Konten dari Pengguna

Cincin Emas Yang Dibuang Demi Sebuah Ketaatan

fathinah iswahyunisa
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
25 Februari 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari fathinah iswahyunisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Istimewa
ADVERTISEMENT
Cincin adalah perhiasan yang digunakan di jari tangan. Cincin dipakai oleh perempuan maupun laki-laki. Biasanya cincin terbuat dari emas, perak, platina dan lain-lain.Dalam islam memakai cincin hukumnya mubah. Nabi SAW juga memakai cincin sebagai cap dalam suratnya. Namun, ada cincin yang jika dipakai haram hukumnya. Bukankah memakai cincin itu mubah? Cincin yang seperti apa yang di haramkan?
ADVERTISEMENT
Pada suatu hadits diceritakan bahwasannya Rasulullah pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas. Lalu beliau melepas cincin emas itu dari tangan laki-laki tersebut.dan melemparnya Sambil bersabda; “Salah satu diantara kalian ada yang ingin bara api neraka dan meletakkannya di tangannya?”
Rasulullah pun pergi meninggalkan laki-laki tersebut. Lalu salah seorang yang ada didekatnya berkata”Ambillah cincin itu untuk kamu ambil manfaatnya”. Laki-laki itu menjawab “Tidak, demi Allah aku tidak akan mengambil cincin itu. Karna cincin itu telah dibuang oleh Rasulullah”
Inilah kisah sebuah cincin emas yang di buang. Sebagaimana terkisah dalam hadits di bawah ini:
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ التَّمِيمِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ عُقْبَةَ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فِي يَدِ رَجُلٍ فَنَزَعَهُ فَطَرَحَهُ وَقَالَ يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ إِلَى جَمْرَةٍ مِنْ نَارٍ فَيَجْعَلُهَا فِي يَدِهِ فَقِيلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْ خَاتِمَكَ انْتَفِعْ بِهِ قَالَ لَا وَاللَّهِ لَا آخُذُهُ أَبَدًا وَقَدْ طَرَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (رواه مسلم)
ADVERTISEMENT
“Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahl At Tamimi; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ja’far; Telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin ‘Uqbah dari Kuraib -budak- Ibnu ‘Abbas dari ‘Abdullah bin ‘Abbas; Bahwa Rasulullah saw pernah melihat sebuah cincin emas di tangan seorang laki-laki. Lalu beliau mencopot cincin tersebut dan langsung melemparnya seraya bersabda: “Salah seorang di antara kalian menginginkan bara api neraka dan meletakkannya di tangannya?.” Setelah Rasulullah saw. pergi, seseorang berkata kepada laki-laki itu; ‘Ambilah cincin itu untuk kamu ambil manfaat darinya.’ Lelaki tersebut menjawab; ‘Tidak, Demi Allah aku tidak akan mengambil cincin itu selamanya, karena cincin itu telah di buang oleh Rasulullah saw.” (H.R Muslim)
ADVERTISEMENT
Dari cerita dan hadits di atas kita dapat mengambil hikmah. Bahwasannya haram bagi laki-laki menggunakan cincin emas. Namun, jika terbuat dari perak, tembaga, besi dan lainnya tidak di haramkan. Bagi laki-laki memakai cincin selain emas di perbolehkan. Sedangkan bagi perempuan memakai cincin dari emas dan perhiasan lainnya tidak dilarang.
Pelajaran berikutnya dari hadits diatas ialah Seorang laki-laki yang cincinnya di lemparkan oleh rasul begitu taat. Ketika di bilang seperti memakai bara api neraka ia langsung tak memakainya lagi. Walaupun itu terbuat dari emas yang begitu berharga.
Ini sangat berbeda dengan kondisi zaman now. Zaman sekarang orang lebih sayang dengan emas dan harta lainnya. Kebanyakan orang saat ini lebih mencintai harta di banding harus taat kepada syari’at. Hal ini terkait dengan kulitas iman seseorang. Jika iman seseorang itu lemah, maka ia lebih mementingkan emas dari pada ketaatannya.
ADVERTISEMENT
Sungguh amat sulit menemukan laki-laki yang ketaatannya seperti haidts diatas. Semoga kita termasuk orang-orang yang taat dan tidak mementingkan harta dibandingkan ketaatannya kepada Allah. Aamiin…