Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Peran Air dalam Kehidupan Muslim dan Implementasi Teknologi Hemat Air dalam Wudu
26 Oktober 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Farah Farouk Alwyni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Air merupakan sumber kehidupan. Segala kehidupan makhluk di bumi berasal dari air. Tanpa air, makhluk hidup akan mati. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh ilmuan sains dan teknologi. Di dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 30, Allah berfirman sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya: Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka, tidakkah mereka beriman?
Ayat ini menjadi salah satu bukti bahwa Al-Quran merupakan salah satu mukjizat yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Ayat ini menjelaskan bahwa seluruh makhluk hidup tersusun dari air. Air menjadi perantara terciptanya makhluk hidup serta mengandung mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Di dalam Al-Quran, terdapat lebih dari 200 ayat yang secara langsung menyebutkan kata الْمَاۤء (al-ma’) yang berarti air atau hal lain yang berhubungan dengan air, sepeti hujan, laut, sungai, mata air, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Air memiliki peran utama dalam sumber kehidupan dan karunia yang sangat penting dalam Islam. Dalam konteks ibadah, air memiliki peran sentral, terutama dalam wudu. Wudu berasal dari kata Al-Wadha’ah yang memiliki arti kebersihan dan kecerahan. Wudu merupakan proses penyucian diri yang wajib dilakukan sebelum melaksanakan salat.
الطهور شطر الإيمان
“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (H.R. Muslim)
Al-Quran dan hadis menekankan pentingnya menjaga kelestarian air dan mencegah pemborosan. Meski syarat sah wudu tidak memerlukan air yang banyak, praktik yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan. Islam mengajarkan keseimbangan dan larangan berlebihan. Rasulullah pernah menegur sahabat yang berlebihan dalam penggunaan air ketika berwudu.
لَا تُسْرِفْ، قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَفِي الْوُضُوْءِ إِسْرَافٌ؟ قَالَ: نَعَمْ وَفِي كُلِّ شَيْءٍ إِسْرَافٌ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Janganlah berlebih-lebihan.” Ada seseorang yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ada israf dalam wudu?” Rasulullah menjawab, “Ya, dan dalam segala sesuatu ada israf.”
Israf adalah perbuatan membuang-buang harta atau sesuatu yang tidak bermanfaat. Rasulullah selalu mengajarkan umatnya untuk menghemat air dan juga untuk menghindari israf.
Selain itu, Rasulullah juga pernah melihat Sa’ad yang sedang berwudu dan bertanya, “Pemborosan apa itu, hai Sa’ad?” Sa’ad kemudian bertanya, “Apakah dalam wudu ada pemborosan?” Kemudian Rasul menjawab, “Ya, meskipun kamu (berwudu) di sungai yang mengalir.” (HR. Ahmad)
Sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW, muncul kebutuhan untuk mengintegrasikan teknologi penghematan air dalam praktik wudu sebagai bentuk komitmen umat Muslim untuk melestarikan lingkungan. Umat Islam Indonesia pada umumnya masih berlebihan dalam menggunakan air wudu. Kebiasaan wudu yang berlebihan ini difasilitasi oleh berlimpahnya air di wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan era modern, berkembang teknologi penghematan air seperti kran otomatis, pembatas aliran air, dan sistem daur ulang yang efektif dalam mengurangi penggunaan air berlebih. Penerapan teknologi ini tidak hanya menunjukkan kesadaran terhadap lingkungan, tetapi juga mendorong keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan Muslim. Melalui pemanfaatan teknologi modern, wudu dapat menjadi contoh praktik berwawasan lingkungan yang menyatukan aspek spiritualitas dengan upaya pelestarian sumber daya alam.
Rasulullah SAW telah memberikan batasan serta contoh dalam kapasitas penggunaan air dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ بِالْمُدِّ، وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ، إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ
Artinya: "Nabi Muhammad SAW berwudu dengan satu mud (air) dan mandi dengan satu sha’ sampai lima mud (air)”
ADVERTISEMENT
Hadis tersebut menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berwudu menggunakan satu mud air dan mandi dengan satu sha’ air. Satu mud setara dengan 0,688 liter, sehingga Nabi Muhammad SAW berwudu dengan 688 mililiter air dan mandi dengan jumlah antara 2,752 hingga 3,44 liter air. Contoh ini dapat dijadikan teladan bagi umat untuk mengurangi penggunaan air secara berlebihan dan mendorong pemanfaatan air secara lebih efisien.
