Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mewujudkan Nilai Pancasila melalui Karya Seni
5 Desember 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari FATHIYAH NUR HADI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila sebagai landasan bangsa Indonesia tidak hanya menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga kaya akan inspirasi bagi pembangunan seni. Pancasila memegang peranan penting sebagai landasan hukum dan filosofi negara, namun nilai-nilai yang dikandungnya juga menjadi landasan yang kuat bagi perkembangan seni rupa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai luhur seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial memberikan kerangka bagi seniman untuk menuangkan gagasan dan pesan mendalam melalui karya-karyanya.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Indonesia merupakan rumah bagi banyak suku dan agama, yang dapat diungkapkan melalui tarian adat yang menunjukkan bahwa setiap daerah mempunyai cara tersendiri dalam mengungkapkan rasa syukur dan doa.
Hal ini menunjukkan bahwa pluralitas diakui dalam agama-agama yang ada dan sejalan dengan prinsip pertama yaitu menghormati perbedaan keyakinan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Lebih lanjut, kemanusiaan yang adil dan beradab mendorong kita untuk menghormati hak asasi manusia dan bersikap adil. Karya seni yang berfokus pada isu-isu sosial seperti ketidakadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia sering kali menjadi pengingat untuk memperlakukan satu sama lain dengan adil dan beradab.
ADVERTISEMENT
3. Persatuan Indonesia: Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang menekankan pada nilai persatuan dan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman. Dalam seni pertunjukan seperti musik, tari, dan teater, seniman Indonesia kerap memadukan unsur budaya dan etnis yang berbeda untuk menghasilkan karya yang menunjukkan keberagaman dalam satu kesatuan yang harmonis.
Misalnya dalam seni tari dan musik tradisional, para seniman memadukan berbagai alat musik dan gerakan dari berbagai daerah untuk menunjukkan bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan: Sila keempat menekankan pada nilai demokrasi dan musyawarah dalam mengambil keputusan secara bijaksana. Dalam bidang seni, tari tradisional dan seni tari banyak muncul melalui proses musyawarah dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Membuat dan menampilkan tari memerlukan kolaborasi dan diskusi antara koreografer, penari, serta seniman dan penonton lainnya. Proses ini mencerminkan prinsip musyawarah pada sila ke-4, dimana keputusan dalam penciptaan seni tari diambil secara bijaksana dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Mengajarkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak atas keadilan dan kesejahteraan sosial. Dalam seni, seniman kerap menggambarkan ketidakadilan sosial seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan perebutan hak kelompok marginal.
Karya seni yang mengangkat isu ketidakadilan menjadi cermin masyarakat, mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan permasalahan sosial yang ada dan mendukung perubahan yang lebih berkeadilan.
Di bawah ini adalah gambar yang mencerminkan tema dan nilai-nilai Pancasila:
Tari Piring merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang menggunakan piring sebagai alat peraga yang digunakan. Tarian ini melambangkan keceriaan dan kebersamaan dalam budaya Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Nilai Pancasila : Tarian ini mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan serta mengajarkan pentingnya persatuan dan kerjasama antar anggota masyarakat.