Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penjelasan NFT Paling Sederhana
15 September 2021 21:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fajar Widi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar istilah Non Fungibel Token (NFT)? Ga perlu memusingkan istilah-istilah yang ada di blockchain, berikut penjelasan yang paling sederhana.
ADVERTISEMENT
Berani taruhan. Siapa di antara kita yang masih bingung kenapa sebuah file JPG biasa bisa dijual miliaran rupiah di internet. Seperti pada kasus gambar Angelina Jolie ini.
Jika bingung, Anda tidak sendirian. Banyak di antara kita yang berpikiran sama dan itu normal saja. Karena dari banyaknya artikel yang tersebar di internet dengan buzzword NFT, Blockchain, tidak banyak yang menjelaskan apa itu NFT secara sederhana.
Saya akan coba jelaskan dengan format yang paling sederhana pada artikel ini.
Memahami NFT (kadang disebut juga Crypto Art) sebenarnya cukup mudah. Inget zaman tahun 90-an di mana kartu basket NBA muncul dan dicetak untuk diperjualbelikan? NFT kurang lebih sama. Bedanya kartunya tidak dicetak tapi diproduksi dalam format digital.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain NFT kita umpamakan sebagai kartu basket versi digital. Dan saat membicarakan kartu basket kita harus tahu bahwa kartunya Michael Jordan tahun 1988 yang hanya diproduksi 7 buah itu harganya bisa sangat mahal.
Dengan memiliki kartu tersebut bukan berarti Anda memiliki hak kekayaan intelektual terhadap kartunya. Anda cuma memiliki hak satu dari tujuh kartu yang diproduksi tersebut. Sebagai pemilik kartu tentu kita bebas menjual kembali kartu tersebut dengan harga yang tentunya lebih mahal dari harga sewaktu kita membelinya.
Mengapa NFT Bisa Sangat Laku?
Saya sedikit berkisah waktu SMP dan senang-senangnya mengoleksi kartu basket dari Panini. Rasanya zaman itu sungguh menyenangkan ketika bisa menyimpan puluhan kartu NBA dengan jagoan-jagoan kita masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sebagai sesama kolektor kartu NBA saya dan teman-teman merasa sok keren. Saya punya kartu Jeff Hornacek dan Larry Bird yang langka, sementara teman saya tidak. Itu yang bikin saya merasa keren sendiri kalau punya kartu langka.
Hal ini kadang agak sulit diterima teman-teman saya yang tidak suka NBA. Mereka pikir itu cuma kartu biasa. Lantas di mana kerennya? Dan kenyataannya memang demikian.
Demikianlah market kartu NBA di kalangan siswa SMP penggemar basket muncul. Di situlah bisnis dari Panini sebagai produsen kartu NBA.
Sama seperti market collectible item lain, aslinya ini semua adalah artificial. Rasa keren itu muncul karena ada beberapa orang yang sebenarnya terlibat trading card NBA yang berpikir bahwa menjadi seorang kolektor kartu itu keren. Artinya ada kultur yang muncul di sini. Tanpa kultur bisnis tidak bisa berjalan.
ADVERTISEMENT
Itu tadi cerita saya soal kartu NBA Panini. Untuk memahami NFT, kita tinggal ganti cerita kartu saya tadi jadi NFT.