Konten dari Pengguna

SNF 2022 Dorong Warganet Membuat Konten Berkualitas dan Bermanfaat

Fajar Subhi
Muhammad Fajar Mahasiswa S1 Jurnalistik UNPAD
13 Desember 2022 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fajar Subhi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama dalam rangkaian workshop Siberkreasi Netizen Fair 2022 bersama Ibob Tarigan, Sumber: Kominfo
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama dalam rangkaian workshop Siberkreasi Netizen Fair 2022 bersama Ibob Tarigan, Sumber: Kominfo
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 10 Desember 2022 – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Siberkreasi Netizen Fair (SNF) di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta pada Sabtu, 10 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut merupakan puncak selebrasi kegiatan literasi digital yang meliputi talkshow, workshop, dan hiburan untuk seluruh warganet Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan digital masyarakat serta mendorong kolaborasi multistakeholders untuk literasi digital dalam rangka menciptakan ekosistem digital yang cerdas, positif, kreatif, produktif, dan bertanggungjawab. SNF 2022 dilaksanakan secara hybrid dengan dihadiri sekitar 665 peserta offline dan lebih dari 1400 peserta online.
Pesatnya perkembangan media sosial tidak bisa dilepaskan dari keberadaan konten. Konten yang menarik dapat membuat akun media sosial kita mendapat perhatian banyak orang. Melalui konten pula, seseorang dapat memberi pesan dengan bebas pada khalayak yang juga senang terhadap isi-isi pesan pada konten tersebut. Namun, media sosial sebagai ruang berekspresi seringkali memunculkan konten-konten negatif yang tidak tersaring dengan baik.
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan konten-konten yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, sehingga para pengguna media sosial di Indonesia perlu belajar cara mengoptimalisasi konten yang tidak hanya berkualitas dan bermanfaat namun bahkan dapat memberikan keuntungan bisnis (cuan) bagi kreatornya.
Rangkaian kegiatan SNF 2022 meliputi 10 kelas workshop tematik di tiga ruang kelas terpisah, yaitu kelas A, B, dan C, serta talkshow Obral-Obrol liTerasi Digital (OOTD) yang terbagi menjadi 6 sesi di panggung utama. Berlangsung secara paralel dengan kegiatan di panggung utama, sesi workshop merupakan sesi pembelajaran hands on meliputi kelas kreasi konten, kelas gali ilmu, kelas UMKM Makin Cakap Digital, kelas cek fakta, dan kelas produksi podcast yang dibawakan oleh para praktisi teknologi digital.
ADVERTISEMENT
Kelas workshop B terbagi dalam tiga sesi yang membahas tiga topik, yaitu Kelas Cek Fakta, Kelas Produksi Podcast, dan Kelas Kreasi Konten berjudul “Level Up Content Biar Cuan”.
Sesi pertama dalam kelas ini adalah Kelas Cek Fakta dengan topik “Cerdas Cegah Hoax” dengan narasumber Eko Septiaji sebagai Dewan Pengarah Siberkreasi.
Eko menjelaskan bahwa seiring dengan pesatnya perkembangan media sosial, percepatan informasi di internet juga menjadi sebuah persoalan yang perlu disikapi dengan serius.
Tsunami informasi yang seolah tidak berhenti menjadi pisau bermata dua yang mampu menjadi jurang bagi khalayak sehingga terjerumus pada kekeliruan dalam menerima informasi. Secara umum, gangguan informasi terdiri dari tiga jenis yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
Misinformasi terjadi ketika adanya informasi yang salah, namun orang yang membagikannya percaya itu benar. Disinformasi merupakan fenomena di mana seseorang menyebarkan informasi yang salah, dan orang tersebut sadar bahwa informasi tersebut tidak benar. Sedangkan malinformasi adalah manipulasi informasi yang bisa berupa fakta atau tidak yang dilakukan seseorang dengan tujuan merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Eko memaparkan langkah-langkah teknis serta teoritis untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu informasi, salah satunya dengan mengakses situs cekfakta.com. Website milik Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) tersebut mampu menganalisis kebenaran informasi yang telah didukung oleh Google News Initiative.
Selain itu, website tersebut juga telah merilis lebih dari 10.000 artikel yang berisikan verifikasi terhadap informasi hoax yang tersebar di internet.
“Melalui website ini kami telah berjejaring bersama lebih dari 36.000 jurnalis yang terdiri dari media-media terverifikasi dewan pers di Indonesia”, jelas Eko.
Eko juga menjelaskan kepada para peserta mengenai dua langkah dalam menyeleksi informasi di internet. Langkah pertama dengan melakukan verifikasi konten editan dan foto, langkah kedua adalah verifikasi video dan lokasi.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan beberapa cara untuk melakukan verifikasi gambar, diantaranya dengan menggunakan Extension Search by Image pada Google yang memungkinkan pengguna untuk mencari sumber pertama dari sebuah gambar. Kemudian, verifikasi video dan lokasi bisa dilakukan dengan menggunakan platform InVid yang mampu memotong video menjadi kumpulan frame yang bisa dilacak asal usulnya.
