tren. Tapi, cara yang dilakukannya agak sedikit berbeda. Anti-mainstream! Seperti yang belakangan ini jadi perbincangan, ada kreator TikTok yang mengemis dengan berendam hingga mandi lumpur. Hal itu dilakukan dan disiarkan secara live di TikTok.
ADVERTISEMENT
Jujur, saya terganggu. Saya yang bermain TikTok untuk hiburan menjadi kurang nyaman saat melihat tayangan mengemis online berkedok live. Namun herannya, banyak orang yang sengaja meluangkan waktunya untuk menonton.
Mengemis online ini bisa dibilang juga agak memaksa. Seperti misalnya, mereka akan melakukan satu tindakan konyol seperti mengguyur tubuh dengan lumpur jika ada penonton yang memberinya gift atau hadiah sekali.
Sebenarnya, mencari uang itu banyak sekali caranya. Apalagi jika jeli melihat peluang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Seperti misalnya dengan menjadi streamer game secara live. Kasusnya mungkin hampir sama dengan mengemis online. Tapi, itu jauh lebih elegan.
TikTok semestinya juga melek terhadap tindakan seperti itu. Mengemis online dengan cara mandi lumpur, menampar diri sendiri, melakukan hal yang tidak jelas dan semacamnya yang dilakukan demi mendapat hadiah, alih-alih memberikan hiburan.
ADVERTISEMENT
Apa bedanya dengan mengemis sungguhan? Mentalnya sama-sama hanya meminta-minta tanpa bekerja. Cukup duduk diam. Bahkan, usaha untuk terlihat patut dibelaskasihani pun enggak. Enggak ada elegannya.
Di luar sana banyak orang yang bekerja keras untuk bekerja pagi sampai sore, malam hingga pagi banting tulang. Dan, jujur saya lebih suka dengan pengamen yang mempunyai karya yang luar biasa tanpa adanya niat untuk meminta. Ya, sekalipun dengan suara yang pas-pasan tapi nyanyinya sungguh-sungguh.
Terlepas dari itu, mengemis—baik konvensional maupun mengemis online—itu memang memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Itu menjadi alternatif mendapatkan uang tanpa dengan mudah. Kisah-kisah pengemis kaya di metropolitan yang punya rumah mewah di kampung begitu menggugah. Mengemis online pun kini bisa dilakukan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Kemudian, buat siapapun yang suka ringan tangan memberikan uang ke orang yang tidak semestinya menerimanya, sebenarnya itu bukanlah masalah. Itu uang, uang kamu. Itu hak kamu mau diberikan ke siapapun. Bebas. Tapi alangkah lebih bijaknya jika kebaikan dan sedekah kita tersampaikan kepada orang yang tepat, guys!