Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Marketing, Branding, dan Advertising
7 Juni 2020 10:27 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada sebuah startup yang pertumbuhannya terlalu cepat. Saking cepatnya manajemen tidak bisa membedakan antara marketing, branding, dan advertising.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu disebut nama startupnya lah ya.
Yang jelas ada posisi berjudul Head of Branding, yang malah mengurusi advertising, Head of Marketing yang justru ngomongin campaign sales, dan Head of Advertising yang malah ngerjain bagiannya perencanaan marketing.
Hal ini terkadang membuat saya risih. Jika pemahaman dasarnya saja kurang tepat, bagaimana bisa memunculkan bisnis funnel yang relevan?
Marketing = Anda Melihat Diri Anda
Marketing adalah soal image yang Anda coba tampilkan ke orang lain. Dalam analogi pacaran misalnya.
Bagaimana cara Anda berpakaian, warnanya apa, polanya bagaimana, dan sebagainya. Sebelum Anda ketemu calon pasangan, ini adalah hal esensial yang perlu dipikirkan bukan?
Seorang Head of marketing harus memiliki strategi terkait hal di atas --termasuk tidak memiliki strategi terhadap personal appereance pun sebenarnya adalah strategi.
ADVERTISEMENT
Branding = Orang Melihat Diri Anda
Jika marketing melihat dari dalam ke dalam, branding melihat dari luar ke dalam.
Dalam sebuah kencan pertama, jika Anda marketing maka Anda adalah orang yang sangat jago menceritakan pengalaman hidup Anda sendiri kepada calon pasangan. Semuanya Anda ceritakan melalui mulut Anda sendiri. Itu marketing.
Jika Anda branding, tiba-tiba semua orang yang ada di restoran tempat kencan pertama tersebut menghampiri dan memuji personality Anda. Ini jelas akan membuat calon pasangan makin jatuh hati. Karena yang bilang Anda keren itu bukan dari mulut Anda melainkan dari orang-orang sekitar. Itulah branding.
Advertising = Action Nyatanya
Jika marketing tadi melihat diri Anda sendiri, Advertising adalah action nyatanya.
ADVERTISEMENT
Dalam analaogi kencan pertama, advertising adalah soal di mana Anda memilih restoran, perlu naik taksi atau bawa mobil sendiri. Berapa budget yang akan kita gunakan untuk makan di restoran tersebut, serta bagaimana dampaknya?
Dalam bisnis sendiri jika kita salah menempatkan channel advertising, dengan audience yang tidak tepat, waktu yang tidak tepat maka itu akan sangat membingungkan calon konsumen.
Layaknya pacaran, jika si calon ilfil atau bingung kemungkinan dia akan menarik diri dan tidak melanjutkan hubungan. Begitu juga dengan bisnis.