Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengembangan Surabaya Smart City dari Implementasi IoT
13 Juli 2023 21:33 WIB
Tulisan dari Farid Anfasa Muluk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengembangan Surabaya Smart City dari Implementasi IoT tidak terlepas dari kota terbesar kedua di Indonesia dengan luas wilayah 350,54 km², melangkah ke masa depan dengan penerapan konsep pembangunan smart city. Smart city adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk, menggunakan sumber daya secara efisien, dan menyediakan layanan publik yang lebih baik. Salah satu teknologi yang menjadi tulang punggung pengembangan Smart City adalah Internet of Things (IoT).
ADVERTISEMENT
IoT adalah jaringan perangkat elektronik yang terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Dengan mengintegrasikan IoT ke dalam konsep pengembangan Surabaya Smart City, kota ini akan menjadi lebih cerdas, lebih efisien, dan lebih berkelanjutan. Mari kita lihat beberapa contoh adopsi IoT di berbagai bidang kehidupan di Surabaya.
Pertama, penerapan IoT pada infrastruktur perkotaan dapat meningkatkan keamanan dan efisiensi lalu lintas. Sensor IoT yang dipasang di jalan dan kendaraan umum dapat mengumpulkan data lalu lintas secara real time. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan waktu perjalanan, menghindari kemacetan serta meningkatkan koordinasi angkutan umum. Dengan platform dan aplikasi IoT yang terintegrasi, warga Surabaya dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi publik seperti jadwal transportasi, layanan kesehatan, dan acara kota. Hal ini meningkatkan keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan dan partisipasi aktif dalam kehidupan kota.
ADVERTISEMENT
Kedua, IoT meningkatkan efisiensi pengelolaan energi. Menggunakan sensor pintar dan meteran listrik yang terhubung ke jaringan IoT, konsumsi energi dapat dipantau secara akurat. Dengan informasi tersebut, Pemerintah Kota Surabaya dapat mengidentifikasi pola konsumsi yang tidak efisien dan mengambil tindakan untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ketiga, IoT dapat digunakan untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Surabaya. Tempat sampah pintar yang terhubung ke IoT dapat memberikan informasi tentang waktu dan kapasitas pengumpulan sampah. Informasi ini membantu pemerintah kota merencanakan rute pengumpulan sampah yang efisien, mengurangi waktu serta biaya. Selain bermanfaat bagi lingkungan, IoT dapat meningkatkan kualitas hidup warga Surabaya melalui solusi cerdas. Misalnya, rumah pintar yang terhubung dengan IoT dapat memantau dan mengontrol suhu, pencahayaan, keamanan, dan kenyamanan rumah secara otomatis. Ini memberikan kenyamanan dan keamanan tambahan bagi para pengguna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Implementasi IoT dalam konsep pengembangan Smart City Surabaya bukan sekedar ide, melainkan sudah menjadi kenyataan. Berbagai proyek smart city telah diluncurkan, seperti penggunaan lampu jalan pintar yang hemat energi dan penggunaan sensor air untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya air. Langkah ini menunjukkan komitmen Surabaya dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
Dalam keseluruhan, perlu diingat bahwa keberhasilan IoT dalam membangun smart city bergantung pada kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ini membutuhkan investasi yang memadai dalam infrastruktur, regulasi yang tepat, dan kesadaran publik akan manfaat teknologi ini. Singkatnya, implementasi IoT dalam konsep pengembangan Smart City Surabaya menawarkan peluang yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas hidup, menggunakan sumber daya secara lebih efisien dan meningkatkan pelayanan publik. Dengan memanfaatkan potensi IoT, Surabaya bisa menjadi contoh sukses mewujudkan visi smart city yang berkelanjutan dan inovatif.
ADVERTISEMENT
Farid Anfasa Muluk
Mahasiswa Administrasi Publik
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)