Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memberi Dukungan #UntukPerempuan Millennials
17 April 2019 0:45 WIB
Diperbarui 30 Desember 2019 12:34 WIB
Tulisan dari Faradila Danasworo Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Maret dan April memang identik dengan perempuan. Selain ada International Woman’s Day yang jatuh pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya, khusus untuk Indonesia, di bulan April juga ada Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. It’s all about female empowerment!
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan Indonesia sudah mengalami banyak kemajuan. Dari yang dulu mayoritas “berada di dapur” saja dan tidak bisa menyuarakan pendapatnya, liatlah sekarang dimana para perempuan Indonesia memiliki kesempatan untuk berkarya dan mengejar karirnya.
Tantangan yang dihadapi Oleh Perempuan Indonesia
Coba liatlah sekeliling kita, sudah ada banyak wanita yang mengejar mimpi dan passionnya. Bisa dengan bekerja di perusahaan multinasional, meluncurkan karya seni yang menawan, sampai berkreasi sambil mengurus rumah tangga. Yap, memilih berumah tangga dan mengurus anak itu juga termasuk passion loh. Tapi sayang masih aja ada omongan ga enak seperti yang pernah saya tulis di blog post Master of Science Cuman Ngurus Anak .
ADVERTISEMENT
Dalam rangka Hari Perempuan Internasional dan Hari Kartini, Shopee berinisiasi untuk meluncurkan campaign #UntukPerempuan. Setelah melihat TVC Shopee diatas, ternyata masih banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan. Kadang kita ingin melakukan apa yang kita mau, tapi masih saja ada yang nyinyir. Sounds familiar? Hehehe, memang hal itu yang kerap kali terjadi di masyarakat.
Serba salah ya? Selain segala macam judgement, masih banyak isu lain seperti diskriminasi dalam hal pekerjaan, body shaming, bahkan sampai pelecehan dan kekerasan masih dialami oleh sebagian perempuan di Indonesia. It is indeed a very sad truth. Terutama jika pelakunya adalah sesama perempuan juga. Harusnya kan kita semua saling support dan memberikan dukungan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Support System #UntukPerempuan
Beruntung pada akhir bulan Maret 2019 kemarin, saya diundang oleh Kumparan untuk menghadiri Woman Soiree yang mengangkat tema support system for woman. Acara ini menghadirkan Artika Sari Devi, Putri Indonesia 2004, dan juga suaminya Ibrahim Imran alias Baim yang merupakan seorang musisi.
Acara yang dibuka oleh Fitria Sofiani, pemimpin KumparanSTYLE, memang fokus untuk membahas pentingnya sebuah support system atau dukungan terhadap perempuan. Hal ini terlihat jelas dari diskusi yang dibawakan dengan santai tapi serius pada hari itu.
Artika menceritakan tentang sepak terjangnya dalam mengurus @artikawhulandary Beauty Camp. Bagaimana passionnya dalam ingin memberikan impact kepada orang lain, terwujud dalam sebuah beauty movement seperti ini. Dia merasa senang bisa memberikan dukungan untuk perempuan dari berbagai daerah dan latar belakang.
ADVERTISEMENT
Satu hal yang ia ingat adalah ketika dia mendapatkan peserta Beauty Camp dari Papua bernama Juliette. Ketika Juliette pulang, ternyata Juliette bisa menginspirasi perempuan lain di daerahnya untuk juga menggapai mimpi. Ternyata kesempatan itu tidak hanya untuk perempuan dari kota besar saja, para perempuan di daerah juga dapat mewujudkan impiannya.
Terlihat kan betapa besar impact yang dihasilkan jika kita mampu mendukung satu perempuan. And the spirit is contagious! Lebih banyak orang akan meneruskan semangat saling mendukung ke orang lain. Semacam lingkaran kebaikan ya yang tidak akan putus, sama seperti akhiran TVC Shopee diatas :D
Pasangan dan keluarga juga merupakan support system utama yang bisa mendukung para perempuan di setiap langkahnya. Baim bercerita lebih detail bagaimana dia menjadi support system Artika. Mulai dari saat dia menjadi seorang Ayah ASI (bapak yang juga concern ke ASI, ibu dan bayi ), sampai rela mengantarkan ASIP yang didonorkan Artika untuk bayi lain hingga sekarang membantu Artika mengurus Artikawhulandary Beauty Camp.
ADVERTISEMENT
Terlihat sih lewar gestur dan rona wajah Artika bahwa she clearly adores, respect and thankful for the man in her life. Saya aja yang liat jadi gemes sendiri hihihi. Apalagi mereka sering bercanda, yang mereka bilang adalah salah satu cara untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangga. Ahh, benar-benar couple goals deh!
Support System Untuk Ibu Millennial
Melihat Artika dan Baim, saya jadi teringat juga berbagai support system saya di rumah. Suami, orang tua, adik kandung dan juga bibi yang bantu-bantu dirumah. Tanpa bantuan dari semuanya, saya tentu tidak bisa berkarir menjadi blogger/influencer seperti sekarang. Dimana saat ada event atau deadline, mereka membantu menemani anak sehingga saya bisa bekerja dengan maksimal.
ADVERTISEMENT
Support system lainnya yang saya punya adalah sahabat baik dan teman-teman senasib (jadi ibu anak balita) yang menghiasi chatroom WA group hehehe. Beruntunglah saya mempunyai anak di jamannya mom support moms, bukan di jamannya mom wars. Selain mendapatkan dukungan moril dan ilmu, saya juga dapat dukungan lewat info diskon hahaha.
Ini satu lagi support system yang tidak bisa lepas dari keseharian para ibu millennials, yaitu e-commerce. Online marketplace seperti Shopee tentu sangat mendukung saya dalam kegiatan berumah tangga. Diapers mau habis tapi ga bisa keluar rumah, tinggal buka Shopee, pesan, bayar, dan duduk manis di rumah nunggu pesanan datang. Benar-benar lifesaver dan timesaver. Moneysaver juga sih karena sering diskon dan cashback hahaha #emaksukadiskon
ADVERTISEMENT
Tips Menjadi Support System yang Baik #UntukPerempuan
Di acara Woman Soiree kemarin, para peserta juga melakukan diskusi soal bagaimana menjadi support system yang baik. Brainstorming session ini ternyata dilombakan loh hahahaha. Yang menang adalah kelompok terakhir yang membuat semacam rangkuman komprehensif yaitu SUPPORT :
S-aling menghargai satu sama lain
U-tamakan untuk menjadi pendengar yang baik
P-osisikan menjadi dirinya
P-ercaya dengan kemampuan dirinya (walaupun orang lain menyepelekan)
O-pini harus disampaikan dengan jujur dan langsung ke orangnya
R-ahasia dia harus dijaga, tidak mempermalukan dirinya
T-idak menyepelekan cerita yang ia sampaikan
Cukup mudah kan ya menjadi support system? Terima kasih Kumparan dan juga Shopee karena telah mengangkat sebuah isu yang cukup penting di masyarakat, terutama mengenai support system untuk perempuan. Harapannya, kita semua dapat saling mendukung dan terus menyebarkan the spirit of supporting others.
ADVERTISEMENT