Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengamen dan PKL di China Terima Transaksi Nontunai
1 Februari 2018 8:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Feby Dwi Sutianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Pengamen di China Terima Pembayaran Nontunai (Feby-kumparan)
Sistem pembayaran nontunai atau non cash sangat berkembang pesat di China. Selain praktis, proses pembayaran bisa dilakukan dengan sangat cepat. Aplikasi pembayaran nontunai yang popular di China adalah Alipay dan WeChat Pay.
ADVERTISEMENT
Cukup berbekal ponsel pintar (smartphone), aplikasi bisa diunduh secara gratis. Kemudahan ini membuat aplikasi nontunai bisa ditemui saat pembayaran pada taksi, bioskop, lokasi wisata, restoran, kafe, Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga pengamen jalanan di China.
Penasaran dengan perkembangan Alipay Cs, saya kali ini mencoba menjelajahi pengalaman menggunakan layanan nontunai di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China.
Pada penelusuran pertama, saya bertemu dengan seorang PKL yang menerima pembayaran nontunai. Pedagang yang memiliki nama keluarga, Lio, mengaku telah menggunakan layanan nontunai sejak pertengahan 2017. Mayoritas pembeli dagangannya lebih suka membayar memakai aplikasi.
Foto: Proses Transaksi Nontunai di PKL (Feby-kumparan)
“Masyarakat lebih suka bayar pakai aplikasi nontunai. Ya sekitar 70% lah pakai aplikasi nontunai. Selama ini enggak ada kendala,” ujar Lio kepada kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Lanjut Lio, ia sama sekali tidak mengalami kendala ketika membuka dan menerima aplikasi pembayaran nontunai. Selain itu, penyedia jasa pembayaran nontunai juga tidak menarik biaya sama sekali saat proses registrasi.
“Saya pakai ini karena sangat praktis, saya registrasi lewat hape terus print barcode-nya. Saya pakai Alipay dan WeChat Pay,” ujarnya.
Foto: Lapak PKL yang Menerima Pembayaran Nontunai (Feby-kumparan)
Tak jauh dari tempat Lio berjualan, saya melihat seorang pengamen tua menyanyikan lagu-lagu berbahasa lokal. Banyak pejalan kaki yang berhenti untuk mengabadikan foto dan memberi uang tunai kepada sang pengamen. Yang mencuri perhatian saya, adalah adanya QR code (barcode) pembayaran nontunai di depan sang pengamen. Sang pengamen mengizinkan saya untuk membayar memakai aplikasi nontunai, dari WeChat Pay. Dengan men-scan barcode dan memakan waktu beberapa detik, uang telah berpindah dari account saya ke account sang pengamen.
ADVERTISEMENT
“Weixin (WeChat dalam bahasa Mandarin) bisa saya terima,” ujar sang pengamen.
Foto: Pembayaran Nontunai juga Diterima di Lokasi Wisata (Feby-kumparan)
Tan, seorang pelajar lokal di Xiamen University, mengaku pembayaran nontunai di China sangat nyaman dan praktis. Pembayaran nontunai bisa ditemui di hampir seluruh aktivitas bisnis di China.
“Bahkan kalau kamu berada di desa, pembayaran nontunai menggunakan aplikasi smartphone bisa ditemui di mana-mana,” ujar wanita yang berasal dari Kota Quanzhou, China ini.