Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengangkat Isu Kesehatan Mental, Novel Hello Salma Digemari Banyak Remaja
17 Desember 2023 18:39 WIB
Tulisan dari Faulinda Adelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hello Salma merupakan novel keempat dari seorang penulis berbakat asal Lampung, yaitu Erisca Febriani. Erisca memulai karirnya sebagai penulis sejak kelas 2 SMP melalui media sosial seperti Facebook dan Wattpad. Karyanya yang pertama diunggah melalui Wattpad adalah "Dear Nathan," yang kemudian menjadi populer dan diangkat dari novel ke layar lebar dengan judul yang sama. Kesuksesan itu membuat Erisca kembali menulis sebuah novel lanjutan yang berjudul Hello Salma.
ADVERTISEMENT
Pada novel lanjutannya ini, Erisca tidak hanya mengangkat tema percintaan remaja, tetapi juga mengangkat tema dan isu tentang kekeluargaan, persahabatan, serta tentang kesehatan mental. Dengan tema tersebutlah novel ini kembali populer dan diangkat juga ke layar lebar. Tak berhenti disitu, Erisca membuat novel-novel lainnya yang terinspirasi dari karakter lain dari novel sebelumnya.
Hello Salma bercerita mengenai Salma dan segala permasalahan tentang keluarga, percintaan dan masa depannya. Konflik dimulai saat ia sedang dihadapi masalah dengan kekasihnya, Nathan. Tersulut emosi, kata putus tak sengaja terlontarkan dari bibir Salma yang membuat Nathan mengiyakan ajakan tersebut sehingga menimbulkan rasa penyesalan di benak Salma. Hingga berbulan-bulan Salma tidak berhenti memikirkan mantan kekasihnya itu.
Kesedihan Salma berganti seiring kepulangan ayahnya yang selama tiga tahun terakhir tak saling berjumpa. Salma senang akan kehadiran ayahnya, namun ternyata kesenangan itu juga hanya sementara, kepulangan ayahnya justru membuat Salma semakin tertekan. Sudah sejak lama Salma bercita-cita ingin menjadi seorang penulis, tetapi justru cita-citanya ini ditentang oleh ayahnya karena sang ayah meminta Salma mengambil kuliah kedokteran setelah lulus SMA nanti.
Berbeda cerita dengan Nathan. Lelaki itu terpaksa pindah sekolah akibat sebuah permasalahan besar di sekolah lamanya dengan Salma. Di sekolah barunya, ia terkejut menemui perempuan yang sering dirundung oleh teman-temannya sendiri. Bahkan, Nathan pernah memergoki perempuan itu hampir bunuh diri di sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Rebecca. Siswi yang sering keluar masuk ruangan BP akibat kesehatan mental yang mengganggu dirinya karena suatu hal. Peka dengan hal tersebut, Nathan berusaha menarik tangan Rebecca untuk keluar dari ruang ‘depresi’. Meskipun Rebecca menolak, Nathan tetap berupaya untuk mengulurkan tangan membantu Rebecca untuk kembali menjalankan hidup yang selayaknya.
Di suatu kesempatan, tak sengaja Salma dan Nathan kembali dipertemukan oleh semesta. Komunitas Love Yourself, komunitas buatan Rebecca untuk menampung orang-orang yang merasa kesepian. Uluran tangan Nathan berhasil membuat Rebecca jauh lebih baik. Ia bahkan berjanji kepada Nathan akan membantu orang lain yang sedang mengalami masalah serupa seperti dirinya dahulu.
Jika Nathan ada di komunitas itu karena ingin membantu Rebecca, berbeda dengan Salma yang justru menjadi anggota dalam komunitas tersebut. Pertemuan itu kembali menyatukan mereka yang masih saling mencintai. Tetapi kedekatan mereka ditolak mentah-mentah oleh ayah Salma yang mengetahui bahwa semasa sekolah Nathan sering berkelahi. Dari situlah konflik kembali memanas.
ADVERTISEMENT
Berbagai masalah dilalui oleh keduanya, hingga pada akhirnya mereka benar-benar bisa bersatu kembali tanpa ada halangan apapun. Tanpa ada tentangan dari siapapun. Di akhir cerita, ayah Salma berhasil luluh oleh bujukan Nathan beserta teman-temannya yang membuat Salma kini bisa mengejar cita-citanya menjadi seorang penulis. Berakhir bahagia, cerita ini sukses membuat pembaca ikut merasa bahagia juga.
Novel Hello Salma mengamanatkan bahwa sebagai manusia, kita tidak boleh egois terhadap sesama mahkluk tuhan. Kita harus mengerti bahwa setiap orang berhak menentukan pilihan hidupnya sendiri, bukan dengan paksaan orang lain. Cerita Nathan juga harus menjadi acuan bagi kita untuk terus berbuat baik dengan menolong orang yang sedang kesusahan. Karena dengan berbuat kebaikan, hidup kita menjadi lebih bahagia dan akan semakin banyak mendapatkan kebaikan lainnya.
ADVERTISEMENT