Konten dari Pengguna

Idul Fitri dan Wisuda Pendidikan Puasa Ramadan

Fauzan Dardiri
Pernah menjadi jurnalis. Kini, aktif sebagai Ketua DPD KNPI Kota Serang.
2 April 2025 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fauzan Dardiri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Fauzan Dardiri
Takbir menggema, tanda kemenangan atau Idul Fitri bagi umat Islam setelah melaksanakan ibadah puasa wajib satu bulan penuh di tahun ini rampung dilaksanakan. Idul Fitri ibarat wisuda setelah menjalani gemblengan lahir dan batin dalam pendidikan yakni puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan merupakan pelaksanaan dari rukun Islam keempat dan perintahnya sesuai dengan Al-Qur'an dalam surat Al-Baqarah Ayat 185. Tak lain, diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman (percaya; muslim) kepada Allah SWT.
Selain menjalankan ibadah puasa selama satu bulan Ramadan, banyak hal yang diperbuat umat Islam, tua, muda bahkan anak-anak, mulai dari Tadarus Al-Qur'an, Salat Tarawih, hingga anjuran menunaikan Zakat Fitrah Rukun Islam ketiga.
Fauzan Dardiri dan Keluarga foto bersama usai Salat Idul Fitri, Senin 31 Maret 2025. (dok. pribadi)
Suka cita umat Islam ditandai dengan tradisi pulang kampung atau dikenal mudik, kumpul bersama keluarga, pakaian baru. Ekspresi ini dilengkapi dengan bacaan takbir, tahmid, tasbih, tahlil dan melaksanakan salat berjamaah Idul Fitri di pagi hari.
Umat muslim Indonesia, memanfaatkan momentum lebaran untuk berkeliling ke sanak keluarga, tak lain bersilaturahmi saling meminta maaf. Tradisi yang terus terawat hingga kini. Tak heran, angka pemudik dari kota ke desa tiap tahun terus naik.
ADVERTISEMENT
Tak sedikit masyarakat, memanfaatkan momentum mudik sebagai refleksi diri atau rehat sejenak dari berbagai aktivitas rutin. Dimana, meminta nasehat dan do'a pada orang tua atau yang dianggap tua (diwilayahnya) untuk segala kebaikan dalam menjalani aktivitas.
Wisuda Pendidikan Puasa Ramadan
Wisuda bagi pendidikan merupakan momen penting menandai akhir dari masa studi dan dimulainya babak baru dalam kehidupan, baik untuk karier maupun pengembangan diri. Begitu pun dengan Hari Raya Idul Fitri.
Selama bulan Ramadan ada banyak pelajaran yang diambil. Seperti, belajar sabar dan disiplin menahan lapar dan haus selama sehari dari waktu pagi hingga petang atau Subuh ke Magrib. Termasuk di dalamnya mampu mengendalikan diri dari berbagai ujian kehidupan.
Selanjutnya, meningkatkan ketakwaan atau ketaatan kepada Allah SWT. Tak heran, selama Ramadan aktivitas tempat ibadah (masjid, musala) nampak ramai dengan berbagai kegiatan keagamaan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Ramadan belajar meningkatkan kepedulian sosial dengan membantu sesama yang membutuhkan. Belajar Ikhlas melakukan ibadah karena mengharap rido Allah SWT.
Belajar merawat Kesehatan, karena dengan puasa mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan memelihara pencernaan. Termasuk belajar meningkatkan rasa syukur kepada atas nikmat dan karunia Allah SWT.
Menurut Nurcholis Madjid yang akrab disapa Caknur, lebaran bermakna saat yang tepat membersihkan diri. Ketika, sudah bersih dan suci, maka hendaknya berbuat suci kepada orang lain. Lebaran Idul Fitri harus mampu melahirkan amal saleh atau budi pekerti luhur. (*)
Penulis adalah Ketua DPD KNPI Kota Serang