Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN-T IPB Kenalkan Kehati Geopark Ciletuh kepada Pelajar SMP
10 Agustus 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari KKN-T Inovasi IPB University 2024 - Desa Tamanjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark memiliki keanekaragaman hayati atau biasa disingkat Kehati yang sangat tinggi. Terdapat beberapa flora dan fauna yang khas dan langka yang masih dapat ditemukan di daerah tersebut. Melalui kegiatan edukasi KELANA (Kenali, Edukasi, dan Lindungi Keanekaragaman Hayati) oleh Tim KKN-T Inovasi IPB bersama siswa-siswi SMPN 1 Ciemas, menjadi media pembelajaran dan pengenalan bagi siswa SMP untuk mengenal keanekaragaman hayati yang dimiliki di daerahnya sendiri. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Museum Konservasi, Desa Tamanjaya, Kabupaten Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa IPB University yang berpartisipasi dalam Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Inovasi 2024 menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukasi dalam melindungi keanekaragaman hayati yaitu “KELANA (Kenali, Edukasi, dan Lindungi Keanekaragaman Hayati) pada 24 Juli 2024 di Museum Konservasi, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pengelola Museum Konservasi dan siswa/siswi SMPN 1 Ciemas dalam upaya meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
Kegiatan dimulai dengan pengenalan papan interpretasi, yang berfungsi sebagai media informasi bagi pengunjung. "Papan interpretasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keanekaragaman hayati di kawasan ini," ujar salah satu mahasiswa KKN-T. "Kami berharap papan ini dapat menjadi panduan bagi pengunjung untuk mengenal lebih jauh flora dan fauna lokal."
ADVERTISEMENT
Sesi berikutnya yaitu edukasi mengenai bunga rafflesia patma, salah satu spesies bunga langka yang menjadi ikon keanekaragaman hayati Indonesia. "Bunga Rafflesia patma memiliki siklus hidup yang unik dan merupakan bagian penting dari ekosistem hutan kita," imbuh Asep, salah seorang pengelola Museum Konservasi. "Melalui adanya edukasi ini, kami harap dapat menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap pelestarian bunga langka yang satu ini." Untuk lebih memperkuat pemahaman peserta, tim KKN-T juga membuat replika bunga Rafflesia patma yang mendetail dan menarik. Replika ini tidak hanya menjadi sarana edukatif, tetapi juga mempermudah visualisasi siswa tentang keunikan dan keindahan bunga ini.
Para siswa juga diajak ke pojok TOGA (Tanaman Obat Keluarga), di mana mereka belajar tentang manfaat berbagai tanaman obat dan cara penggunaannya. Salah satu kegiatan menarik di pojok TOGA yaitu workshop membuat teh telang. "Anak-anak sangat antusias belajar membuat teh telang, yang tidak hanya enak tapi juga memiliki manfaat kesehatan," kata Niken, mahasiswa KKN-T lainnya.
ADVERTISEMENT
Tim KKN-T IPB 2024 berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak akan lebih sadar dan termotivasi untuk menjaga keanekaragaman hayati serta berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.