Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Burnout Yang Kerap Dialami Mahasiswa Saat Ini
9 Juli 2023 8:07 WIB
Tulisan dari Faulinda Adelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh tekanan berkepanjangan atau stres yang berlebihan. Burnout biasanya terjadi ketika seseorang merasa terlalu terbebani oleh tuntutan pekerjaan atau tanggung jawab yang berulang-ulang tanpa adanya waktu istirahat atau pemulihan yang cukup.
ADVERTISEMENT
Tak hanya para pekerja saja yang bisa mengalami hal seperti itu, kondisi ini juga sering dialami oleh mahasiswa, terutama saat menjelang akhir semester atau saat menghadapi tugas-tugas yang menumpuk.
Gejala burnout dapat meliputi kelelahan kronis, perasaan putus asa atau kehilangan motivasi, penurunan kinerja, perubahan suasana hati yang drastis, dan bahkan masalah fisik seperti sakit kepala atau gangguan tidur.
Burnout dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan, termasuk hubungan sosial, kesehatan fisik, dan prestasi akademik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda burnout dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, seperti menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat, merencanakan waktu dengan bijaksana, dan mengambil waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyegarkan pikiran.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan burnout pada mahasiswa:
ADVERTISEMENT
1. Beban Akademik yang Berat
Mahasiswa seringkali menghadapi tekanan akademik yang tinggi, seperti tugas, ujian, dan presentasi. Beban akademik yang berat dapat membuat mahasiswa merasa tertekan dan sulit mengatur waktu dengan baik. Jika tidak ditangani dengan baik, beban akademik yang berat dapat menyebabkan burnout.
2. Tekanan Sosial
Selain beban akademik, mahasiswa juga menghadapi tekanan sosial, seperti ekspektasi dari keluarga, teman, atau masyarakat. Mahasiswa sering merasa perlu untuk mencapai prestasi yang tinggi dan menjadi sempurna dalam segala hal. Tekanan sosial ini dapat meningkatkan risiko burnout.
3. Kurangnya Dukungan Emosional
Dalam menghadapi stres akademik dan sosial, mahasiswa membutuhkan dukungan emosional dari keluarga, teman, atau dosen. Kurangnya dukungan emosional dapat membuat mahasiswa merasa sendirian dan sulit mengatasi stres yang mereka alami. Hal ini dapat berkontribusi pada terjadinya burnout.
ADVERTISEMENT
4. Kurangnya Istirahat dan Self-Care
Mahasiswa seringkali terjebak dalam siklus kerja keras tanpa memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan self-care. Kurangnya istirahat dan self-care dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional yang berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan burnout.
5. Kurangnya Keseimbangan antara Akademik dan Kehidupan Pribadi
Mahasiswa seringkali fokus pada prestasi akademik dan mengabaikan kehidupan pribadi mereka. Ketika akademik mengambil alih segalanya, kehidupan sosial, hobi, dan waktu luang menjadi terabaikan. Kurangnya keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan burnout.
Burnout adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan performa akademik mahasiswa. Penting bagi mahasiswa untuk mengenali tanda-tanda burnout dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Untuk mencegah dan mengatasi burnout, berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh mahasiswa:
ADVERTISEMENT
1. Mengatur Waktu dengan Baik
2. Mencari Dukungan Emosional
3. Melakukan Self-Care
4. Menjaga Keseimbangan
5. Mengelola Stres dengan Baik
6. Berkomunikasi dengan Dosen atau Konselor
Itu dia penjelasan tentang pengertian burnout yang kini kerap dialami mahasiswa. Ternyata, burnout adalah masalah yang cukup serius untuk ditangani. Sehingga kita perlu mengetahui faktor-faktor penyebab burnout dan cara-cara pencegahannya.
Faulinda Adelia, Mahasiswi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.