Konten dari Pengguna

Menggeliatkan Literasi Sekolah melalui Program JELITA Perpusnas

Faizuddin Ahmad
Librarian at National Library of the Republic of Indonesia
7 Mei 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faizuddin Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peningkatan Literasi sekolah menjadi perhatikan belakangan ini. Hal tersebut terpacu karena literasi di Indonesia masih rendah Berdasarkan survei yang di lakukan oleh Program for Internastional Student Assesment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operaration and Development (OECD) pada tahun 2019 Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi. Kita semua tahu bahwa peningkatan literasi pada anak usia dini menjadi pondasi penting untuk meningkatkan PISA.
ADVERTISEMENT
Pada usia Dini merupakan periode golden age perkembangan dan pertumbuhan kehidupan anak ditentukan pada periode tersebut. Pada periode golden age otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik. Ketika anak-anak dikenalkan literasi maka akan lebih mudah mengenal proses membaca dan menulis. Oleh sebab itu Menteri Kemendikbudristek menyelenggarakan kembali program Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Gerakan Indonesia Membaca merupakan kegiatan membangun budaya baca masyarakat yang diselenggaranan secara lintas sektoral dengan melibatkan sejumlah lembaga terkait. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi masyaraka mengakses bahan bacaan yang dibutuhkan dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Tentu saja masalah literasi bukan menjadi tanggung jawab kemendikbudristek namun lembaga pemerintah yang lain, seperti Perpustakaan Nasional. Keberadaan Perpustakaan Nasional sembagai lembaga pendidikan dan sarana mencerdaskan masyarakat dan bangsa sangat mendukung penuh program Gerakan Indonesia Membaca dalam meningkatkan literasi sekolah. Program tersebut bernama Protap Jelita. Program Terpadu Jelajah Literasi Nusantara merupakan terobosan baru Perpustakaan Nasional menggeliatkan literasi di sekolah. Jelajah Literasi ini menggabungkan berbagai macam kegiatan literasi yang dikemas dengan nilai-nilai edukatif didalamnya seperti Sulap Edukatif, Bimbingan Pemustaka, Read Aloud dan Mobil Perpustakaan Keliling yang dapat di nikmati oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Bimbingan Pemustaka mengenalkan buku digital Perpusnas iPusnas (Dokumen Pribadi)
Pustakawan melakukan Read Aloud (Dokumen Pribadi)
Dengan perpustakaan nasional hadir di sekolah di harapkan dapat membantu anak-anak yang haus akan membaca buku, maka dari itulah mobil perpustakaan keliling hadir dengan berbagai macam buku berkualitas. Tak hanya itu kegiatan lain tak kalah menarik dilakukan seperti Read Aloud. Membacakan buku nyaring yang dikenalkan oleh Jim Trealise ini bertujuan agar anak-anak mengenal akan buku, Ketika anak-anak sudah mengenal buku maka akan menyukai buku, ketika anak sudah menyukai buku maka anak akan gemar membaca buku. Protap Jelita juga mempromosikan fasilitas-fasilitas buku digital yang ada di perpustakaan nasional. Pustakawan tidak hanya duduk dan menunggu pemustaka di gedung perpustakaan namun mereka harus hadir secara langsung ke masyarakat. Memberikan pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin orang belum mengetahui. Bagi anak-anak atau guru yang belum mempunyai kartu anggora juga dapat membuat dan mencetak kartu anggota di sekolah mereka dengan mendatangkan pustakawan ke sekolah mereka.
Anak-anak sedang Asyik Membaca Buku (Dokumen Pribadi)
Atraksi Sulap Edukatif (Dokumen Pribadi)
Fase anak-anak merupakan pondasi penting untuk menentukan masa depan. Ketika usia anak-anak diarahkan dengan benar dan tepat sejak dini maka generasi emas 2045 tidak hanya angan-angan semata. Perlu adanya gotong royong dari berbagai stakeholeder pemerintah, masyarakat, ataupun swasta dalam meningkatkan literasi sekolah. Protap Jelita tidak hanya bertujuan untuk menggeliatkan literasi di sekolah yang selama ini belum berjalan maksimal. Namun juga mencoba mengaktifkan kembali peran perpustakaan terkait literasi. Ayo Membaca, Ayo Ke Perpusnas.
ADVERTISEMENT