Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengurai Isu Pelecehan Seksual Lewat Karya Aldi Taher
18 Juli 2023 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Feizal Reza Pahlevi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Jangan Remas Bijiku Sayang”, sebuah judul lagu yang ditulis sekaligus dinyanyikan oleh Aldi Taher . Dalam kacamata penulis, rilisnya lagu ini merupakan sebuah bentuk respons Aldi terhadap kejadian pelecehan seksual yang dialami oleh Pradikta Wicaksono pada Januari 2023 silam.
ADVERTISEMENT
Hingga 18 Juli 2023, data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menunjukkan bahwa perilaku pelecehan seksual menempati posisi tertinggi dalam menghasilkan korban kekerasan seksual.
Dari total jumlah 13.928 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan, sekitar 44 persen di antaranya tergolong pelecehan seksual. Tingginya angka pelecehan seksual di Indonesia tersebut turut merepresentasikan seberapa tidak amannya celah terhadap “keamanan alat vitalitas” di Indonesia, mengingat tindakan pelecehan seksual berpotensi terjadi pada pria maupun wanita.
Jangan lupa, para korban pelecehan seksual juga turut berpotensi mengalami efek traumatis, fisik, hingga emosional yang tidak bisa diremehkan.
Berkaca pada angka pelecehan seksual yang tinggi, salah satu jalan yang perlu diupayakan adalah mengaplikasikan edukasi seks. Namun masalahnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan “seks” sudah telanjur menjadi ranah yang tabu di lingkungan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh sebagian besar orang tua maupun anak enggan untuk berdiskusi lebih jauh mengenai isu ini, akibatnya anak-anak mereka tumbuh dengan informasi yang minim.
Mendengarkan lagu “Jangan Remas Bijiku Sayang” bisa jadi sarana alternatif mengakses pengetahuan edukasi seks. Meskipun suara Aldi terdengar agak menyebalkan dalam lagu ini serta penggunaan diksi yang cenderung nyeleneh, tetapi pesan yang disampaikan dalam liriknya cenderung konstruktif dalam mengaplikasikan konteks edukasi seksual.
Penulis melihat bahwa lagu ini membawa pesan yang sangat sederhana untuk dimengerti. Melewati lagu ini, Aldi mengajak para pendengarnya untuk menghargai dan melindungi marwah manusia dengan tidak melakukan sesuatu yang tak senonoh terhadap manusia lainnya.
Lebih lanjut, Aldi berusaha menyadarkan bahwa perilaku pelecehan seksual adalah sesuatu yang nggak asyik dan mengakibatkan korbannya tersakiti dan sedih.
ADVERTISEMENT
Bagi penulis, karya Aldi Taher dengan judul “Jangan Remas Bijiku Sayang” adalah salah satu inspirasi sekaligus momen pergerakan positif guna memberantas angka pelecehan seksual yang tinggi. Hal tersebut bisa dimulai dari menyadarkan mengenai pentingnya eksistensi dari edukasi seks.
PR ini memang tidak mudah, seluruh elemen masyarakat mulai dari lingkup orang tua hingga pemerintah harus terlibat dalam menangani isu ini guna menciptakan situasi dan kondisi yang lebih aman untuk kita semua.