Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tetaplah Hidup untuk Segala Hal yang Kita Sayang
11 Juni 2023 20:53 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Felicia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tetaplah hidup untuk segala hal yang kita sayang. Coba teman-teman sekalian luangkan waktu untuk menenangkan pikiran demi tahu apa saja segala hal yang dirasa ada hal yang membuat kita merasa sayang dan bahagia. Dan, tentu saja kita punya banyak hal yang kita sayang di dunia ini.
ADVERTISEMENT
Seperti mi goreng yang kita racik dengan masing-masing versi terbaik. Juga seperti pakaian yang paling tidak pernah kita sesali ketika kita pernah ragu untuk memilih dan membelinya.
Atau, tentang kota yang pernah memberikan kita kebahagiaan . Tentang film atau serial yang selalu ingin kita tonton berulang kali, tempat favorit yang selalu menjadi tempat tujuan utama, dan untuk konser yang belum pernah dihadiri.
Tetap hidup adalah kata kunci untuk selalu ada bersama kasih sayang, karena kalau kita tidak dapat lagi memeluk kasih sayang, kasih itu tidak bisa kita rangkul seperti biasanya saat kita sedang membutuhkannya.
Kasih sayang tidak hanya dari apa yang menjadi kesukaan kita, kesukaan juga merujuk pada orang lain seperti orang tua, kekasih, adik atau kakak, teman, orang baik yang kita temui di perjalanan, ataupun sahabat.
ADVERTISEMENT
Meskipun sejauh ini kita bersosialisasi tidak pernah jauh-jauh dari yang namanya argumen atau pertengkaran, tetapi sisi lainnya mengatakan bahwa kita punya kasih sayang yang timbul dari mereka juga.
Untuk teman-teman sekalian yang merasa kalau semua hal yang terjadi tidak pernah sesuai harapan, tidak sesuai dengan porsinya, merasa kalau dunia sedang tidak memihak, yang sedang diam-diam mencari cara untuk bahagia dan berjalan sendirian tanpa ada yang merangkul.
Atau yang merasa isi kepala teramat amat gaduh, harus terlihat sempurna karena sebuah alasan dan tekanan padahal sudah punya banyak beban di pundak, dan yang selalu mempertanyakan untuk apa hidup sebenarnya.
Apapun itu, seberat apapun beban yang sedang menimpa kita, kita harus tetap hidup karena kita adalah manusia yang diberkahi Tuhan dengan tidak dapat membaca perjalanan kita yang ada di masa depan. Untuk itu, tetaplah hidup untuk tahu akan ada apa di masa depan, tentang apa yang kita suka, untuk apa yang kita sayang, dan untuk apa yang harus kita kejar.
ADVERTISEMENT
Ketidakadilan di dalam hidup bukan hanya sekadar cobaan, tetapi petualangan. Nanti hasil dari petualang tersebut, mungkin saja bisa membuat kita tertawa lebih keras dari yang sebelumnya pernah kita lakukan.
Saya sendiri pun merasa yakin bahwa kemarin, hari ini, besok, atau selamanya pasti memiliki sesuatu yang bisa disebut sebagai hadiah dari hasil petualangan. Bahkan saya sendiri pun juga sering merasa kalau dunia tidak pernah memihak dan selalu memberikan hal-hal yang menyulitkan.
Kita semua sama-sama tidak tahu seberapa banyak dan seberat apa masalah yang sedang kita lalui, tetapi teman-teman sekalian harus tahu bahwa beban itu tidak pernah salah memilih pundak, dia tahu bahwa kita mampu.
Mengeluh, menangis, kecewa, putus asa, semua itu tidak pernah salah. Menurut saya meluapkan emosi itu bagus karena kita hidup bukan soal harus terus memeluk penderitaan. Tetapi kadang penderitaan gemar membawa kita ke jalan yang sesat, lalu kita mempertaruhkan diri kita pada kalimat, “tetap hidup atau menyerah?”
ADVERTISEMENT
Tetap hidup adalah jawabannya, karena setelah penderitaan ada kebahagiaan. Kita tidak pernah tahu akan ada keberuntungan macam apa di masa depan, dan saya yakin semua manusia mengalami keberuntungan dengan masing-masing versinya.
Kata menyerah itu sedikit tidak adil bagi kita semua, walau menyerah sering kali berguna pada beberapa kondisi. Namun jika teman-teman sekalian masih merasa bahwa kalian tidak perlu menyerah, maka jalani tahap demi tahapnya dan tetaplah hidup.
Mana tahu makanan kesukaan kita memiliki varian rasa baru yang membuat kita menjadi terkagum-kagum, mana tahu industri film di masa depan punya karya-karya baru yang di mana alur cerita filmnya lebih menyenangkan, mana tahu penulis atau penyanyi kesukaan kita memberikan buku atau konser gratis kepada penggemarnya di stadion besar.
ADVERTISEMENT
Percaya proses, sebab semua hal sudah memiliki porsinya masing-masing, dan jangan merasa kekurangan hanya karena kita merasa, “bukan ini maksudku, bukan ini yang aku mau.”
Mari percaya pada masa, karena setiap hadir pasti akan pergi, dan kita akan menerima hadir yang baru. Katakanlah itu sebagai sebuah kepastian, karena hadir yang lalu pergi itu akan terus berulang dengan cara dan cerita yang baru. Sebagaimana kita hidup menjadi manusia, kita hanya perlu menikmati proses kehidupan dan selalu berusaha untuk bahagia.
Tetap hidup untuk kasih sayang, tetap hidup untuk segala hal yang kita suka, tetap hidup untuk melakukan pencapaian, tetap hidup untuk belajar banyak hal, dan tetaplah hidup untuk diri sendiri.
Kasih sayang ada dari Tuhan, diri sendiri, orang tua, hewan peliharaan kesayangan, makanan favorit, hobi yang selalu menemani waktu luang, musik yang menjadi teman atas segala perasaan, dan kasih sayang ada dari apa yang kita temui, jalani, dan nikmati. Tetaplah hidup walau terasa berat, bencilah atas apa yang ingin kalian benci, bahagialah atas apa yang kalian dapatkan, dan jadilah apa yang kalian ingini.
ADVERTISEMENT
Semoga artikel ini bisa menjadi teman bercerita untuk teman-teman sekalian yang butuh pendengar untuk mengerti perasaan kalian. Ingin saya katakan bahwa, “masa depan sungguh ada dan harapan tidak akan pernah hilang.”
Seperti yang pernah dikutip di series K-drama Twenty-Five Twenty-One pada episode 11 yang mana dialognya diucapkan oleh seorang tokoh bernama Baek Yi-Jin yang diperankan oleh Nam Joo-Hyuk.