Konten dari Pengguna

Optimalisasi Edu-Ekowisata Sedadap, Harapan Bagi Masyarakat Kwadungan Gunung

Farhan Qudratulloh Ginanjar
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang dan Ketua Umum PW Hima Persis Jawa Tengah. Seorang Pembelajar sepajang hayat yang tertarik terhadap isu hukum, politik, ekonomi, peradaban dan pendidikan.
8 Desember 2022 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Qudratulloh Ginanjar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemandangan Sedadap (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Sedadap (Dokumentasi Pribadi)
Temanggung, Kwadungan Gunung- Pariwisata menjadi salah satu sektor kebanggaan di Indonesia. Dari masa ke masa, sektor pariwisata banyak dikembangkan di berbagai wilayah penjuru tanah air, terutama pariwisata yang berbasis wisata alam. Pengembangan wisata alam di berbagai daerah bukanlah tanpa alasan, Indonesia yang terdiri dari ribuan gugusan pulau, pantai, pegunungan, danau, dan hutan, memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan ekowisata. Aktivitas pariwisata alam ini, mendapatkan harapan positif dari pemerintah dan masyarakat sehingga memunculkan berbagai kawasan wisata baru yang memafaatkan potensi alam dan sumber daya manusia yang sudah ada. Salah satu wilayah yang memiliki potensi alam untuk dijadikan wisata adalah Kwadungan Gunung, Kab. Temanggung.
ADVERTISEMENT
Kwadungan Gunung merupakan salah satu desa di kecamatan Kledung yang berada di kawasan lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sehingga menyimpan potensi wisata alam yang sangat besar. Potensi wisata alam yang saat ini sedang dikembangkan oleh desa adalah Edu-Ekowisata Agroforestri Sedadap.
Sebenarnya, edu-ekowisata Sedadap sudah ada sejak lama bahkan sempat di resmikan pada Februari 2022 silam. Walaupun sudah diresmikan, Edu-ekowisata Sedadap belum berkembang secara optimal dan mendekati masa akhir waktu pengelolaan hutan bersama dengan Perhutani.
Untuk mengembangkan edu-ekowisata Sedadap, pihak Desa Kwadungan Gunung melalui LMDH menggandeng Tim KKN Instiper Yogyakarta untuk merancang Grand Design Edu-ekowisata Sedadap. Disisi lain, pihak Desa menggandeng Tim KKN Unnes dalam aspek hukum terutama melakukan analisis dan menyiapkan kontrak kerjasama pengelolaan hutan.
Rapat Bersama di Aula Desa Kwadungan Gunung (Dokumentasi Pribadi)
Untuk memuluskan jalan sedadap menjadi edu-ekowisata yang maju, pada Rabu (16/11/2022) bertempat di Aula Desa Kwadungan Gunung, Pihak Desa Kwadungan Gunung mengadakan diskusi bersama yang diikuti oleh Pemerintah Desa, Bumdes, Perhutani, Instiper Yogygakarta, KKN Instiper, dan KKN Unnes. Diskusi tersebut membahas terkait dengan konsep edu-ekowisata agroforestri yang akan digunakan pada wisata sedadap. Dalam pertemuan ini pula, para pihak menyampaikan dan mendiskusikan gagasannya untuk edu-ekowisata sedadap. Selain itu, pertemuan ini merupakan ruang bagi para pihak untuk mencari solusi konkret atas problem yang dialami dalam menjalankan wisata di Sedadap.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan yang diadakan di Balai Desa tersebut, disepakati agroforestri yang digunakan di Sedadap berbasiskan kepada tanaman kopi. Tanaman kopi dipilih bukanlah tanpa alasan, menurut penuturan Agus Susanta (Kepala Desa Kwadungan Gunung), tanaman kopi dipilih untuk menjadikan desa Kwadungan Gunung sebagai Desa Kopi dan Kopi memiliki pasar yang luas bahkan sampa mancanegara serta stabil dalam hal penjualan.
