Konten dari Pengguna

Dampak Disiplin Kerja terhadap Manajemen Perusahaan

Fikri Ahmad Faadhilah
Hobi: rebahan dan baca buku. Profesi : Mahasiswa. Insitusi Pendidikan: UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
17 Maret 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fikri Ahmad Faadhilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
seorang anak membaca buku (Sumber fotoL www.pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
seorang anak membaca buku (Sumber fotoL www.pixabay.com)
ADVERTISEMENT
(source: pixabay.com)
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban (Soegeng Prijodarminto, 1992). Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel, (1990) mendefinisikan disiplin sebagai suatu proses bekerja yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian diri. Dalam kaitannya dengan disiplin kerja, Siswanto (1989) mengemukakan disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
ADVERTISEMENT
Dari beberapa pengertian yang diungkapkan di atas tampak bahwa disiplin pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang di dalamnya mencakup: (1) adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan; (2) adanya kepatuhan para pengikut; dan (3) adanya sanksi bagi pelanggar
Pada bagian lain, Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel, (1990) menyebutkan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran, kemauan dan kesediaan kerja orang lain agar dapat taat dan tunduk terhadap semua peraturan dan norma yang berlaku.
Kesadaran kerja adalah sikap sukarela dan merupakan panggilan akan tugas dan tanggung jawab bagi seorang karyawan. Karyawan akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi tugasnya itu dengan paksaan. Kesediaan kerja adalah suatu sikap perilaku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang karyawan. Karyawan harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar karyawan lain mengikutinya sehingga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.
ADVERTISEMENT
Menurut Wayne Mondy dan Robert M. Noe (1990) disiplin adalah status pengendalian diri seseorang karyawan, sebagai tanda ketertiban dan kerapian dalam melakukan kerjasama dari sekelompok unit kerja di dalam suatu organisasi (someone status self control as orderliness sign order and accuration in doing cooperation from a group of unit work in a organization)
Jackclass (1991) membedakan disiplin dalam dua kategori, yaitu self discipline dan social discipline. Self discipline merupakan disiplin pribadi karyawan yang tercermin dari pribadinya dalam melakukan tugas kerja rutin yang harus dilaksanakan, sedangkan social discipline adalah pelaksanaan disiplin dalam organisasi secara keseluruhan.
Disiplin kerja merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi dengan kebijakan sumber daya manusia dalam mengemban tugas kerjanya. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai, karena merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Disiplin kerja di kantor bukan hanya masalah dominasi peraturan dan hukuman yang diterapkan oleh perusahaan. Memang, terkadang perusahaan memberlakukan beberapa aksi pendisiplinan agar karyawan dapat terbiasa menjaga kedisiplinan. Padahal, perilaku disiplin kerja akan terbentuk sendiri ketika karyawan dan manajemen perusahaan memiliki rasa percaya satu sama lain. Hal ini juga mendukung tujuan dari kerja disiplin yang bermaksud untuk membuat lingkungan kerja yang nyaman dan tetap berada di garis yang sama demi mencapai tujuan perusahaan. Kedisiplinan kerja merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab, terdapat berbagai alasan positif mengapa kedisiplinan kerja perlu dijaga.:1) Mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin. Hasil dan tujuan utama dari menerapkan kedisiplinan di tempat kerja adalah membatasi dan mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin. Misalnya seperti keterlambatan kerja dan absensi yang sering mengganggu produktivitas karyawan dan timnya. 2) Menjaga standar perusahaan. Ketika diterapkan secara konsisten dan adil, sistem disiplin kerja akan memperkuat aturan yang telah ditetapkan perusahaan dan mampu meningkatkan moral perusahaan dan menjaga standar perusahaan. Karyawan juga akan cenderung lebih menghormati aturan di tempat kerja dan mengurangi kemungkinan pelanggaran dan sanksi kedisiplinan terjadi.
ADVERTISEMENT
(source: pixabay.com)
Disiplin kerja dapat menjaga peraturan dan sistem kantor untuk berjalan secara konsisten. Jadi, dengan kedisiplinan yang biasa diterapkan tersebut, karyawan maupun perusahaan tidak dapat mengubah peraturan dan konsistensi kerja pun akan terjaga.
Membantu menghindari masalah hukum di kemudian hari. Ketika kantor terbiasa menerapkan disiplin menjaga segala perjanjian di kertas hitam di atas putih, semuanya akan jelas di mata hukum. Jadi, ketika ada sebuah masalah yang timbul berkaitan dengan hal tersebut, perjanjian yang sudah dibuat dapat menjadi landasan hukum yang jelas mana yang benar dan salah.
Melalui berbagai macam alasan disiplin kerja yang harus diketahui oleh karyawan di atas, aturan disiplin kerja juga membuah tujuan atau target yang ingin dicapai oleh perusahaan seperti: a) Menghilangkan pekerja yang tidak produktif, tujuan disiplin kerja membantu perusahaan atau manajemen untuk mengidentifikasi perilaku beracun di tempat kerja seperti bagi mereka yang selalu melanggar kedisiplinan kantor. Perusahaan berhak untuk memecatnya setelah melalui beberapa surat peringatan tentunya. b) Meningkatkan kinerja karyawan, tentu segala peraturan yang mengikat terkait kedisiplinan yang diatur oleh manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan lebih termotivasi lagi untuk bekerja, selain perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawan juga
ADVERTISEMENT
Mungkin beberapa cara agar Anda bisa menjaga disiplin dalam bekerja. Jangan lupa bahwa disiplin kerja tidak hanya bermanfaat bagi Anda, tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan. Semakin berhasil Anda menerapkan disiplin pada ritme kerja Anda, semakin baik kinerja Anda di kantor. Dengan cara ini, kemungkinan peningkatan karir juga semakin dekat. Jadi mari kita coba terkendala dalam bekerja dan dapatkan keuntungannya. Bagi anda HRD dan pemilik perusahaan, Mengapa sikap disiplin diperlukan dalam dunia kerja? Dengan memegang teguh sikap disiplin kerja akan banyak keuntungan yang didapat, antara lain memudahkan pencapaian tujuan, meningkatkan harga diri, meningkatkan kebiasaan hidup yang teratur dan baik, serta menjamin keberhasilan yang lebih besar.
Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja karyawan dan sebaliknya semakin rendah disiplin kerja maka semakin rendah kinerja karyawan. Disiplin kerja sangat penting bagi kinerja pegawai, dengan disiplin yang tinggi kinerja pegawai akan meningkat, selain itu teladan pimpinan juga merupakan tolak ukur yang baik bagi setiap pegawai dalam bekerja.
ADVERTISEMENT
Artikel ini dibuat oleh Fikri Ahmad Faadhiah mahasiswa UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto
Sumber:
https://www.ekrut.com/media/disiplin-kerja
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/disiplin-kerja-96
https://www.jojonomic.com/blog/disiplin-kerja/
https://money.kompas.com/read/2022/02/09/072757826/apa-itu-manajemen-pengertian-fungsi-dan-tujuannya?page=all