Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Cyber Bullying dan Afi Nihaya Faradisa #KaryaUntukPerubahan
9 Juli 2017 18:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Karya untuk Perubahan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak menonton Video yang diunggah Afi dan melihat bagaimana reaksi orang-orang. Saya melihat betapa seriusnya budaya Cyberbully diantara kita, orang Indonesia dan betapa itu tidak pernah dianggap penting. Bahkan ada diantara kita yang mengerti psikologi, dan tetap melakukan bully terhadap seorang anak usia 18 tahun yang labil jiwanya.
ADVERTISEMENT
Kalau anda benar-benar memperhatikan kata-kata Afi (dan bukan fokus ke kata F*** nya). Anda akan bisa menangkap nada keputus-asaan dan betapa sudah sangat dekat pada suicidal disitu. "You make me want to die" Ini sudah suicidal. Saya enggak peduli, dia niru atau tidak, tetapi, kata "Saya ingin mati saja" itu mengerikan, sudah mendekati keinginan bunuh diri.
Mungkin dia bukan anak yang pendapatnya sama dengan kita, iya jelas, dia tidak disukai sebagian dari kita. Tapi apa mau kita biarkan dia mati hanya karena kita tidak suka pendapat dia?
Bayangkan dia adalah adik kita, pacar kita, anak kita, teman sebangku kita,bisakah kita abaikan jeritan keputus asaan dia? Ya sudahlah anggap dia bukan siapa-siapa, tapi dia manusia.. bisakah kita abaikan jeritan keputus asaan dia? Keinginan dia untuk mati begitu saja?
ADVERTISEMENT
Seandainya, Afi lalu bunuh diri KARENA Cyber Bullying kita, mungkin tidak ada yang merasa bersalah, karena kita melakukannya beramai-ramai. Kita bisa saling tuding dengan enaknya. Tetapi, apakah dosanya hilang? Apakah kejahatannya hilang? TIDAK.
Afi pun tidak akan hidup kembali bila itu sudah terjadi dan kita semua lalu menyesalinya. KITA TETAP SEORANG PEMBUNUH dan kita MENGEROYOKNYA beramai-ramai. Indah? Enak? Itu kenyataan
CEGAH SEBELUM TERJADI. Itu lebih baik. Mari kita hentikan Cyber Bullying kita ini. Dan Cyber Bullying bukan hanya kejahilan, tetapi ini adalah suatu crime/kejahatan.
FYI bunuh diri karena Cyber Bully itu tidak asing, sudah ada sekitar 100 kasus lebih bunuh diri karena Cyber Bully, dan semua sekitaran usia Afi Nihaya Faradisa
ADVERTISEMENT
Ini beberapa diantara cerita nyata bunuh diri karena cyber bully silakan klik
http://www.puresight.com/Real-Life-Stories/real-life-stories.html
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini