Konten dari Pengguna

Mengapa Merasa Homesick? Ini Dampak Dan Solusinya

Febrianti Dwi Apsari
Profesi saya adalah mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
15 Oktober 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Febrianti Dwi Apsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Febrianti Dwi Apsari
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret
Rasa rindu suasana rumah disaat berada di perantauan pertama kali umumnya disebut dengan homesick. Mereka yang sedang memulai mengejar mimpi dan cita-cita di tanah orang sering kali merasakan perasaan homesick. Perasan ini akan singgah beberapa saat samapai seseorang ini mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Artikel ini dibuat untuk berbagi pengalaman dengan para mahasiswa baru yang pasti ada setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Rumah memang menjadi tempat ternyaman yang memberikan rasa aman. Tempat pulang untuk melepaskan setiap penat yang pada diri kita. Rumah adalah tempat Dimana kita dirawat, disayang, dan tumbuh sampai saat ini. Kenangan yang sudah kita ukir selama berada di dalamnya akan menumbuhkan rasa rindu ketika di tempat yang baru.
Meninggalkan rumah memang berat tetapi bukan berarti kita harus berada di rumah selamnya. Memulai kehidupan di tanah orang memang tidak mudah. Menghadapi segala perubahan mulai dari lingkungan sampai kebiasaan sendirian membuat kita merasa homesick. Merasa homesick itu wajar tetapi jika berkepanjangan itu tidak baik.
Ada seorang teman dekat saya yang tahun ini sedang mengalami masa transisi sebagai mahasiswa baru. Awalnya dia merasa sangat berat untuk pindah ke kota tempat dia akan menut ilmu lagi. Tiga hari sebelum sampai kurang lebih satu bulan sesudah pindah, dia selalu menangis setiap kali mengingat kenangan dan suasana yang ada di rumah. Dalam kurun waktu tersebut dia sudah beberapa kali pulang ke rumahnya untuk bisa menghilangkan rasa homesick itu. Namun, lambat laun saat waktu sudah berjalan dua bulan dia sudah mulai membaik. Dia sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Saya sebagai penulis sekarang juga sedang mengalami perasaan itu. Perasaan homesick itu wajar sebab kita memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Perubahan suasana dari yang biasanya di rumah banyak orang dan ramai menjadi sepi dan senidiri. Merasa cemas dan ragu untuk memulai bergaul dengan lingkungan social baru bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perasaan homesick timbul.
Perasaan homesick juga bisa dipengaruhi oleh gaya kebiasaan kita dahulu. Jika dulu kita sering bergantung kepada orang lain dan pada saat berada di tanah orang kita hanya sendiri itu akan membuat kita merasa kesulitan. Dari rasa kesulitan itu akan timbul rasa kesepian. Rasa kesepian akan mengingatkan kita tentang suasana rumah dan itu akan menimbulkan rasa homesick dalam diri kita. Selain itu, kurangnya persiapan mental juga bisa menjadi salah satu fakor yang menbuat kita homesick di tanah orang.
ADVERTISEMENT
Homesick yang berkepanjangan akan memberikan dampak yang kurang baik pada diri kita. Dampak yang ditimbulkan bisa berupa dampak emosional dan dampak fisik. Ketika merasa homesick pasti perasaan atau emosional kita akan gampang baper atau tersinggung. Karena itu tak jarang kita akan merasakan stress dan cemas saat kita tidak bisa melakukan sesuatu sendiri tetapi kita juga tidak bisa meminta bantuan orang lain. Kita juga bisa melakukan isolasi sosial ketika kita gagal untuk bisa berkomunikasi dan bergaul dengan lingkungan sekitar.
Selain dampak emosional kita juga bisa merasakan dampa fisik dari merasa homesick. Karena terlalu memikirkan suasana rumah dan apa yang terjadi besok, kita akan merasakaan gangguan tidur. Gangguan tidur ini akan sangat terasa pada minggu-minggu awal saat kita di tempat baru. Homesick juga bisa mengganggu pola makan kita. Biasanya di minggu awal kita tidak akan merasakan lapar. Terlalu sibuk memikirkan suasana rumah membuat kita lupa untuk mengurus diri kita. Tetapi perlu disadari bahwa Kesehatan itu nomor satu dan kita sudah dewasa harusnya kitab isa menjaga diri kita sendiri.
ADVERTISEMENT
Diera teknologi yang sudah serba maju ini harusnya kita tidak usah risau jika rindu rumah. Untuk bisa melihat suasana rumah dan keluarga kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Kita bisa melakukan panggilan video dengan keluarga setiap saat tanpa ada Batasan. Kita juga bisa melakukan hal yang sama jika kita merindukan teman lama kita.
Untuk mengatasi rasa homesick kita juga bisa bergabung dengan beberapa komunitas yang ada di kampus. Dengan bergabung pada suatu komunitas kita akan mendapatkan ilmu dan juga banyak teman baru. Komunitas ini akan memfasilitasi kita untuk bisa berkenalan dengan banyak teman baru sehingga kita tidak akan merasa kesepian lagi. Kita juga bisa menciptakan rutinitas baru untuk mengisi waktu luang yang kita miliki. Rutinitas itu bisa dimulai daari membereskan kamar atau bisa mulai mengatur waktu yang lebih teratur untuk belajar dan membereskan keperluan. Dengan melakukan kesibukan kita tidak akan merasakan kesepian lagi. Kesibukan ini lama-lama akan mengikis rasa homesick yang ada di dalam diri kita.
ADVERTISEMENT
Merasa homesick itu wajar. Setiap orang akan mengalami masa itu tetapi berlarut-larut itu tidak baik. Mungkin untuk beberapa saat kita bisa menikmati fase ini. Tetapi mulailah bangkit dari semua rasa itu karena ingat ada harapan yang harus kita wujudkan. Jangan takut dengan sesuatu yang baru karena cepat atau lamabat kita pasti akan berteman dengan semua hal baru itu.
gambar ini mendeskripsikan posisi seseorang yang sedang sendiri. dia adalah sosok yang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri antara berjuang untuk masa depannya atau pulang kerumahnya.
https://www.canva.com/design/DAGTnhQZeAo/-ur89LZpupNoJd3uOeFYVg/edit?utm_content=DAGTnhQZeAo&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton