Konten dari Pengguna

Peran Kritik Sastra dalam Perkembangan Sastra Kontemporer

Faulinda Adelia
Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Pamulang
20 Juni 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faulinda Adelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kumpulan Buku (Sumber: https://www.istockphoto.com/id)
zoom-in-whitePerbesar
Kumpulan Buku (Sumber: https://www.istockphoto.com/id)
ADVERTISEMENT
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, baik dalam bentuk perasaan yang sesungguhnya atau hanya sekadar imajinatif. Sastra tidak hanya sebatas tulisan pada selembar kertas, tetapi juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Pengertian sastra juga dapat dilihat dari sudut pandang filosofi, seperti menurut Plato, sastra adalah hasil tiruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis), dan menurut Sapardi Djoko Damono, sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kritik sastra adalah suatu bentuk karya sastra yang mengandalkan adanya norma dan nilai. Norma dan nilai adalah prinsip atau konsepsi mengenai apa yang dianggap baik yang hendak dituju. Nilai sukar dibuktikan kebenarannya, ia lebih merupakan sesuatu yang disetujui atau ditolak. Norma ialah ukuran yang mengatur cara mencapai nilai. Tanpa pengertian norma dan nilai kritik tidak dapat dilakukan (Semi, 1985).
Kritik sastra memiliki posisi yang sangat penting dalam dunia sastra. Tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi dan interpretasi karya sastra, kritik sastra juga memainkan peran dalam membentuk dan mengarahkan perkembangan sastra kontemporer. Di era digital yang penuh dengan berbagai media dan platform, kritik sastra membantu memperjelas nilai dan relevansi karya sastra, baik bagi penulis maupun pembaca.
ADVERTISEMENT
Salah satu peran utama kritik sastra adalah memberikan evaluasi terhadap karya sastra. Kritik ini tidak hanya mencakup penilaian terhadap kualitas estetika karya, tetapi juga terhadap pesan, struktur, dan relevansinya. Di Indonesia, kritik sastra sering kali berfungsi sebagai penentu standar kualitas.
Di era digital, platform seperti blog, maupun media sosial memungkinkan kritik sastra untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih beragam. Ini berarti bahwa kritik sastra tidak lagi terbatas pada lingkup akademis atau media cetak saja, tetapi juga mencakup komunitas pembaca yang lebih luas dan lebih interaktif. Kritik di media digital dapat memberikan tanggapan langsung terhadap karya sastra, serta mendorong diskusi yang lebih luas di kalangan pembaca.
Kritik sastra memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan sastra kontemporer. Di era digital, peran ini semakin berkembang dan melibatkan audiens yang lebih luas, menjadikan kritik sastra sebagai elemen baru dalam ekosistem sastra modern. Oleh karena itu, memahami dan menghargai kritik sastra adalah kunci untuk apresiasi yang lebih dalam terhadap karya sastra kontemporer.
ADVERTISEMENT