Konsep wisata yang digunakan di Sedapap adalah memadukan Edu-ekowisata dengan agrofrestri. Konsep edu-ekowisata terdari dari dua suku kata yaitu Edu dan Ekowisata. Edu bermakna Pendidikan dan ekowisata adalah konsep wisata yang meminimalkan dampak,menumbuhkan kesadaran lingkungan dan budaya, memberikan pengalaman positif kepada pengunjung, memberikan manfaat dan pemberdayaan kepada masyarakat lokal. Sehingga,pada prinsipnya, edu-ekowisata tidak hanya menjual destinasi alam, tetapi menjual ilmu pengetahuan, filsafat lokal, filsafat ekosistem, dan sosiosistem. Dengan konsep edu-ekowisata, tidak hanya mengedepankan keuntungan ekonomi yang didapatkan oleh desa tetapi mengedapankan kelestarian alam di Kawasan sedadap.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, Agroforestri adalah salah satu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan dengan penanaman komoditas jangka pendek seperti tanaman pertanian. Konsep agroforestri, dapat mempertahankan fungsi hutan dengan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.
Nantinya, pengunjung di edu-ekowisata sedadap, tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah, tetapi para pengunjung akan mendapatkan pula edukasi mengenai tanaman kopi yang dimulai dari cara penanaman, pengolahan, perawatan, sampai ke pemasaran. Sehingga, para pengunjung tidak hanya membawa pulang kepuasan terhadap pesona alam, tetapi membawa pula pengetahuan mengenai kopi.
Agus Susanta selaku Kepala Desa pada penghujung pertemuan tersebut berharap “melalui pertemuan ini, diharapkan memunculkan gagasan dan solusi yang dapat memajukan edu-ekowisata sedadap, sebab melalui Sedadap dapat mewujudkan cita-cita desa menjadi Desa Wisata dan memajukan aspek ekonomi warga desa”. Melalui Kepala Desa tersebut, besar harapan masyarakat desa Kwadungan gunung terhadap Sedadap sehingga dapat menjadi jalan bagi kesejahteraan masyarakat desa.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pada tanggal 18-19 Oktober 2022 Tim KKN Unnes dan Instiper melakukan survei secara langsung di kawasan Sedadap, survei ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai potensi dan hambatan yang ada di Kawasan Sedadap. Hasil dari pengamatan langsung di lapangan tersebut akan dijadikan referensi dalam menyusun desain wisata alam di Sedadap.
Survei Mahasiswa KKN Instiper dan Unnes di Kawasan Sedadap (Dokumentasi Pribadi)
Dengan optimalnya edu-ekowisata sedadap diharapkan dapat menjadi destinasi wisata kebanggaan masyarakat desa Kwadungan Gunung. Persyaratan yang harus dipenuhi agar Sedadap menjadi Destinasi Wisata menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan memberikan empat syarat yaitu daya Tarik wisata, aksesibilitas, tersedianya infrastruktur sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan wisatawan, dan adanya keterlibatan pemberdayaan masyarakat disekitar destinasi.
Berdasarkan peraturan tersebut, untuk menjadi destinasi wisata, Sedada tidak hanya mengoptimalisasi konsep wisata yang berbasiskan edu-ekowisata agroforestri, tetapi harus membenahi pula infrastruktur sarana dan prasarana pendukung. Selain itu, perlu didukung pula dengan pemberdayaan masyarakat yang perlu dibekali dengan pemahaman mengenai konsep wisata yang dijalankan.
ADVERTISEMENT
Jalan panjang memang harus ditempuh oleh Masyarakat Kwadungan Gunung untuk menjadikan sedadap sebagai destinasi wisata berbasikan berbasiskan Edu-Ekowisata Agroforestri. Namun, dengan usaha yang keras dan didukung dengan kerjasama seluruh elemen masyarakat, Sedadap dapat menjadi destinasi wisata unggulan dan kebanggaan bagi masyarakat Kwadungan Gunung.