Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
WNI Zaman Now di China Janji Tak Golput di 2019
17 Mei 2018 12:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Feby Dwi Sutianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia melalui Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) melakukan sosialisasi pendaftaran pemilihan umum 2019 di Universitas Huaqiao, Kota Xiamen, Provinsi Fujian China. Sosialisasi pemilu di luar negeri ini difasilitasi oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Cabang Xiamen.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) serentak ini menyasar pemilih ‘zaman now’ di Kota Xiamen. Sebanyak 80 mahasiswa level sarjana hingga Doktoral yang menempuh pendidikan di beberapa kampus di Kota Xiamen hadir dalam sosialisasi kali ini. Di Kota Xiamen sendiri terdapat sekitar 500 pelajar Indonesia.
Michael Bunardi, Petugas PPLN area Guangzhou, mengajak para calon pemilih untuk melakukan registrasi pemilihan umum di luar negeri. Pada pemilu tahun 2019, PPLN Guangzhou akan melayani proses pemungutan suara di Provinsi Guangdong, Provinsi Hainan, Provinsi Fujian, dan Provinsi Guangxi.
“Kita melayani WNI di luar negeri untuk melakukan pemilihan. Hak pilih warga negara penting, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Jadi, jangan sia-siakan untuk tidak milih,” ungkap Michael saat pembukaan Sosialisasi Pemilu di Universitas Huaqiao, Xiamen.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi kali ini bertujuan agar WNI di luar negeri, baik pekerja maupun pelajar, menyalurkan hak pilihnya alias tidak ‘golput’ pada pemilu tanggal 17 April 2019. Sebagai solusi, proses registrasi dipermudah yakni cukup melakukan pendaftaran online. Di bawah naungan PPLN Guangzhou, WNI bisa mendaftar diri melalui website www.pplngz.org.
“Tenggat pendaftaran melalui aplikasi online dilakukan sampai tanggal 16 Juni 2018,” tambahnya.
Calon pemilih yang mendaftarkan kepesertaan di luar negeri juga dipermudah bila dikemudian hari memutuskan untuk memilih di Indonesia. WNI cukup mengubungi pihak PPLN, selanjutnya akan memperoleh surat pengantar agar bisa memilih di tanah air.
“Surat itu diperlukan bila tenyata memutuskan memilih di Indonesia. Proses pengajuan juga mudah, bisa menghubungi kita, baik telepon maupun email,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Saat proses pemilu tanggal 17 April 2019 mendatang, WNI akan memilih presiden plus wakil rakyat Jakarta 2, yakni meliputi Jakarta Pusat dan Selatan. Tempat Pemungutan Suara (TPS) di area PPLN Guangzhou akan berpusat di Kota Guangzhou, Ibukota Provinsi Guangdong. PPLN Guangzhou juga akan membuka Kotak Suara Keliling (KSK) di empat kota.
“Kita juga ada empat lokasi Kotak Suara Keliling (KSK) di Kota Guilin, Xiamen, Nanning, dan Haikou. Jadi saat Pemilu Presiden dan Legislatif 2019, perhitungan suara KSK di empat kota tersebut akan dilakukan di TPS Guangzhou,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris KJRI Guangzhou itu.
Bila pemilih tak bisa atau tak ingin hadir ke lokasi pemilihan, PPLN akan mengirimkan surat suara ke alamat pemilih di luar negeri seperti di area PPLN Guangzhou. Syaratnya, calon pemilih bisa memilih opsi: via pos sebagai metode pemilihan saat registrasi. Tak lupa, calon pemilih wajib mencantumkan alamat lengkap dalam Bahasa Mandarin untuk mempermudah pengiriman surat suara.
ADVERTISEMENT
“Kalau di China, wajib menulis alamat menggunakan Bahasa Mandarin. Pemilih tak perlu khawatir bagaimana pengiriman surat suara karena kita juga menyediakan alamat dan perangko untuk dikirim kembali ke TPS Guangzhou. Jadi semua dipermudah,” tambahnya.
Michael menyebut tingkat partisipasi WNI di area PPLN Guangzhou sangat tinggi, bahkan di atas rata-rata dunia.
“Pada pemilu tahun 2014, tinggat partisipasi WNI di luar negeri mencapai 30% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT). Di area PPLN Guangzhou mencapai angka 75.8%, dengan total pemilih tahun 2014 mencapai 1.523,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Dioz Brilliando Santoso, selaku Ketua Umum PERMIC-PPIT Cabang Xiamen mempertanyakan tentang hak pilih mahasiswa baru yang baru tiba di Tiongkok pada bulan Setember 2018 atau setelah ditutupnya proses registrasi. Dioz, berharap mahasiswa baru bisa tetap memilih karena mereka belum tentu melakukan registrasi pemilihan di luar negeri sebelum kedatangan di Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Menjawab pertanyaan ini, Michael menjelaskan bila mereka tetap bisa memilih dan bakal dimasukkan ke dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
“Kita akan laporkan sebagai pemilih tambahan,“ ucap Michael.
Di akhir sosialisasi, puluhan pemilih milenial asal Indonesia di Tiongkok berjanji untuk menggunakan hak suara mereka pada Pilpres dan Pileg 2019. Usai deklarasi, petugas PPLN dan para peserta sosialisasi menyantap hidangan nasi uduk dan sambal yang dibuat oleh pelajar Indonesia.