Eko pun memaparkan contoh-contoh aplikasi dari tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya.
“Platform serta cara-cara barusan adalah cara yang digunakan oleh seluruh Fact Checker hampir di seluruh dunia,” tambah Eko.
Diskusi yang tidak kalah menarik dibahas dalam sesi berikutnya yaitu Kelas Produksi Podcast yang dibawakan oleh Rizki Ardi Nugroho, yang akrab disapa Mizter Popo.
Ia merupakan seorang podcaster berpengalaman yang kontennya memenangi kategori paling banyak didengar ketiga besar sepanjang tahun 2022 di Indonesia. Dalam paparannya, Rizki menyampaikan hal-hal definitif serta teknis seputar pembuatan podcast yang tergolong konten high-demand saat ini.
ADVERTISEMENT
Podcast merupakan media audio yang bisa didengarkan dengan streaming ataupun diunduh di platform podcast. Keunggulan podcast sehingga menjadi konten yang banyak digemari kalangan Gen-Z adalah bisa didengarkan kapan saja dan di mana saja, konsep yang akrab dan personal, mudah diakses, dan mampu menciptakan imajinasi pendengar, dan tentunya dapat meraup profit.
“Hanya dengan modal bercerita, handphone sebagai alat utama, dan riset kecil-kecilan agar konten yang kita perdengarkan berbobot dan bermanfaat. Saya yakin semua orang bisa melakukannya,” ungkap Rizki.
Terdapat lima prinsip dalam pembuatan podcast yaitu; menentukan audiens, seperti apa podcast-mu ingin dikenali, keunikan dari podcast lain, ciptakan suara khas, lalu lakukan promosi secara konsisten. Prinsip tersebut merupakan bekal untuk membuat branding terhadap podcast yang akan dibuat.
ADVERTISEMENT
Rizki menutup sesinya dengan menjelaskan tahapan-tahapan dalam membuat podcast dimulai dari memilih judul dan topik yang tepat, lakukan riset materi, fokus pada target pendengar, perhatikan teknik dan alat yang digunakan, tentukan durasi yang tepat, dan selalu disiplin pada jadwal tayang.
“Lakukan semuanya dengan konsisten. Semua podcaster Indonesia saat ini tidak langsung terkenal begitu saja, tapi itu semua hasil dari ratusan bahkan ribuan episode podcast yang dibuat secara konsisten,” tambah Rizki.
Pembahasan lebih dalam terhadap pemanfaatan konten dengan tujuan profit, menjadi topik dalam sesi Kelas Kreasi Konten “Level Up Content Biar Cuan!”.
Diskusi tersebut diisi oleh narasumber yang tidak kalah populer, yaitu Ibob Tarigan yang juga adalah seorang Konten Kreator dan dimoderatori oleh Mira Sahid selaku Wakil Ketua Umum Siberkreasi. Dalam sesi talkshow tersebut, Ibob diajak berdiskusi tentang sepak terjang pengalamannya dalam dunia konten serta tips-tips yang bisa dibagikan kepada para peserta.
ADVERTISEMENT
Ibob menuturkan alasannya terjun ke dalam dunia konten kreator yang telah menjamur di media sosial yang salah satunya adalah cuan (profit). “Jaman sekarang, hampir segalanya bisa dijadikan uang, hampir semua passion punya industri yang bisa dijadikan jalan untuk berbisnis,” terang Ibob.
Ibob meneruskan, konsentrasi para konten kreator saat ini cenderung fokus pada traffic dan algoritma. Ibob menyebutkan hal itu tidaklah dilarang, akan tetapi lebih lanjut Ia mengingatkan bahwa seorang konten kreator tidak boleh luput memikirkan personal branding dan kualitas konten yang dibuat.
“Jika traffic dan algoritma akan memberikan adsense (Iklan), maka kualitas dan personal branding akan mengundang daya tarik bagi brand-brand untuk melakukan kontrak bisnis dengan kita, yang dapat menjadi opsi pemasukan selain adsense sehingga konten kita lebih dikenal oleh khalayak,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah belajar tentang pemanfaatan teknologi digital, para peserta SNF 2022 menikmati hiburan di panggung utama pada malam penutupan SNF 2022 yang dimeriahkan dengan penampilan dari Ndarboy Genk. Selain itu, di panggung utama juga berlangsung games interaktif berhadiah yang diikuti oleh para peserta kegiatan.
Per Desember 2022, Kemenkominfo telah berhasil melakukan literasi digital kepada lebih dari 5.500.000 penduduk Indonesia di segmen kelompok masyarakat, komunitas, pendidikan, dan pemerintahan. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id atau media sosial Instagram @literasidigitalkominfo dan @siberkreasi.