Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Adopsilah Spirit Doll Asing, Maka Anda Tidak Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal
9 Januari 2022 1:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jangan beli spirit doll ! Apalagi yang buatan asing. Mari kita hargai spirit doll karya anak bangsa (baca: Jenglot).
ADVERTISEMENT
Sekarang saya tanya apa bedanya spirit doll dan jenglot? Sama-sama boneka, sama-sama memiliki nilai intrinsik yang nyatanya tidak dapat dilihat oleh mata, sama-sama biasa diadopsi, dan sama-sama memiliki dua badan (fisik dan astral).
O iya satu lagi. Sama-sama menawarkan kemudahan akses karena sudah tersedia di Tokopedia. Cek aja kalau ga percaya.
Sebelum berbicara lebih jauh tentang apakah benda-benda ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya, ada baiknya kita perlu pahami sejarah dari Spirit Doll maupun Jenglot.
Sejarah Singkat (Konon Katanya)
Disclaimer dulu ya. Saya memang bukan sejarawan, antropologi, ahli bio teknologi, apalagi pakar endemi. Sumber saya hanyalah omongan bapak-bapak kompleks yang source nya juga cuma tiga: Facebook, Bosman Mardigu, dan Tribun News.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum mengerti Spirit doll atau biasa disebut boneka arwah konon awalnya merupakan patung tokoh suci di belahan negara lain. Bentuknya bisa macam-macam mulai dari patung leluhur, malaikat, hingga Dewa --bukan 19.
Di Thailand kultur setempat malah menggunakan spirit doll yang dalam bahasa lokal disebut Lukthep sebagai media dari Biksu untuk membawa keberuntungan. Anda bisa mencari informasi soal Lukthep di Google. Bahkan media sekelas Wall Street Journal pernah meliputnya (keren kan national branding Thailand). Makanya juara AFF.
Tidak ada yang salah dengan hal-hal perklenikan ini, ketika society memang menerima fungsinya. Kalau bahasa startupnya itu PMV (product market fit). Ini adalah suatu kondisi dimana kebutuhan market terjawab dengan solusi yang ditawarkan produk dalam hal ini boneka arwah atau Jenglot.
ADVERTISEMENT
Nah, berbicara soal product market fit kita tentu harus bangga akan aplikassi karya anak bangsa yang akan kita bahas. Apalagi kalau bukan Jenglot.
Secara fitur dan utility Jenglot lebih "DC Comics" (sooo...dark...*suara Deadpool) ketimbang Spirit Doll yang memang lebih ke arah "Marvel" (imut, keren, dan diadopsi masal).
Masih katanya Tribun News yang juga melansir dari sumber yang tidak disebut namanya, sejarah Jenglot sebenarnya tak lepas dari ilmu Jawa Kuno bernama Ilmu Batara Karang. Ini merupakan Ultimate skill para Shaman dan Sorcerer Jawa Kuno (diprediksi Era Kerajaan Kediri Prabu Airlangga).
Mereka yang menguasai ilmu ini bisa hidup abadi. Sayangnya banyak malfunction dan error code sehingga membuat tubuh si dukun berubah mengecil, mematung, dan kaku. Sementara jiwanya terikuat kedalam tubuh kecilnya.
ADVERTISEMENT
Bayangin Anda berubah menjadi kecil, kaku, dan harus mengkonsumsi darah. Tak heran jika lokasi favorit Jenglot Doll ini mungkin adalah PMI karena tentu saja banyak sekali stok kantong darah.
Bagi saya cerita di atas tidaklah horor. Itulah komoditas cerita lokal yang harusnya bisa menjadi tuan di tanah sendiri. Masalahnya sekarang nilai ekonominya tidak muter.
Ekonomi Klenik di Indonesia
Di sini disclaimer dulu. Saya tidak bahas dagangan mbak Furi Harun yang lagi ngehits dengan boneka arwahnya. Ndak papa mbak. Dagang harus creative. Saya support 100%. Mbak kan juga tidak mengarahkan ini ke klenik yak. Netizen aja yang salah server.
Yang saya tidak dukung adalah jika ada di antara kita yang membeli Spirit Doll asing. Entah itu dari Eropa, China, Thailand. Kenapa tidak mendukung klenik lokal Indonesia?
ADVERTISEMENT
Jenglot misalnya. Barang ini cara menikmatinya memang ada dua: hardware dan software. Buat yang ilmunya ga sampe ya sudah nikmati saja hardware Jenglot sebagai barang seni. Kecuali Anda memang bermain di Metaversenya Metafisika. Buat pesugihan, santet dan sebagainya.
Sejak munculnya kaskus di era 2005-an, market klenik sudah muncul di negeri kita. Ada salah satu forum terbesar di kaskus dimana ecosystem klenik (i.e: jual beli benda bertuah, asmak, khadam, pengijazahan ilmu, etc) tumbuh subur (tanpa dipajakin pemerintah). Namanya Forum Supranatural.
Ini bagus. Artinya micro economic (kata Bu Sri Mulyani) berjalan di segmen ini. Semakin besar tren adopsi perklenikan lokal ini, harusnya "boneka-boneka lokal" ini bisa menjadi raja di negeri sendiri.
Sayangnya kaskus yang digadang-gadang menjadi Reddit nya Indonesia tidak dapat survive. Forum Supranatural pun perlahan menjadi sepi. Begitulah.
ADVERTISEMENT