Banyak peneliti telah mengembangkan teknologi kran dengan fitur penghemat air. Salah satunya dari Surya Mahendra, seorang mahasiswa Institut Teknologi Surabaya, yang menciptakan kran yang dilengkapi oleh sensor dan alat otomatis solenoid valve. Dari rata-rata orang menghabiskan 4 liter air, dengan alat ini dapat menghabiskan air wudu sebanyak 2.5 liter saja.
ADVERTISEMENT
I Made Indradjaja Marcus Brunner, MT., MURP., Ph.D., juga telah meciptakan alat pembatas aliran air untuk pipa pada kran air wudu, yang kemudian dikembangkan oleh Sandra Madonna untuk diuji di musala Universitas Bakrie, Jakarta. Uji coba ini membuktikan adanya efisiensi energi melalui penghematan penggunaan air dengan menggunakan alat yang disebut flow restrictor.
Uji coba dilakukan pada 8 kran wudu, terdiri dari 4 kran tanpa plug valve dan 4 kran dengan plug valve di musala Universitas Bakrie. Hasil penggunaan plug valve pada kran terbukti dapat mengurangi volume air wudu hingga 60%, dengan rata-rata penggunaan sebesar 979,25 mililiter air setiap kali wudu.
Namun, pemasangan alat hemat air pada kran di tempat-tempat umum masih memiliki tantangannya tersendiri. Masyarakat umum yang terbiasa berwudu dengan aliran air yang deras merasa tidak nyaman. Mereka seolah-olah merasa wudunya menjadi tidak sempurna, menganggap kran tersebut rusak, sehingga wudu menjadi semakin lebih lama. Temuan teknologi di era modern ini rupanya masih terkendala dalam proses implementasinya. Untuk menanggulangi permasalahan ini, diperlukan sosialisasi mengenai penerapan etika Islam dalam menjaga lingkungan melalui kampanye penghematan air saat wudu.
ADVERTISEMENT
Penemuan teknologi di era modern ini sebetulnya sudah sangat menunjang dan menjadi bentuk nyata dari anjuran Rasulullah SAW untuk tidak berlebihan dalam menggunakan air. Dengan pemanfaatan teknologi seperti kran otomatis dan alat pembatas aliran, kita dapat mengurangi pemborosan air dan tetap melaksanakan ibadah dengan baik. Selain itu, pendekatan ini juga dapat mendorong kesadaran kolektif masyarakat untuk lebih menghargai sumber daya alam, sehingga praktik ibadah kita tidak hanya bermanfaat secara spiritual, namun juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Biodata Penulis:
Farah Farouk Alwyni
Mahasiswa Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global
Referensi:
Madonna, S. (2014). EFISIENSI ENERGI MELALUI PENGHEMATAN PENGGUNAAN AIR. Jurnal Teknik Sipil, 269-276.
ADVERTISEMENT
Madonna, S., Rahmaniar, I., Nursetyowati, P., Sari, D. A., & Brunner, I. M. (2013). Penghematan Penggunaan Air Untuk Berwudhu Di Lingkungan Kampus Universitas Bakrie Jakarta. LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNIVERSITAS BAKRIE. Retrieved from https://repository.bakrie.ac.id/1462/1/Laporan%20akhir%20wudhu%201.pdf
Muslim, F., Solihat, A., & Triwinarti, W. (n.d.). Penerapan Etika Islam dalam Pelestarian Lingkungan melalui “Aksi Hemat Air Wudhu” di Masjid-Masjid di Kota Depok. Seminar Nasional Budaya Urban, 84-97.
NU Online. (n.d.). Retrieved from https://quran.nu.or.id/al-anbiya'/30
NU Online. (n.d.). Retrieved from https://islam.nu.or.id/syariah/rasulullah-melarang-boros-air-saat-berwudhu-QBIGH
Purnomo, B. (2020, April 11). Air dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains (Bagian 1). Retrieved from Lajnah Kemenag: https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/air-dalam-perspektif-al-qur-an-dan-sains-bagian-1
Setiawan, R. (2024, Mei 11). Urgensi Hemat Air dalam Islam. Retrieved from Mina News: https://minanews.net/urgensi-hemat-air-dalam-islam/
ADVERTISEMENT